Pendeta yang Dianiaya Oknum Anggota DPRD Mengaku Sakit Ulu Hati dan Rusuk Kanan
loading...
A
A
A
SUMBA TENGAH - Seorang pendeta di Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Anamanu, Kabupaten Sumba Tengah , Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya oknum anggota DPRD setempat berinisial YDP, mengaku sakit di bagian ulu hati dan rusuk kanan.
Bukan itu saja, sang pendeta juga mengaku luka di bagian pelipis bahkan sempat sesak napas. Kini, sang pendeta masih harus mendapatkan penanganan medis karena luka di bagian pelipisnya.
Hingga kini, Marthen Galu Wona Lulu tak hanya luka, pendeta malang itu juga mengaku sempat sesak nafas pascamenjadi sasaran amukan politisi lokal itu, Jumat (15/10/2021) sekira pukul 06.00 WITA.
Melalui pesat WA, Jumat malam (15/10/2021), Marthen menjelaskan, dia dipukul di ulu hati dan rusuk kanan. Tak hanya itu kening bagian kiri juga dipukul. “Sempat sesak nafas karena pukulan keras tadi,” ujarnya.
Marthen berterima kasih pada Kapolres Sumba Barat, karena telah merespons laporannya dengan menerjunkan langsung Kanit Reskrim. “Kanit Reksrim turun langsung tadi, saya juga sudah diambil keterangan lengkap, sekarang saya sudah istirahat di pastori,” katanya.
Insiden itu bermula dari laporan dan permintaan istri pelaku agar datang ke rumah dan memberikan bimbingan rohani serta doa, karena suaminya disebutkan sering melakukan KDRT plus mabuk–mabukan. Namun kedatangan pendeta justru disambut dengan amarah dan penganiayaan.
Kapolres Sumba Barat, AKBP. FX. Irwan Arianto menegaskan, akan memproses siapa pun sesuai hukum yang berlaku.
“Kasus kita tarik ke Polres Sumba Barat, sementara kita lagi periksa para saksi yang ada, kemudian terlapor. Sebagai informasi saya proses yang bersangkutan secara etas sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Bukan itu saja, sang pendeta juga mengaku luka di bagian pelipis bahkan sempat sesak napas. Kini, sang pendeta masih harus mendapatkan penanganan medis karena luka di bagian pelipisnya.
Hingga kini, Marthen Galu Wona Lulu tak hanya luka, pendeta malang itu juga mengaku sempat sesak nafas pascamenjadi sasaran amukan politisi lokal itu, Jumat (15/10/2021) sekira pukul 06.00 WITA.
Melalui pesat WA, Jumat malam (15/10/2021), Marthen menjelaskan, dia dipukul di ulu hati dan rusuk kanan. Tak hanya itu kening bagian kiri juga dipukul. “Sempat sesak nafas karena pukulan keras tadi,” ujarnya.
Marthen berterima kasih pada Kapolres Sumba Barat, karena telah merespons laporannya dengan menerjunkan langsung Kanit Reskrim. “Kanit Reksrim turun langsung tadi, saya juga sudah diambil keterangan lengkap, sekarang saya sudah istirahat di pastori,” katanya.
Insiden itu bermula dari laporan dan permintaan istri pelaku agar datang ke rumah dan memberikan bimbingan rohani serta doa, karena suaminya disebutkan sering melakukan KDRT plus mabuk–mabukan. Namun kedatangan pendeta justru disambut dengan amarah dan penganiayaan.
Kapolres Sumba Barat, AKBP. FX. Irwan Arianto menegaskan, akan memproses siapa pun sesuai hukum yang berlaku.
“Kasus kita tarik ke Polres Sumba Barat, sementara kita lagi periksa para saksi yang ada, kemudian terlapor. Sebagai informasi saya proses yang bersangkutan secara etas sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
(nic)