Dompet Dhuafa Bersama Yayasan Kalla dan IMZ Lakukan Pelatihan PFA di Sulbar

Minggu, 03 Oktober 2021 - 14:40 WIB
loading...
Dompet Dhuafa Bersama...
Dompet Dhuafa bersama Yayasan Hadji Kalla dan Inspirasi Melintas Zaman (IMZ) mengadakan pelatihan Psychological First Aid (PFA) di Sulbar. Foto: Istimewa
A A A
SULBAR - Dompet Dhuafa bersama Yayasan Hadji Kalla dan Inspirasi Melintas Zaman (IMZ) mengadakan pelatihan Psychological First Aid (PFA) kepada sejumlah masyarakat pemerhati kesehatan mental di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat ( Sulbar ). Kegiatan itu berlangsung 2-3 Oktober 2021.

Pelatihan itu diikuti 80 peserta dari berbagai macam latar belakang, di antaranya guru, pegawai, hingga mahasiswa.

Manager Bidang Kemanusiaan dan Lingkungan Yayasan Hadji Kalla Abdul Hakim membuka langsung pelatihan tersebut didampingi Kasubag Kepegawaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Rahmat Ahmad, IMZ Consulting diwakili oleh Riki Wirahmawan, dan menghadirkan Ahli Psikolog Maya Sita Darlina sebagai pembicara.

Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan ilmu dan pengetahuan tentang Psychological First Aid (PFA), pertolongan pertama pada masalah psikologis dan bagaimana cara memperkuat imun usai terjadi bencana alam.

"Program PFA adalah salah satu program yang penting untuk dilaksanakan pasca bencana alam. Oleh karena itu kita butuh lebih banyak orang yang terlibat dalam intervensi ini," jelas Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulsel, Rahmat Hidayat.



Untuk diketahui, PFA merupakan dukungan praktis layaknya kotak obat darurat yang bisa digunakan non profesional untuk membantu menenangkan emosional sementara dalam penanganan korban pasca bencana sebelum menuju ke tahap lanjutan yang harus ditangani oleh tenaga profesional yaitu psikolog dan psikiatri.

Dalam tahap pelatihan pertolongan pertama pada psikologi ini, para peserta diberi bekal landasan PFA yang meliputi pengamatan situasi keamanan, gejala serta bantuan yang dibutuhkan korban serta melakukan pendekatan sebagai pendengar aktif untuk membantu korban menenangkan diri dan kemudian nantinya akan menghubungkan korban ke tenaga profesional sesuai kebutuhannya.

PIC Teknis Assesment IMZ Consulting, Riki Wirahmawan mengungkapkan tujuan dari Training PFA ini yaitu untuk memahami cara mengidentifikasi berbagai macam gangguan psikologis yang dialami individu ketika bencana, memahami konsep kerangka kerja dan langkah PFA serta meningkatkan kemampuan teknik pendampingan psikososial di masa respons hingga pemulihan bencana.



“Semoga setiap peserta yang hadir mendapatkan berbagai macam insight dari proses pelatihan ini baik materi hingga relasi, sadar akan begitu dibutuhkan dirinya di tengah masyarakat dalam menyikapi kondisi alam yang tidak terprediksi, mampu memahami dengan baik dan terampil secara sistematis dan profesional dalam menangani efek psikososial penyintas sehingga siap untuk diterjunkan ke lapangan,” tuturnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2011 seconds (0.1#10.140)