Prabowo Subianto Ultah ke-70, Kamrussamad Kenang Opsus di Sulsel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kamrussamad mengenang perjuangan politik Prabowo Subianto . Kenangan ini disampaikan tepat ulang tahun Prabowo ke-70, pada Minggu (17/10) kemarin.
Kamrussamad menceritakan, Prabowo check out dari orbit kekuasaan sejak 1998 dan kembali memulai perjuangan di jalur politik 2001 melalui Konvensi Partai Golkar.
"Saya berkesempatan mengikuti sejak awal debut karir dan perjuangan politiknya tahun 2001,” kenang Kamrussamad.
Politisi asal Sulsel ini sempat menemani Prabowo dalam berebut tiket Capres 2004 melalui Konvensi Partai Golkar. Dikisahkan pada awal 2003, dirinya mendapat kepercayaan dari Prabowo untuk bersama-sama melakukan operasi khusus (opsus) di Sulsel. Tujuannya, meminta restu dari pengurus Golkar Sulsel yang kala itu dikendalikan Amin Syam dan Edi Baramuli.
"Beliau mengatakan kita berangkat ke Makassar menemui dua tokoh Sulsel tersebut. Berangkatlah kami bertiga dengan ajudan. Saya pinjam mobil Ketua DPRD Pangkep saat itu, Syamsuddin Hamid untuk jemput di bandara Hasanuddin. Tanpa patwal dan tanpa pengawal, kami ke kediaman pribadi Pak Edi Baramuli di Makassar dan ke Rujab Gubernur menemui Pak Amin Syam selaku Ketua Golkar Sulsel untuk mendapatkan dukungan Konvensi Calon Presiden Partai Golkar," kenang Kamrussamad.
Dikatakan, banyak orang yang kerap menyematkan hal buruk terhadap sosok Prabowo . Bahkan ada yang mengatakan Prabowo merupakan orang yang "naif" dalam melihat lingkungan pertemanan di sekitarnya.
"Banyak orang menyebut sosoknya 'naif' kaca mata kuda dalam politik, cara pandang melihat lingkungan orang sekitarnya orang-orang baik sama dengan dirinya. Itulah sosoknya sering disebut 'naif'," kata Kamrussamad yang mengenal perjuangan politik Prabowo sebelum mendirikan Partai Gerindra .
Anggota Komisi XI DPR RI ini mengatakan, sosok Prabowo mulai menguat di jagat politik nasional melalui konsep kerakyatannya. Pandangan dan pemikirannya terhadap potensi ekonomi nasional yang mulai diwujudkannya melalui program ketahanan pangan.
Kamrussamad menceritakan, Prabowo check out dari orbit kekuasaan sejak 1998 dan kembali memulai perjuangan di jalur politik 2001 melalui Konvensi Partai Golkar.
"Saya berkesempatan mengikuti sejak awal debut karir dan perjuangan politiknya tahun 2001,” kenang Kamrussamad.
Politisi asal Sulsel ini sempat menemani Prabowo dalam berebut tiket Capres 2004 melalui Konvensi Partai Golkar. Dikisahkan pada awal 2003, dirinya mendapat kepercayaan dari Prabowo untuk bersama-sama melakukan operasi khusus (opsus) di Sulsel. Tujuannya, meminta restu dari pengurus Golkar Sulsel yang kala itu dikendalikan Amin Syam dan Edi Baramuli.
"Beliau mengatakan kita berangkat ke Makassar menemui dua tokoh Sulsel tersebut. Berangkatlah kami bertiga dengan ajudan. Saya pinjam mobil Ketua DPRD Pangkep saat itu, Syamsuddin Hamid untuk jemput di bandara Hasanuddin. Tanpa patwal dan tanpa pengawal, kami ke kediaman pribadi Pak Edi Baramuli di Makassar dan ke Rujab Gubernur menemui Pak Amin Syam selaku Ketua Golkar Sulsel untuk mendapatkan dukungan Konvensi Calon Presiden Partai Golkar," kenang Kamrussamad.
Dikatakan, banyak orang yang kerap menyematkan hal buruk terhadap sosok Prabowo . Bahkan ada yang mengatakan Prabowo merupakan orang yang "naif" dalam melihat lingkungan pertemanan di sekitarnya.
"Banyak orang menyebut sosoknya 'naif' kaca mata kuda dalam politik, cara pandang melihat lingkungan orang sekitarnya orang-orang baik sama dengan dirinya. Itulah sosoknya sering disebut 'naif'," kata Kamrussamad yang mengenal perjuangan politik Prabowo sebelum mendirikan Partai Gerindra .
Anggota Komisi XI DPR RI ini mengatakan, sosok Prabowo mulai menguat di jagat politik nasional melalui konsep kerakyatannya. Pandangan dan pemikirannya terhadap potensi ekonomi nasional yang mulai diwujudkannya melalui program ketahanan pangan.
Baca Juga