Lima Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Merak Masih Dirawat
loading...
A
A
A
SERANG - Lima dari 28 korban kecelakaan lalu lintas beruntun yang melibatkan 3 kendaraan, di Tol Merak, Serang, Banten masih dirawat. Sedangkan sisa korban lainya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Kecelakaan beruntun yang terjadi pada Minggu (17/10/2021) pukul 21.50 WIB di Km 74.900 itu melibatkan yaitu Truk Tangki Kimia, Bus Putra Pelangi dan Honda Brio.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, dari 28 korban luka kecelakaan yang dibawa ke Rumah Sakit (RS), kini tersisa 5 orang yang masih mendapatkan perawatan. Satu korban di RS Sari Asih Kota Serang, dan empat lagi di RSUD Serang.
"Hari ini saya bersama penyidik Ditlantas Polda Banten melakukan pengecekan korban kecelakaan di RS, dari hasil tersebut, Total dari 28 yang luka, 5 harus menjalani perawatan yang intensif, Khusus korban di RS Sari Asih, korban mengalami luka dibagian kepala dan dada, sehingga membutuhkan perawatan intensif," kata Shinto Silitonga, Senin (18/10/2021).
Shinto menyampaikan, truk kimia yang mengalami kecelakaan bermuatan h2so4 atau asam sulfat, zat kimia tersebut bisa melukai dan membuat iritasi bagian tubuh manusia jika terkena.
"Kimia ini jika terhirup, bisa membuat sesak saluran pernapasan manusia. Sehingga saat melakukan penyemprotan, evakuasi korban dan kendaraan, personel Brimob Polda Banten harus mengenakan pakaian khusus," ujarnya.
Shinto mengatakan, saat evakuasi Unit KBR (Kimia, Bilogi dan Radiasi) Brimob Polda Banten, langsung turun menggunakan peralatan khusus anti radiasi dan anti kimia. Sehingga dapat melakukan evakuasi terhadap kendaraan dan korban kecelakaan tersebut.
Hingga sore tadi, Senin, (18/10/2021), Polda Banten belum menerima keluhan masyarakat atas bocornya zat kimia yang menimbulkan kepulan asap berwarna putih, di KM 74.900.
Terakhir, Shinto menjelaskan Ditlantas Polda Banten memastikan korban luka dan jiwa bukan dikarenakan terkena zat kimia dari truk tangki milik Sulfindo Adisusaha.
"Kami terbuka menerima informasi, jika ada masyarakat sekitar, pengguna jalan yang terimbas dari kecelakaan cairan tersebut. Korban tidak akses dari cairan kimia, tapi dari benda tumpul dan benturan kecelakaan tersebut," ujarnya.
Diketahui, akibat kecelakaan ini 1 orang penumpang Bus Putra Pelangi meninggal dunia di TKP dan 28 orang lainnya luka-luka dan telah dievakuasi di RS Sari Asih dan RS. Drajat Prawira Negara Serang.
Kecelakaan beruntun yang terjadi pada Minggu (17/10/2021) pukul 21.50 WIB di Km 74.900 itu melibatkan yaitu Truk Tangki Kimia, Bus Putra Pelangi dan Honda Brio.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, dari 28 korban luka kecelakaan yang dibawa ke Rumah Sakit (RS), kini tersisa 5 orang yang masih mendapatkan perawatan. Satu korban di RS Sari Asih Kota Serang, dan empat lagi di RSUD Serang.
"Hari ini saya bersama penyidik Ditlantas Polda Banten melakukan pengecekan korban kecelakaan di RS, dari hasil tersebut, Total dari 28 yang luka, 5 harus menjalani perawatan yang intensif, Khusus korban di RS Sari Asih, korban mengalami luka dibagian kepala dan dada, sehingga membutuhkan perawatan intensif," kata Shinto Silitonga, Senin (18/10/2021).
Shinto menyampaikan, truk kimia yang mengalami kecelakaan bermuatan h2so4 atau asam sulfat, zat kimia tersebut bisa melukai dan membuat iritasi bagian tubuh manusia jika terkena.
"Kimia ini jika terhirup, bisa membuat sesak saluran pernapasan manusia. Sehingga saat melakukan penyemprotan, evakuasi korban dan kendaraan, personel Brimob Polda Banten harus mengenakan pakaian khusus," ujarnya.
Shinto mengatakan, saat evakuasi Unit KBR (Kimia, Bilogi dan Radiasi) Brimob Polda Banten, langsung turun menggunakan peralatan khusus anti radiasi dan anti kimia. Sehingga dapat melakukan evakuasi terhadap kendaraan dan korban kecelakaan tersebut.
Hingga sore tadi, Senin, (18/10/2021), Polda Banten belum menerima keluhan masyarakat atas bocornya zat kimia yang menimbulkan kepulan asap berwarna putih, di KM 74.900.
Terakhir, Shinto menjelaskan Ditlantas Polda Banten memastikan korban luka dan jiwa bukan dikarenakan terkena zat kimia dari truk tangki milik Sulfindo Adisusaha.
"Kami terbuka menerima informasi, jika ada masyarakat sekitar, pengguna jalan yang terimbas dari kecelakaan cairan tersebut. Korban tidak akses dari cairan kimia, tapi dari benda tumpul dan benturan kecelakaan tersebut," ujarnya.
Diketahui, akibat kecelakaan ini 1 orang penumpang Bus Putra Pelangi meninggal dunia di TKP dan 28 orang lainnya luka-luka dan telah dievakuasi di RS Sari Asih dan RS. Drajat Prawira Negara Serang.
(nic)