Kisah Inspiratif Eka Saputra: Berawal Bikin Apparel untuk Orang, Kini Dipakai Burgerkill hingga Rosemary

Kamis, 09 September 2021 - 18:49 WIB
loading...
Kisah Inspiratif Eka Saputra: Berawal Bikin Apparel untuk Orang, Kini Dipakai Burgerkill hingga Rosemary
Kisah inspiratif Eka Saputra, pengusaha apparel asal Kota Bandung yang kini punya brand sendiri dan menembus pasar nasional. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Kisah inspiratif pengusaha apparel asal Kota Bandung, Eka Saputra berawal dari usaha kecil memenuhi pesanan orang hingga memiliki brand sendiri yang dipakai artis dan band seperti Burgerkill hingga Rosemary.

Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai usaha butuh modal yang besar. Padahal, tidak selamanya usaha diukur dari banyaknya modal yang dikeluarkan.

Setidaknya hal itu dibuktikan oleh Eka Saputra. Lewat kerja keras, Eka merintis usahanya dari kecil hingga berkembang dan menembus pasar apparel nasional.

Baca juga: Kisah Inspiratif! Perenang Cantik Ini Kalahkan Leukemia dan Wakili Jepang di Olimpiade 2020

Awalnya, dia hanya pengusaha konveksi biasa yang kerap memenuhi pesanan produk apparel dari para kolega bisnisnya. Namun, seiring berjalannya waktu, pria berusia 39 tahun itu kemudian berpikir mengapa tidak menciptakan brand sendiri hingga akhirnya tercetuslah brand Loud n Clear.

"Awalnya usaha itu bikin untuk clothing-an orang (maklon). Lama kelamaan, saya berpikir saya juga bisa, sehingga tercetuslah Loud n Clear sejak tahun 2017," kata Eka menceritakan awal mula dia merintis usahanya.

Eka mengatakan, Loud n Clear sendiri memilih segmentasi clothing bertema skateboard dan musik. "Alhamdulillah, sekarang sudah bisa menjadi apparel beberapa artis dan band indie seperti Burgerkill, Jeruji, Rosemary hingga Eddi Brokoli," sebutnya.

Baca juga: Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda

Saat awal merintis Loud n Clear, Eka memproduksi apparel dalam jumlah yang sedikit. Namun, respons pasar yang positif membuat dia berani memproduksi apparel lebih banyak.

"Dalam memulai bisnis, ketakutan untuk tidak laku memang ada, tapi ternyata dalam ketakutan itu malah respons positif yang saya dapat, akhirnya lama kelamaan produksi makin banyak," tutur Eka.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5179 seconds (0.1#10.140)