Sejarawan Banten Sebut Kerajaan Angling Darma Cari Sensasi

Rabu, 22 September 2021 - 21:11 WIB
loading...
Sejarawan Banten Sebut...
Pengamat menilai kemunculan Kerajaan Angling Darma di Kampung Salangsari, Desa Pandat, Mandalawangi, Pandeglang, Banten yang memicu kehebohan dinilai hanya cari sensasi. Foto/iNews TV/Iskandar Nasution
A A A
PANDEGLANG - Kemunculan Kerajaan Angling Darma di Kampung Salangsari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten memicu kehebohan masyarakat. ApalagiRaja Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus yang beristri empat dikenal suka membantu warga sekitar.

Sejarawan Banten, Mufti Ali pun angkat bicara dan menyebut jika Kerajaan Angling Darma yang saat ini tengah menjadi pembicaraan hangat hanya mencari sensasi belaka.



Menurutnya, berdasarkan hasil kajian dan penelitian para sejarawan, di banten tidak ada bukti terkait kerajaan tersebut. "Hanya ada Kerajaan Banten Girang pada abad ke sepuluh serta kerajaan Salakanagara pada abad ketiga sampai kelima," katanya, Rabu (22/9/2021).

Mufti menyebut jika Kerajaan Angling Darma sedang mencari perhatian masyarakat atau sensasi belaka. Sebab sampai saat ini tidak ada bukti maupun tokoh yang menerangkan napak tilas kerajaan itu.

Oleh karena itu, Mufti Ali meminta masyarakat untuk tidak tergiring oleh informasi-informasi yang sifatnya legenda atau mitos yang belum jelas kebenarannya.



Selain itu tidak ada juga bukti yang menyatakan bahwa Raja Angling Darma terhubung kepada silsilah Kasultanan Banten baik secara historis.

Dianggap Sosok Pahlawan Kemiskinan

Sebelumnya, sosok Raja Kerajaan Angling Darma, Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus di mata warga laksana pahlawan karena suka memberi bantuan. Banyak warga Pandeglang mendapatkan bantuan rehab rumah, bantuan modal usaha, hingga bantuan perabotan rumah warga.

Oleh karenanya Raja Angling Darma dikenal masyarakat Mandalawangi, Pandeglang sebagai sosok Pahlawan Kemiskinan. Pria yang beristri empat itu selalu mengunjungi warga yang kesusahan dan juga kerab memberikan nasihat agar tetap semangat.

Di usia senjanya, Baginda (Raja) Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus selalu mengunjungi warga-warga miskin yang ada di daerahnya.

Warga Mandalawangi, Ida Nurhayati menyebut tidak sembarang orang yang bisa mendapatkan bantuan dari Bagina. Jika tidak sesuai hati sang Raja, maka bantuan pun tak akan didapatkan meski penerima bantuan merupkan orang miskin.

Namun jika sang Baginda berkenan, maka bantuan sebesar apapun akan diberikan. Diantaranya seperti beberapa rumah permanen yang berdiri kokoh. Setidaknya ada 30 rumah di Kampung Waru, Desa Sinar Galih, Kecamatan Mandalawangi yang dibantu direhab.

Rumah di tempat ini dibangun sejak tahun 2019. Total rumah yang dibangun berkisar lebih dari 30 rumah warga dengan nilai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

"Beliau sangat perhatian dengan warga," kata Ida Nurhayati.

Sementara itu, Emah, pemilik rumah yang direhab menjelaskan, awalnya rumahnya mau rubuh. Namun tiba-tiba baginda datang ke rumah mereka dan langsung membangunnya. Padahal mereka sudah melaporkan kerusakan rumah kepada pihak instansi terkait, namun tak direspons. Petugas hanya datang mendata dan tidak ada solusinya

Emah menuturkan, selain memberikan bantuan rumah baginda juga sering memberikan nasehat agar tidak terlalu bersenang hati jika mendapatkan bantuan seperti ini.

Meski banyak warga yang mendapatkan bantuan dari Baginda, namun warga tidak tahu sumber penghasilan kakek berusia hampir 80 tahun itu. Warga hanya mengetahui jika Baginda merupakan orang yang baik hati dan suka menolong. Raja juga dikenal memiliki 4 orang istri dengan memiliki kekayaan di beerapa daerah di Pandeglang, Banten.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2399 seconds (0.1#10.140)