24.000 ruang kelas di Jateng rusak berat

Jum'at, 17 Februari 2012 - 09:01 WIB
24.000 ruang kelas di...
24.000 ruang kelas di Jateng rusak berat
A A A
Sindonews.com - Ruang kelas di seluruh jenjang pendidikan mulai SD hingga SMA di Jawa Tengah kondisinya masih memprihatinkan. Padahal, hampir tiap tahun pemerintah mengucurkan anggaran perbaikan sekolah.

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah mencatat hingga akhir 2011, sebanyak 24.000 ruang kelas dari mulai SD hingga SMA negeri maupun swasta mengalami kerusakan. Kerusakan ruang kelas ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

Kepala Dinas Pendidikan Jateng Kunto Nugroho HP mengatakan, jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan tersebut didominasi bangunan sekolah yang didirikan pada masa program sekolah dasar (SD) instruksi presiden (Inpres) pada era 1980-an. Kerusakan disebabkan usia bangunan yang sudah tua. "Rehabilitasi sekolah rusak ini menjadi prioritas pada 2012," ucapnya kemarin.

Penanganan kerusakan ruang kelas tersebut harus didukung seluruh pihak mulai pemerintah pusat, provinsi, hingga pemerintah kabupaten dan kota. "Semuanya akan dilakukan secara bertahap," tandasnya.

Di Kota Semarang, sedikitnya 347 ruang kelas SD dan SMP kondisinya rusak berat. Sementara yang rusak ringan mencapai 1.234 ruang kelas. "Rata-rata juga memang karena faktor usia bangunan. Paling banyak ya pada bangunan sekolah yang dulu dibangun pada program inpres," ujar Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh mengatakan, di Jawa Tengah sedikitnya 18.000 ruang kelas dalam kondisi rusak berat. Total ruang kelas sekolah rusak di seluruh Indonesia mencapai 170.000 unit.

Menurut Mendikbud, perbaikan ruang kelas tersebut serentak ditangani tahun ini dengan menelan dana Rp17 triliun terdiri atas dana APBN Rp7,8 triliun dan dana alokasi khusus (DAK) yang diterima kabupaten dan kota.

"Pemerintah kabupaten dan kota memiliki tanggung jawab pada perbaikan itu (ruang kelas). Makanya digunakan juga dana DAK. Kita ingin bereskan pada tahun ini yang rusak berat itu. Jadi keseluruhan tidak akan ada lagi yang rusak berat dan tinggal menangani yang mengalami kerusakan ringan," katanya usai rapat koordinasi terpadu di Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jateng, Rabu 15 Februari 2012 malam.

Dari keseluruhan total ruang kelas rusak berat, daerah Jawa Barat menempati urutan pertama dengan jumlah 21.000 ruang kelas, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur masingmasing 18.000 ruang kelas.

"Jika tahun ini total 173.000 yang rusak berat tertangani, apakah tahun depan tidak akan ada lagi yang rusak berat. Tahun depan masih ada yang rusak berat karena yang tahun ini rusak ringan belum tertangani bisa menjadi rusak berat tahun depan," paparnya.

Diprioritaskannya penanganan rusak berat, dimaksudkan agar tidak membahayakan keselamatan peserta didik saat mengikuti proses belajar mengajar. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0555 seconds (0.1#10.140)