Update Corona Jabar: Bertambah 18 Kasus, Pasien Positif Jadi 2.314 Orang
loading...
A
A
A
BANDUNG - Hingga Selasa (2/6/2020) pukul 20.14 WIB, pasien positif Corona (COVID-19) berjumlah 2.314 Orang. Ini berarti ada tambahan 18 pasien baru dibandingkan data sehari sebelumnya.
Laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) juga mencatat pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 29 orang, sehingga totalnya menjadi 648 orang. Jumlah pasien meninggal juga bertambah 7 orang menjadi total 151 orang.
Pasien terkonfirmasi positif terpantau masih tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar di mana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif terbanyak.
Kota Bekasi tetap di urutan pertama dengan jumlah pasien positif 488 orang disusul Kota Depok sebanyak 464 orang, dan Kota Bandung sebanyak 305 orang.
(Baca: Update Corona Jabar: 20 Kasus Positif Baru, Pasien Sembuh Bertambah 24)
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 176 orang disusul Kabupaten Bekasi 174 orang, Kota Bogor 114 orang, Kota Cimahi 81 orang, Kabupaten Bandung 73 orang, Kabupaten Bandung Barat 57 orang, dan Kota Sukabumi 49 orang.
Di Kabupaten Subang 38 orang, Kabupaten Purwakarta 30 orang, Kota Tasikmalaya 26, Kabupaten Sukabumi 25 orang, Kabupaten Karawang 20 orang.
Sementara di Kabupaten Indramayu 16 orang, Kabupaten Kuningan 16 orang, Kabupaten Sumedang 15 orang, Kabupaten Garut 13 orang, dan Kabupaten Cianjur 13 orang.
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 10 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, Kabupaten Cirebon 6 orang, Kabupaten Majalengka 5 orang, dan Kabupaten Tasikmalaya 5 orang.
Sementara Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar sebanyak 3 orang.
(Baca: New Normal Dimulai, Pasien Positif di Jabar Bertambah 32 Orang)
Laman Pikobar juga memperbarui data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 50.675 orang. Sebanyak 45.758 atau 90,3 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 4.917 orang atau 9,7 persen.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini mencapai 8.453 orang. Rinciannya, sebanyak 6.822 orang atau 80,71 persen berstatus selesai pengawasan dan 1.631 sisanya atau 18,29 persen masih dalam proses pengawasan.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti menyatakan, kasus positif COVID-19 baru yang muncul di Jabar saat ini akibat penularan lokal atau local transmission.
(Baca: Pasien Sembuh di Jabar Tembus Empat Kali Lipat dari Meninggal)
Siska menjelaskan, penyebaran COVID-19 di Jabar diawali empat klaster utama. Keempat klaster utama tersebut, yakni klaster Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar di Karawang, seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kabupaten Bandung Barat, Persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), dan Seminar Bisnis Syariah di Bogor. Lalu, belakangan muncul juga klaster di Kota Sukabumi, yakni klaster Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri.
"Kasus-kasus baru yang sampai saat ini bertambah adalah transmisi lokal. Secara umum, memang penanganan di klaster-klaster tadi sudah habis. Yang masih memanjang klaster GBI karena rada banyak," papar Siska di Bandung, Selasa (2/6/2020).
Pihaknya bakal terus menggelar tes COVID-19 secara masif untuk membatasi ruang gerak COVID-19 dan melakukan penyekatan, sehingga penularan COVID-19 di Jabar dapat dikendalikan, terutama saat penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal. agung bakti sarasa
Laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) juga mencatat pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 29 orang, sehingga totalnya menjadi 648 orang. Jumlah pasien meninggal juga bertambah 7 orang menjadi total 151 orang.
Pasien terkonfirmasi positif terpantau masih tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar di mana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif terbanyak.
Kota Bekasi tetap di urutan pertama dengan jumlah pasien positif 488 orang disusul Kota Depok sebanyak 464 orang, dan Kota Bandung sebanyak 305 orang.
(Baca: Update Corona Jabar: 20 Kasus Positif Baru, Pasien Sembuh Bertambah 24)
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 176 orang disusul Kabupaten Bekasi 174 orang, Kota Bogor 114 orang, Kota Cimahi 81 orang, Kabupaten Bandung 73 orang, Kabupaten Bandung Barat 57 orang, dan Kota Sukabumi 49 orang.
Di Kabupaten Subang 38 orang, Kabupaten Purwakarta 30 orang, Kota Tasikmalaya 26, Kabupaten Sukabumi 25 orang, Kabupaten Karawang 20 orang.
Sementara di Kabupaten Indramayu 16 orang, Kabupaten Kuningan 16 orang, Kabupaten Sumedang 15 orang, Kabupaten Garut 13 orang, dan Kabupaten Cianjur 13 orang.
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 10 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, Kabupaten Cirebon 6 orang, Kabupaten Majalengka 5 orang, dan Kabupaten Tasikmalaya 5 orang.
Sementara Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar sebanyak 3 orang.
(Baca: New Normal Dimulai, Pasien Positif di Jabar Bertambah 32 Orang)
Laman Pikobar juga memperbarui data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 50.675 orang. Sebanyak 45.758 atau 90,3 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 4.917 orang atau 9,7 persen.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini mencapai 8.453 orang. Rinciannya, sebanyak 6.822 orang atau 80,71 persen berstatus selesai pengawasan dan 1.631 sisanya atau 18,29 persen masih dalam proses pengawasan.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti menyatakan, kasus positif COVID-19 baru yang muncul di Jabar saat ini akibat penularan lokal atau local transmission.
(Baca: Pasien Sembuh di Jabar Tembus Empat Kali Lipat dari Meninggal)
Siska menjelaskan, penyebaran COVID-19 di Jabar diawali empat klaster utama. Keempat klaster utama tersebut, yakni klaster Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar di Karawang, seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kabupaten Bandung Barat, Persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), dan Seminar Bisnis Syariah di Bogor. Lalu, belakangan muncul juga klaster di Kota Sukabumi, yakni klaster Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri.
"Kasus-kasus baru yang sampai saat ini bertambah adalah transmisi lokal. Secara umum, memang penanganan di klaster-klaster tadi sudah habis. Yang masih memanjang klaster GBI karena rada banyak," papar Siska di Bandung, Selasa (2/6/2020).
Pihaknya bakal terus menggelar tes COVID-19 secara masif untuk membatasi ruang gerak COVID-19 dan melakukan penyekatan, sehingga penularan COVID-19 di Jabar dapat dikendalikan, terutama saat penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal. agung bakti sarasa
(muh)