Ibu dan Anak Gadisnya Dibunuh dan Ditelanjangi, Yoris Beberkan Penyebab Ayahnya Sering Minta Uang
loading...
A
A
A
SUBANG - Yosef, suami Tuti dan ayah dari Amelia ternyata sudah lama tidak mendapat hasil dari pengelolaan Yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarga besarnya di Subang.
Pasalnya, setelah dikelola langsung oleh kedua anaknya Yoris (34), almarhum Amelia Mustika Ratu (23) dan istri tuanya, Tuti Suhartini (54), keuangan yayasan pendidikan yang menaungi SMP dan SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang itu berubah menjadi ketat.
Hal ini terungkap dari pengakuan Yoris kepada wartawan beberapa hari lalu. Dia membeberkan kondisi keluarganya, termasuk hubungan dengan sang ayah Yosef, setelah ibu dan adiknya, Tuti dan Amelia ditemukan dibunuh pada 18 Agustus 2021 lalu.
Jasad keduanya ditemukan telanjang dalam bagasi mobil Alphard di garasi rumahnya di Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Jabar.
"Keuangan (yang bersumber dari yayasan) untuk papah (Yosef) sudah di-cut alias tak diberi oleh mama. Karena papa boros. Papah hanya dapat sedikit untuk transport saja,"kata Yoris.
Menurutnya, ayahnya Yosef sering meminta uang kepada anaknya Amelia yang duduk sebagai bendahara yayasan. Termasuk untuk biaya transport dan kebutuhan lain-lain, yang didapat sealakadarnya dari Amelia. Bahkan ayahnya juga sering meminta uang kepada Yoris.
Sementara peran Yosef di yayasan keluarga hanya sebatas mengontrol, jarang dilibatkan terlalu jauh soal pengelolaan keuangan yayasan.
"Dari yayasan saya mendapatkan gaji Rp12 juta/bulan. Sementara Amel dan mama masing-masing mendapat Rp10 juta. Papah gak dapat," terang dia.
Saat ini Yoris duduk sebagai ketua yayasan milik keluarganya tersebut. Sementara ayahnya sekarang tidak diperankan memiliki jabatan strategis.
Hal itu karena kondisi yayasan sempat bermasalah saat dikelola oleh Yosef bersama istri mudanya, terutama dalam pengelolaan keuangan.
Kondisi pengelolaan keuangan yayasan kembali membaik setelah diambil alih oleh keluarga dari istri tuanya Tuti, bersama anak-anaknya Yoris dan Amalia.
"Kalau butuh uang ya begitu, minta ke Amel. Dari yayasan si papah gak dapat,"tutur Yoris.
Ditanya soal sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhan ayahnya dengan isri mudanya Mimin, Yoris mengaku tidak tahu. Dia hanya tau, ayahnya tidak mendapatkan jatah honorarium dari yayasan keluarga.
Bahkan, soal tudingan ayahnya Yosef yang memiliki banyak uang lantaran memiliki hobi main golf, menurut Yoris itu tidak betul. Mobil Alphard untuk keluarga juga bukan hadiah dari sang ayah.
Yoris menceritakan mulai aktif ikut mengurusi yayasan keluarga sejak tahun 2013. Hanya saja dia tidak langsung duduk sebagai ketua yayasan.
Saat itu jabatan ketua masih dipegang oleh ayahnya Yosef. Hingga pada 2016/2017, jabatan ketua yayasan dipercayakan kepada Yoris.
"Saya baru masuk 2013, dari tata usaha, administrasi, sambil belajar lah gitu. 2018 itu almarhumah Amel dan Mamah mulai ikut mengurus. Kemajuannya signifikan, terutama pencatatan keuangan. Guru-guru juga yang sebelumnya gajihan tiga bulan sekali, jadi satu bulan sekali," tutur Yoris.
Pasalnya, setelah dikelola langsung oleh kedua anaknya Yoris (34), almarhum Amelia Mustika Ratu (23) dan istri tuanya, Tuti Suhartini (54), keuangan yayasan pendidikan yang menaungi SMP dan SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang itu berubah menjadi ketat.
Baca Juga
Hal ini terungkap dari pengakuan Yoris kepada wartawan beberapa hari lalu. Dia membeberkan kondisi keluarganya, termasuk hubungan dengan sang ayah Yosef, setelah ibu dan adiknya, Tuti dan Amelia ditemukan dibunuh pada 18 Agustus 2021 lalu.
Jasad keduanya ditemukan telanjang dalam bagasi mobil Alphard di garasi rumahnya di Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Jabar.
"Keuangan (yang bersumber dari yayasan) untuk papah (Yosef) sudah di-cut alias tak diberi oleh mama. Karena papa boros. Papah hanya dapat sedikit untuk transport saja,"kata Yoris.
Menurutnya, ayahnya Yosef sering meminta uang kepada anaknya Amelia yang duduk sebagai bendahara yayasan. Termasuk untuk biaya transport dan kebutuhan lain-lain, yang didapat sealakadarnya dari Amelia. Bahkan ayahnya juga sering meminta uang kepada Yoris.
Sementara peran Yosef di yayasan keluarga hanya sebatas mengontrol, jarang dilibatkan terlalu jauh soal pengelolaan keuangan yayasan.
"Dari yayasan saya mendapatkan gaji Rp12 juta/bulan. Sementara Amel dan mama masing-masing mendapat Rp10 juta. Papah gak dapat," terang dia.
Saat ini Yoris duduk sebagai ketua yayasan milik keluarganya tersebut. Sementara ayahnya sekarang tidak diperankan memiliki jabatan strategis.
Hal itu karena kondisi yayasan sempat bermasalah saat dikelola oleh Yosef bersama istri mudanya, terutama dalam pengelolaan keuangan.
Kondisi pengelolaan keuangan yayasan kembali membaik setelah diambil alih oleh keluarga dari istri tuanya Tuti, bersama anak-anaknya Yoris dan Amalia.
"Kalau butuh uang ya begitu, minta ke Amel. Dari yayasan si papah gak dapat,"tutur Yoris.
Ditanya soal sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhan ayahnya dengan isri mudanya Mimin, Yoris mengaku tidak tahu. Dia hanya tau, ayahnya tidak mendapatkan jatah honorarium dari yayasan keluarga.
Bahkan, soal tudingan ayahnya Yosef yang memiliki banyak uang lantaran memiliki hobi main golf, menurut Yoris itu tidak betul. Mobil Alphard untuk keluarga juga bukan hadiah dari sang ayah.
Yoris menceritakan mulai aktif ikut mengurusi yayasan keluarga sejak tahun 2013. Hanya saja dia tidak langsung duduk sebagai ketua yayasan.
Saat itu jabatan ketua masih dipegang oleh ayahnya Yosef. Hingga pada 2016/2017, jabatan ketua yayasan dipercayakan kepada Yoris.
"Saya baru masuk 2013, dari tata usaha, administrasi, sambil belajar lah gitu. 2018 itu almarhumah Amel dan Mamah mulai ikut mengurus. Kemajuannya signifikan, terutama pencatatan keuangan. Guru-guru juga yang sebelumnya gajihan tiga bulan sekali, jadi satu bulan sekali," tutur Yoris.
(shf)