Pemkot Solo Prioritaskan Pembukaan Obyek Wisata Outdoor saat New Normal
loading...
A
A
A
SOLO - Pemkot Solo mulai ancang-ancang membuka sejumlah obyek wisatanya setelah kebijakan new normal COVID-19 diberlakukan. Pembukaan dilakukan bertahap, dimulai dari obyek wisata outdoor terlebih dahulu.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengemukakan, wisata outdoor yang terlebih dahulu diprioritaskan dibuka di antaranya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Taman Balekambang, serta beberapa taman kota. Pembukan disertai aturan ketat protokol kesehatan COVID-19.
“Misalnya TSTJ dihitung kapasitasnya, yang penting tidak melebihi 50% dari kapasitas seluruh pengunjung. Jika kapasitasnya 100 orang, maka dibatasi hanya 50 orang,” kata Rudy, Minggu (31/5/2020).
Dengan demikian, pengunjung tidak berdesak desakan dan tidak terjadi kerumuman. Khusus TSTJ, manajemen diminta memprioritaskan pengunjung yang telah memberi donasi dengan membeli tiket.
Tiket yang telah berada di tangan masyarakat dapat digunakan sesuai jadwal yang nanti akan diatur manajemen. “Misalnya, tiket nomor sekian sampai sekian bisa masuk pada hari ini,” terangnya.
Protokol yang wajib diperhatikan pengunjung, yakni wajib cuci tangan sebelum masuk, memakai masker, menjaga jarak, serta untuk sementara tidak menaiki hewan atau wahana yang ada di sana. Sedangkan obyek wisata indoor, seperti wayang orang masih dipertimbangkan. Yakni menunggu situasi perkembangan COVID-19.
Direktur TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso menyatakan, penutupan wisata sejak status Kejadian Luar Biasa (KLB) corona yang diputuskan Pemkot Solo pertengahan Maret 2020 lalu.Untuk menutup kekurangan anggaran pakan hewan, manajemen membuka pembelian tiket masuk sebagai wujud kepedulian masyarakat. Tiket dapat dipergunakan saat TSTJ dibuka kembali.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengemukakan, wisata outdoor yang terlebih dahulu diprioritaskan dibuka di antaranya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Taman Balekambang, serta beberapa taman kota. Pembukan disertai aturan ketat protokol kesehatan COVID-19.
“Misalnya TSTJ dihitung kapasitasnya, yang penting tidak melebihi 50% dari kapasitas seluruh pengunjung. Jika kapasitasnya 100 orang, maka dibatasi hanya 50 orang,” kata Rudy, Minggu (31/5/2020).
Dengan demikian, pengunjung tidak berdesak desakan dan tidak terjadi kerumuman. Khusus TSTJ, manajemen diminta memprioritaskan pengunjung yang telah memberi donasi dengan membeli tiket.
Tiket yang telah berada di tangan masyarakat dapat digunakan sesuai jadwal yang nanti akan diatur manajemen. “Misalnya, tiket nomor sekian sampai sekian bisa masuk pada hari ini,” terangnya.
Protokol yang wajib diperhatikan pengunjung, yakni wajib cuci tangan sebelum masuk, memakai masker, menjaga jarak, serta untuk sementara tidak menaiki hewan atau wahana yang ada di sana. Sedangkan obyek wisata indoor, seperti wayang orang masih dipertimbangkan. Yakni menunggu situasi perkembangan COVID-19.
Direktur TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso menyatakan, penutupan wisata sejak status Kejadian Luar Biasa (KLB) corona yang diputuskan Pemkot Solo pertengahan Maret 2020 lalu.Untuk menutup kekurangan anggaran pakan hewan, manajemen membuka pembelian tiket masuk sebagai wujud kepedulian masyarakat. Tiket dapat dipergunakan saat TSTJ dibuka kembali.
(zil)