Pilot Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Intan Jaya Papua Supel dan Rajin Sedekah
loading...
A
A
A
BOGOR - Pilot Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Intan Jaya Papua , Kapten Penerbang Mirza dikenal sebagai sosok yang supel dan rajin bersedekah .
Hal tersebut diakui oleh Wahyu, Ketua RT dimana sang pilot tinggal. Wahyu mengatakan, Kapten Penerbang Mirza dikenal baik dan sering berbagi pada sesama yang membutuhkan.
“Bahkan dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan, Beliau juga dekat dengan masyarakat. Orangnya baik dan sering berbagi kepada sesama,” bebernya.
Diketahui, Pesawat Rimbun Air Cargo Jenis Twin Otter yang jatuh di hutan pedalaman Papua, dipiloti oleh Kapten Penerbang Mirza, bersama dua kru lainnya.
Sebelum pesawat ditemukan hancur di Kampung Ngagindoga, Distrik Sugapa, Papua, Rabu (15/9/2021) sekitar pukul 07.30 WIT. Pesawat tersebut terbang dari Nabire dan akan mendarat di Bandara Bilorai, namun naik lagi lantaran berkabut. Setelah naik ke arah kiri bandara pesawat dinyatakan hilang kontak.
Diketahui, Pesawat Rimbun Air Cargo Jenis Twin Otter yang mengangkut cargo bahan bangunan dan sembako tersebut jatuh di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan tanah.
Saat ini, persiapan tengah dilakukan di kediaman Pilot Kapten Penerbang Mirza di Kelurahan Curug Bogor Barat Kota Bogor, melibatkan personil TNI AU dari Skuadron Lanud Atang Sanjaya Bogor.
Suasana duka nampak di rumah keluarga Pilot Pesawat Rimbun Air Cargo, Kapten Penerbang Mirza. Terkonfirmasi, Kapten Penerbang Mirza meningalkan satu orang istri dan empat orang anak
Pihak keluarga hingga kini masih menunggu dengan harap-harap cemas, kabar keberadaan Pilot Penerbang Mirza yang menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Keluarga dan kerabat pun sudah mulai berdatangan guna memberikan dukungan dan simpati pada keluarga korban.
Persiapan guna menyambut kedatangan korban Kapten Penerbang Mirza pun terus dilakukan melibatkan personil TNI AU dari Landasan Udara Atang Sanjaya Bogor, Rabu (15/9/2021) sore.
Hal tersebut diakui oleh Wahyu, Ketua RT dimana sang pilot tinggal. Wahyu mengatakan, Kapten Penerbang Mirza dikenal baik dan sering berbagi pada sesama yang membutuhkan.
“Bahkan dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan, Beliau juga dekat dengan masyarakat. Orangnya baik dan sering berbagi kepada sesama,” bebernya.
Diketahui, Pesawat Rimbun Air Cargo Jenis Twin Otter yang jatuh di hutan pedalaman Papua, dipiloti oleh Kapten Penerbang Mirza, bersama dua kru lainnya.
Sebelum pesawat ditemukan hancur di Kampung Ngagindoga, Distrik Sugapa, Papua, Rabu (15/9/2021) sekitar pukul 07.30 WIT. Pesawat tersebut terbang dari Nabire dan akan mendarat di Bandara Bilorai, namun naik lagi lantaran berkabut. Setelah naik ke arah kiri bandara pesawat dinyatakan hilang kontak.
Diketahui, Pesawat Rimbun Air Cargo Jenis Twin Otter yang mengangkut cargo bahan bangunan dan sembako tersebut jatuh di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan tanah.
Baca Juga
Saat ini, persiapan tengah dilakukan di kediaman Pilot Kapten Penerbang Mirza di Kelurahan Curug Bogor Barat Kota Bogor, melibatkan personil TNI AU dari Skuadron Lanud Atang Sanjaya Bogor.
Suasana duka nampak di rumah keluarga Pilot Pesawat Rimbun Air Cargo, Kapten Penerbang Mirza. Terkonfirmasi, Kapten Penerbang Mirza meningalkan satu orang istri dan empat orang anak
Pihak keluarga hingga kini masih menunggu dengan harap-harap cemas, kabar keberadaan Pilot Penerbang Mirza yang menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Keluarga dan kerabat pun sudah mulai berdatangan guna memberikan dukungan dan simpati pada keluarga korban.
Persiapan guna menyambut kedatangan korban Kapten Penerbang Mirza pun terus dilakukan melibatkan personil TNI AU dari Landasan Udara Atang Sanjaya Bogor, Rabu (15/9/2021) sore.
(nic)