Dorong Ekonomi, Ini Program bank bjb Gerakkan UMKM di Indonesia
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap banyak sektor, tak terkecuali pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mereka yang selama ini menjadi penyangga ekonomi Indonesia, harus menanggung turunnya usaha karena lemahnya daya beli. Akibatnya, banyak UMKM gulung tikar, mati suri, hingga terlilit utang.
Kendati pemerintah menggelontorkan banyak bantuan dan program pemulihan ekonomi, namun langkah tersebut perlu dukungan instansi atau lembaga lainnya. Harapannya, akan semakin banyak pelaku usaha yang cepat recovery dan kembali survive dengan kondisi saat ini.
Komitmen membantu pelaku UMKM juga ditunjukkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb). Tak hanya menyalurkan pinjaman melalui berbagai skema pembiayaan, bank bjb juga konsen memberikan pelatihan dan edukasi bisnis kepada pelaku UMKM.
Salah satu program peningkatan kapasitas UMKM yang konsisten dilakukan bank bjb adalah Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT). Program PESAT bank bjb telah menjadi salah satu program andalan yang dimiliki bank bjb untuk memberdayakan UMKM.
Program yang diluncurkan pada 2015 ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelaku usaha hingga saat ini. Bukan hanya memberikan permodalan, melainkan juga pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.
Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini, program PESAT tak pernah berhenti menciptakan bibit-bibit UMKM unggulan yang siap bersaing di tengah berbagai situasi, tak terkecuali dalam masa sulit pandemi Covid-19. bank bjb juga tetap melancarkan program pemberdayaan UMKM ini meskipun harus berjibaku dalam situasi pandemi.
"Ada beberapa kategori bagian dalam program ini, mulai dari cara meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM yang sudah ada lewat pelatihan dan seminar maupun untuk mendorong kemunculan wirausaha baru. Untuk yang kedua ini kami bimbing dari nol soal bagaimana memulai usaha, melakukan pencatatan kas dan sebagainya," jelas Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari.
Upaya tersebut memberi akses permodalan dan peningkatan kapasitas yang dilakukan bank bjb dengan memanfaatkan teknologi digital. Sehingga, program yang diberikan dapat dijangkau dengan lebih mudah.
Langkah akselerasi pemberdayaan lewat PESAT menjadi salah satu yang paling diandalkan. Tiga program utamanya, yakni PESAT Sehat dan Produktif (PSP) yang fokus pada konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih, PESAT Kapasitas Usaha (PKU) dengan pelatihan dan perluasan usahanya, serta PESAT wirausaha baru (PWB) yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan terus menerus dilancarkan bersamaan dengan langkah stimulasi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, fokus utama bank bjb adalah membantu pemulihan UMKM di masa pandemi. Yakni dari sisi pembiayaan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha.
"bank bjb dalam memulihkan UMKM dilakukan baik dari sisi pembiayaan maupun peningkatan kapasitas pelaku usaha, termasuk di dalamnya adalah pelatihan literasi digital. Semua upaya tersebut kami lakukan lewat platform digital sehingga dapat menekan mobilitas masyarakat," katanya.
Nancy memaparkan, bank bjb mendukung UMKM lewat bantuan permodalan kredit UMKM yang kini juga dapat diakses secara digital. Tak sekedar membantu modal, bank bjb menyalurkan bantuan lewat pola kemitraan sehingga para pelaku usaha mendapat jaminan pasar bagi produk-produknya.
"Kami fokus dengan pembiayaan pola kemitraan, jadi kami carikan dulu off taker-nya yang bisa membeli bisnis para pelaku UMKM, sehingga pelaku UMKM bisa suplai produk mereka ke para pemain besar ini. Keuntungannya, harga jadi lebih stabil dan tingkat kesejahteraan pelaku usaha pun dapat meningkat," ungkap Nancy.
Pola kemitraan yang dibangun bank bjb dengan pelaku UMKM telah mulai dilakukan di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Karawang dan Tasikmalaya. bank bjb menggandeng pelaku usaha peternakan dan sektor pertanian lainnya.
Komitmen bank bjb membantu UMKM, juga dengan digelarnya program seminar pada 2020 lalu, menyelenggarakan pelatihan online khusus bagi para UMKM. Pelatihan ini dikemas dalam bentuk seminar yang menghadirkan wirausahawan sukses dan profesional di bidangnya.
Bentuknya, digelar seminar Bincang Jumat Bisnis yang merupakan bagian dari program Divisi Kredit UMKM bank bjb. Pelatihan online ini dapat diakses melalui aplikasi Zoom. Ada 3 seminar yang diselenggarakan sekaligus dengan pemateri yang berbeda-beda, sehingga para pelaku UMKM dapat memilah topik seminar yang akan diikuti.
Beberapa tema yang diangkat misalnya tentang "Strategi Bisnis Kolaborasi". Dalam seminar ini, dibahas cara mengembangkan bisnis dengan dengan model kolaborasi, bagaimana mengukur kebutuhan untuk berkolaborasi dalam usaha, teknik mencari partner bisnis, hingga tahapan persiapan berkolaborasi. Pemateri pelatihan ini adalah Entrepreneur and Marketing Consultant Esa Budi Aji.
Tema lainnya di antaranya tentang "Optimasi Kekuatan Pikiran". Pembahasan materi ini akan berfokus pada mengoptimalkan kekuatan pikiran untuk kemajuan bisnis, teknik mengenali potensi (pikiran) diri, membangun kesadaran diri hingga menggunakannya dalam alam bawah sadar, sehingga menjadi modal pelaku UMKM. Pemateri pelatihan ini adalah Founder Spiritual Mind Motivation Asep R. Karana.
Kemudian ada tema tentang "Kenapa Saya Membeli Produk Mu?" Pada materi ini, akan dibahas motif konsumen untuk membeli sesuatu dilihat dari sisi produk, bagaimana menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai bagi konsumen dan unggul di mata pesaing. Pemateri pelatihan ini adalah Ketua IWAPI Kabupaten Bogor Inne Roswianita. CM
Kendati pemerintah menggelontorkan banyak bantuan dan program pemulihan ekonomi, namun langkah tersebut perlu dukungan instansi atau lembaga lainnya. Harapannya, akan semakin banyak pelaku usaha yang cepat recovery dan kembali survive dengan kondisi saat ini.
Komitmen membantu pelaku UMKM juga ditunjukkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb). Tak hanya menyalurkan pinjaman melalui berbagai skema pembiayaan, bank bjb juga konsen memberikan pelatihan dan edukasi bisnis kepada pelaku UMKM.
Salah satu program peningkatan kapasitas UMKM yang konsisten dilakukan bank bjb adalah Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT). Program PESAT bank bjb telah menjadi salah satu program andalan yang dimiliki bank bjb untuk memberdayakan UMKM.
Program yang diluncurkan pada 2015 ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelaku usaha hingga saat ini. Bukan hanya memberikan permodalan, melainkan juga pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.
Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini, program PESAT tak pernah berhenti menciptakan bibit-bibit UMKM unggulan yang siap bersaing di tengah berbagai situasi, tak terkecuali dalam masa sulit pandemi Covid-19. bank bjb juga tetap melancarkan program pemberdayaan UMKM ini meskipun harus berjibaku dalam situasi pandemi.
"Ada beberapa kategori bagian dalam program ini, mulai dari cara meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM yang sudah ada lewat pelatihan dan seminar maupun untuk mendorong kemunculan wirausaha baru. Untuk yang kedua ini kami bimbing dari nol soal bagaimana memulai usaha, melakukan pencatatan kas dan sebagainya," jelas Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari.
Upaya tersebut memberi akses permodalan dan peningkatan kapasitas yang dilakukan bank bjb dengan memanfaatkan teknologi digital. Sehingga, program yang diberikan dapat dijangkau dengan lebih mudah.
Langkah akselerasi pemberdayaan lewat PESAT menjadi salah satu yang paling diandalkan. Tiga program utamanya, yakni PESAT Sehat dan Produktif (PSP) yang fokus pada konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih, PESAT Kapasitas Usaha (PKU) dengan pelatihan dan perluasan usahanya, serta PESAT wirausaha baru (PWB) yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan terus menerus dilancarkan bersamaan dengan langkah stimulasi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, fokus utama bank bjb adalah membantu pemulihan UMKM di masa pandemi. Yakni dari sisi pembiayaan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha.
"bank bjb dalam memulihkan UMKM dilakukan baik dari sisi pembiayaan maupun peningkatan kapasitas pelaku usaha, termasuk di dalamnya adalah pelatihan literasi digital. Semua upaya tersebut kami lakukan lewat platform digital sehingga dapat menekan mobilitas masyarakat," katanya.
Nancy memaparkan, bank bjb mendukung UMKM lewat bantuan permodalan kredit UMKM yang kini juga dapat diakses secara digital. Tak sekedar membantu modal, bank bjb menyalurkan bantuan lewat pola kemitraan sehingga para pelaku usaha mendapat jaminan pasar bagi produk-produknya.
"Kami fokus dengan pembiayaan pola kemitraan, jadi kami carikan dulu off taker-nya yang bisa membeli bisnis para pelaku UMKM, sehingga pelaku UMKM bisa suplai produk mereka ke para pemain besar ini. Keuntungannya, harga jadi lebih stabil dan tingkat kesejahteraan pelaku usaha pun dapat meningkat," ungkap Nancy.
Pola kemitraan yang dibangun bank bjb dengan pelaku UMKM telah mulai dilakukan di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Karawang dan Tasikmalaya. bank bjb menggandeng pelaku usaha peternakan dan sektor pertanian lainnya.
Komitmen bank bjb membantu UMKM, juga dengan digelarnya program seminar pada 2020 lalu, menyelenggarakan pelatihan online khusus bagi para UMKM. Pelatihan ini dikemas dalam bentuk seminar yang menghadirkan wirausahawan sukses dan profesional di bidangnya.
Bentuknya, digelar seminar Bincang Jumat Bisnis yang merupakan bagian dari program Divisi Kredit UMKM bank bjb. Pelatihan online ini dapat diakses melalui aplikasi Zoom. Ada 3 seminar yang diselenggarakan sekaligus dengan pemateri yang berbeda-beda, sehingga para pelaku UMKM dapat memilah topik seminar yang akan diikuti.
Beberapa tema yang diangkat misalnya tentang "Strategi Bisnis Kolaborasi". Dalam seminar ini, dibahas cara mengembangkan bisnis dengan dengan model kolaborasi, bagaimana mengukur kebutuhan untuk berkolaborasi dalam usaha, teknik mencari partner bisnis, hingga tahapan persiapan berkolaborasi. Pemateri pelatihan ini adalah Entrepreneur and Marketing Consultant Esa Budi Aji.
Tema lainnya di antaranya tentang "Optimasi Kekuatan Pikiran". Pembahasan materi ini akan berfokus pada mengoptimalkan kekuatan pikiran untuk kemajuan bisnis, teknik mengenali potensi (pikiran) diri, membangun kesadaran diri hingga menggunakannya dalam alam bawah sadar, sehingga menjadi modal pelaku UMKM. Pemateri pelatihan ini adalah Founder Spiritual Mind Motivation Asep R. Karana.
Kemudian ada tema tentang "Kenapa Saya Membeli Produk Mu?" Pada materi ini, akan dibahas motif konsumen untuk membeli sesuatu dilihat dari sisi produk, bagaimana menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai bagi konsumen dan unggul di mata pesaing. Pemateri pelatihan ini adalah Ketua IWAPI Kabupaten Bogor Inne Roswianita. CM
(srf)