Hasil Tes Non-Reaktif, Keluarga Pasien Paksa Ambil Jenazah

Selasa, 02 Juni 2020 - 20:16 WIB
loading...
Hasil Tes Non-Reaktif, Keluarga Pasien Paksa Ambil Jenazah
Foto/SINDOnews
A A A
MANADO - Hasil tes yang menunjukkan non-rekatif Corona membuat ratusan keluarga pasien yang meninggal di RS GMIM Pancaran Kasih, Manado, Sulawesi Utara, menolak jenazah dimakamkan dengan menggunakan protap COVID-19. Mereka kemudian mengambil paksa jenazah dari rumah sakit untuk kemudian dikebumikan secara umum.

Peristiwa itu diketahui dari rekaman video yang beredar luas di media sosial. Rekaman video juga memperlihatkan, tak cuma mengambil paksa jenazah, mereka juga mengamuk menunjukkan kekesalannya. ( Baca:Akhirnya, Jumlah Pasien Positif Corona Sumsel Tembus 1.019 Kasus )

Keluarga si pasien mengamuk dan langsung mencari jenazah yang berada di ruang jenazah dan langsung mengambil paksa jenazah tersebut untuk dibawa pulang ke rumah di Kelurahan Ternate Baru, Lingkungan Satu, Kecamatan Singkil, Manado, untuk dimakamkan. Sempat terjadi kericuhan lantaran polisi berusaha membubarkan paksa kerumunan massa yang berkumpul di depan rumah sakit.

Keluarga menolak jenazah dimakamkan menggunakan protap COVID-19 lantaran dari hasil rapid tes pasien yang masuk 27 mei lalu dengan keluhan asam urat ini, dinyatakan nonreaktif Corona.

Wati Wahid, istri almarhum, menyatakan, suaminya masuk rumah sakit GMIM Pancaran Kasih pada Rabu 27 Mei 2020 lalu dengan keluhan asam urat. Kemudian setelah dilakukan rapid tes hasilnya nonreaktif.

Namun setelah beberapa hari tanpa melalui swab tes, pasien diminta segera dipindahkan ke ruang isolasi karena dinyatakan telah terpapar COVID-19. Namun keluarga tetap menolak.

Sementara jenazah, Senin malam (1/6/2020) langsung dibawa oleh keluarga ke pemakaman umum di Kelurahan Kombos, Kecamatan Singkil, Manado, untuk dimakamkan.

Pihak rumah sakit sendiri, melalui rilis yang dikeluarkannya pada Senin malam (1/6/2020), menyatakan bahwa pasien tersebut merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) berat yang didiagnoasa meninggal akibat pneumonia dan kehilangan kesadaran.
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2487 seconds (0.1#10.140)