COVID-19 Melandai, PWNU DIY Minta Muktamar Ke-34 NU Digelar Tahun Ini
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Dorongan agar Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang sempat tertunda pada 2020 bisa digelar pada tahun ini terus bermunculan dari berbagai daerah. Setelah Jawa Timur, PWNU DIY juga meminta agar muktamar segera digelar tahun 2021 ini kendati dalam situasi pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya normal.
Wakil Ketua PWNU DIY, KH Fahmy Akbar Idries mengatakan, usulan muktamar dari DIY ini harus dimusyawarahkan dengan pengurus lain secara nasional. Fahmy optimistis melihat pentingnya agenda organisasi dan situasi terkini COVID-19 yang semakin terkendali, para pengurus akan menyepakati usulan tersebut.
“Usulan ini akan kami sampaikan dalam forum Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang digelar di Jakarta pada 25-26 September mendatang untuk mendapatkan kesepakatan bersama,” ujar Fahmy di Yogyakarta, Rabu (15/9/2021).
Fahmy mengungkapkan setidaknya ada dua landasan kuat mengapa muktamar bisa digelar pada tahun ini. Pertama, kondisi pandemi COVID-19 secara nasional yang sudah terkendali.
Menurut dia, Indonesia telah berhasil mengatasi gelombang kasus COVID-19 dengan optimal baik di Pulau Jawa dan Luar Jawa. Kendati saat ini kasus baru masih bermunculan, namun tren kasus terus mengalami penurunan. Melihat perkembangan baik ini, muktamar sangat mungkin digelar tentu tetap berkoordinasi dengan Satgas COVID-19.
“Memungkinkan saja muktamar digelar karena pembatasan-pembatasan juga mulai dilonggarkan. Tentu tetap mengacu pada arahan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” terangnya.
Kedua, tandas Fahmy, muktamar adalah forum tertinggi yang juga menjadi ajang sangat penting bagi terus berjalannya roda organisasi NU ke depan. Dengan menggelar muktamar tahun ini maka ketersendatan organisasi maupun pangkaderan bisa diantisipasi lebih dini.
"Organisasi ini harus berjalan dengan baik. Pandemi memang situasi yang tidak mudah, tapi bahaya terjadinya krisis legitimasi di PBNU juga harus disikapi dengan tegas," katanya.
Melihat pentingnya muktamar tersebut, KH Fahmy berharap para peserta Munas Alim Ulama dan Konbes nanti bisa menyepakatinya. Jika tidak bisa digelar pada Oktober, maka dia berharap muktamar paling lambat bisa dilaksanakan pada Desember tahun ini.
Lampung Siap Tuan Rumah Tahun Ini
Keinginan agar Muktamar ke-34 NU bisa digelar tahun ini juga disampaikan Ketua PWNU Lampung Prof Muhammad Mukri. Bahkan Mukri menyatakan Provinsi Lampung siap menjadi tuan rumah sebagaimana keputusan hasil Konbes NU tahun lalu. “Kami sepenuhnya siap Muktamar digelar, termasuk jika pilihannya nanti digelar secara offline,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya menunggu hasil keputusan resmi soal muktamar ini dari munas alim ulama dan konbes yang digelar akhir September mendatang. Pihaknya berharap, munas dan konbes menghasilkan keputusan yang tepat sehingga bisa berdampak positif terhadap organisasi NU ke depan.
Muktamar Ke-34 NU sesuai rencana digelar di Provinsi Lampung pada 2020. Namun karena situasi pandemi Covid, agenda terbesar NU tersebut diputuskan ditunda pelaksanaannya. Menurut rencana, muktamar akan digelar pada Oktober pada 2021 ini.
Usulan agar muktamar bisa digelar tahun ini Selasa (14/9/2021) lalu juga disampaikan PWNU Jawa Timur. Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar mengatakan, keputusan mengusulkan muktamar tahun ini adalah hasil rapat gabungan antara syuriah dan tanfidziyah.
Wakil Ketua PWNU DIY, KH Fahmy Akbar Idries mengatakan, usulan muktamar dari DIY ini harus dimusyawarahkan dengan pengurus lain secara nasional. Fahmy optimistis melihat pentingnya agenda organisasi dan situasi terkini COVID-19 yang semakin terkendali, para pengurus akan menyepakati usulan tersebut.
“Usulan ini akan kami sampaikan dalam forum Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang digelar di Jakarta pada 25-26 September mendatang untuk mendapatkan kesepakatan bersama,” ujar Fahmy di Yogyakarta, Rabu (15/9/2021).
Fahmy mengungkapkan setidaknya ada dua landasan kuat mengapa muktamar bisa digelar pada tahun ini. Pertama, kondisi pandemi COVID-19 secara nasional yang sudah terkendali.
Menurut dia, Indonesia telah berhasil mengatasi gelombang kasus COVID-19 dengan optimal baik di Pulau Jawa dan Luar Jawa. Kendati saat ini kasus baru masih bermunculan, namun tren kasus terus mengalami penurunan. Melihat perkembangan baik ini, muktamar sangat mungkin digelar tentu tetap berkoordinasi dengan Satgas COVID-19.
“Memungkinkan saja muktamar digelar karena pembatasan-pembatasan juga mulai dilonggarkan. Tentu tetap mengacu pada arahan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” terangnya.
Kedua, tandas Fahmy, muktamar adalah forum tertinggi yang juga menjadi ajang sangat penting bagi terus berjalannya roda organisasi NU ke depan. Dengan menggelar muktamar tahun ini maka ketersendatan organisasi maupun pangkaderan bisa diantisipasi lebih dini.
"Organisasi ini harus berjalan dengan baik. Pandemi memang situasi yang tidak mudah, tapi bahaya terjadinya krisis legitimasi di PBNU juga harus disikapi dengan tegas," katanya.
Melihat pentingnya muktamar tersebut, KH Fahmy berharap para peserta Munas Alim Ulama dan Konbes nanti bisa menyepakatinya. Jika tidak bisa digelar pada Oktober, maka dia berharap muktamar paling lambat bisa dilaksanakan pada Desember tahun ini.
Lampung Siap Tuan Rumah Tahun Ini
Keinginan agar Muktamar ke-34 NU bisa digelar tahun ini juga disampaikan Ketua PWNU Lampung Prof Muhammad Mukri. Bahkan Mukri menyatakan Provinsi Lampung siap menjadi tuan rumah sebagaimana keputusan hasil Konbes NU tahun lalu. “Kami sepenuhnya siap Muktamar digelar, termasuk jika pilihannya nanti digelar secara offline,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya menunggu hasil keputusan resmi soal muktamar ini dari munas alim ulama dan konbes yang digelar akhir September mendatang. Pihaknya berharap, munas dan konbes menghasilkan keputusan yang tepat sehingga bisa berdampak positif terhadap organisasi NU ke depan.
Muktamar Ke-34 NU sesuai rencana digelar di Provinsi Lampung pada 2020. Namun karena situasi pandemi Covid, agenda terbesar NU tersebut diputuskan ditunda pelaksanaannya. Menurut rencana, muktamar akan digelar pada Oktober pada 2021 ini.
Usulan agar muktamar bisa digelar tahun ini Selasa (14/9/2021) lalu juga disampaikan PWNU Jawa Timur. Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar mengatakan, keputusan mengusulkan muktamar tahun ini adalah hasil rapat gabungan antara syuriah dan tanfidziyah.
(shf)