100 Warga Buninagara Tasikmalaya Jadi Pilot Project Karantina Mikro
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Sebanyak 100 warga Kampung Buninagara, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya , jadi pilot project karantina mikro oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Barat. Sebelum menjalani karantina mikro, warga juga menjalani swab test massal, Selasa (6/2/2020).
Swab test diikuti sekitar 100 orang di wilayah kampung Buninagara, karena sebelumnya terdapat satu orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. (Baca juga; 54 Desa Jabar Kritis COVID-19, Warga Dilarang Keluar dan Terima Tamu )
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, swab test massal ini merupakan bagian dari program karantina mikro yang dilakukan Pemprov Jabar. Kemudian, karantina lokal dilakukan lantaran di wilayah itu ditemukan kasus pasien positif COVID-19 setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selesai di wilayah Kota Tasikmalaya.
Setelah itu, pihaknya melaporkan ada kasus tambahan ke Gugus TUGAS Covid-19 Provinsi Jabar dan dilakukan karantina mikro di wilayahnya. "Jadi semua prosedurnya ditangani oleh provinsi. Kita hanya mengawal," katanya.
Camat Cipedes, Sofian Zaenal Musttaqin mengatakan, karantina mikro yang dilakukan di wilayah itu lantaran ada satu warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Satu warga tersebut bekerja di salah satu toko serba ada (toserba) Yogya di wilayah kabupaten Ciamis, namun yang bersangkutan tinggal di Kota Tasikmalaya.
"Dia itu hasil swabnya terlambat. Karena hasil swabnya baru keluar setelah Lebaran dan diketahui hasilnya positif," katanya. (Baca juga; Belum Ada Juknis New Normal, Purwakarta Perpanjang PSBB Komunal )
Dengan adanya kejadian ini, Kampung Buninagara dijadikan pilot project untuk karantina mikro. Dimana sebanyak 100 orang di wilayah itu akan menjalani swab test. Sebab, setelah dilakukan penelusuran, pasien positif tersebut telah melakukan kontak erat dengan banyak orang.
Selain melakukan swab test massal, dalam program karantina mikro itu, sebanyak delapan rumah atau 30 warga yang berada di dekat rumah pasien akan diisolasi. Selama menjalani isolasi, kebutuhan hidup warga ditanggung oleh Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Cipedes.
"Kita akan memasok kebutuhan mereka selama dua minggu, baik makan maupun kebutuhan lainnya. Warga sekitar juga tidak ada yang melakukan penolakan," katanya.
Perwakilan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jabar, Agus Sukandar mengatakan, kegiatan itu merupakan proyek percontohan (pilot project) karantina mikro yang diprogramkan oleh Pemprov Jabar. Wilayah Kota Tasikmalaya merupakan satu dari 13 kabupaten/ kota yang menjadi pilot project.
“Artinya, beberapa rumah yang berada di dekat rumah pasien akan dikarantina selama 14 hari. Juga akan terus dilakukan penelusuran agar tak terjadi transmisi lokal di wilayah itu,” katanya.
Swab test diikuti sekitar 100 orang di wilayah kampung Buninagara, karena sebelumnya terdapat satu orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. (Baca juga; 54 Desa Jabar Kritis COVID-19, Warga Dilarang Keluar dan Terima Tamu )
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, swab test massal ini merupakan bagian dari program karantina mikro yang dilakukan Pemprov Jabar. Kemudian, karantina lokal dilakukan lantaran di wilayah itu ditemukan kasus pasien positif COVID-19 setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selesai di wilayah Kota Tasikmalaya.
Setelah itu, pihaknya melaporkan ada kasus tambahan ke Gugus TUGAS Covid-19 Provinsi Jabar dan dilakukan karantina mikro di wilayahnya. "Jadi semua prosedurnya ditangani oleh provinsi. Kita hanya mengawal," katanya.
Camat Cipedes, Sofian Zaenal Musttaqin mengatakan, karantina mikro yang dilakukan di wilayah itu lantaran ada satu warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Satu warga tersebut bekerja di salah satu toko serba ada (toserba) Yogya di wilayah kabupaten Ciamis, namun yang bersangkutan tinggal di Kota Tasikmalaya.
"Dia itu hasil swabnya terlambat. Karena hasil swabnya baru keluar setelah Lebaran dan diketahui hasilnya positif," katanya. (Baca juga; Belum Ada Juknis New Normal, Purwakarta Perpanjang PSBB Komunal )
Dengan adanya kejadian ini, Kampung Buninagara dijadikan pilot project untuk karantina mikro. Dimana sebanyak 100 orang di wilayah itu akan menjalani swab test. Sebab, setelah dilakukan penelusuran, pasien positif tersebut telah melakukan kontak erat dengan banyak orang.
Selain melakukan swab test massal, dalam program karantina mikro itu, sebanyak delapan rumah atau 30 warga yang berada di dekat rumah pasien akan diisolasi. Selama menjalani isolasi, kebutuhan hidup warga ditanggung oleh Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Cipedes.
"Kita akan memasok kebutuhan mereka selama dua minggu, baik makan maupun kebutuhan lainnya. Warga sekitar juga tidak ada yang melakukan penolakan," katanya.
Perwakilan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jabar, Agus Sukandar mengatakan, kegiatan itu merupakan proyek percontohan (pilot project) karantina mikro yang diprogramkan oleh Pemprov Jabar. Wilayah Kota Tasikmalaya merupakan satu dari 13 kabupaten/ kota yang menjadi pilot project.
“Artinya, beberapa rumah yang berada di dekat rumah pasien akan dikarantina selama 14 hari. Juga akan terus dilakukan penelusuran agar tak terjadi transmisi lokal di wilayah itu,” katanya.
(wib)