Ribuan Pemudik Sudah Masuk Sleman

Selasa, 21 April 2020 - 22:53 WIB
loading...
Ribuan Pemudik  Sudah Masuk Sleman
FOTO /Ilustrasi : DOK Okezone
A A A
SLEMAN - Imbauan untuk tidak mudik ternyata tidak diindahkan warga Sleman. Terbukti hingga Selasa (21/4/2020) tercatat ada 6.493 pemudik yang datang ke Sleman. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan, Senin (20/4/2020) yakni 6386 atau bertambah 107 orang dan diperkiran jumlahnya akan terus bertambah lagi.

Dari jumlah tersebut paling banyak datang ke Kecamatan Tempel, diikuti Mlati, Depok dan Ngemplak. Paling sedikit Kecamatan Cangkringan Kecamatan Tempel pemudik tercatat 741 orang, Mlati, 521 orang, Depok 480 orang dan Ngemplak 428 orang. Untuk kecamatan Cangkringan 177 orang. Kecamatan lainnya, di atas 200 namun di bawah 400 pemudik.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialiasi dan himbauan agar warga diperantauan tidak mudik. Meski begitu tetap tidak bisa melarang bagi warga untuk mudik dan hingga sekarang jumlahnya sudah ribuan orang. “Kami sangat mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang warga mudik,” kata Sri Purnomo, Selasa (21/4/2020).

Sri Purnomo mengatakan, sebagai tindaklanjut dari kebijakan presiden dan antisipasi bagi pemudik yang sudah datang ke Sleman, dirinya meminta gugus tugas penangganan Covid-19 Sleman proaktif dengan mendata pemudik, mengecek kesehatannya dan harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

“Kami juga sudah menyiapkan tempar karantina bagi pemudik yang ingin melakukan karantina mandiri maupun yang ditolak warga, karena khawatir pemudik itu termasuk orang tanpa gejala (OTG) Covid-19,” terangnya.( )

Lokasi karantina telah disiapkan di balai Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendagri di Jetis, Tirtomartani, Kalasan dan Asrama Haji DIY, Sinduadi, Mlati.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1989 seconds (0.1#10.140)