Endapan Lumpur di Saluran Box Culvert Surabaya Barat Terus Menumpuk
loading...
A
A
A
SURABAYA - Endapan lumpur mulai mengunung di berbagai tempat saluran air. Ribuan ton endapan lumpur dibersihkan dari saluran box culvert Surabaya Barat, tepatnya box culvert di depan TPU Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jumat (3/9/2021).
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengecek langsung endapan lumpur di dalam box culvert tersebut. Karena ternyata memang banyak endapan lumpur, akhirnya dia pun meminta satgasnya untuk melakukan pengerukan di tempat tersebut.
Sejumlah satgas pun akhirnya memasuki box culvert yang luas tersebut. Bahkan, salah satu alat berat untuk mendorong lumpur pun dimasukkan.
Erna menuturkan, saluran box culvert yang dari Babat Jerawat ke sisi barat memang lebih banyak endapan lumpur. Sebab, lumpur dari saluran yang belum selesai bergeser ke sisi timur.
“Jadi, box culvert yang sudah dikonversi itu kan sangat dalam, dan yang belum dikerjakan itu ada sekitar 2 kilometer, sehingga kalau hujan, lumpur yang berasal dari saluran 2 kilometer itu bergeser ke timur, makanya banyak endapan lumpur di Babat Jerawat,” kata Erna.
Ia melanjutkan, pada saat pengerukan di tempat ini, ia mengaku membuka box khusus untuk mobilisasi alat berat, karena pada saat itu ada alat berat yang dimasukkan ke dalam box culvert.
“Setiap 200 meter di kontruksi box culvert itu, ada box yang atasnya bisa dibuka untuk mobilisasi alat berat, di situ kita bisa menurunkan alat berat untuk dimasukkan ke dalam,” jelasnya.
Makanya, ketika melihat pengerukan di tempat tersebut ada alat berat yang ada di bawah atau dimasukkan ke dalam box culvert. Alat ini berfungsi untuk mendorong endapan lumpur di dalam box culvert. “Jadi, lumpurnya didorong ke dekat box yang bisa dibuka itu, lalu alat berat yang ada di atas tinggal ambil dari tumpukan itu,” ucapnya. Baca: Mesin Mati saat di Tanjakan, Mobil Terperosok ke Jurang Tepi Jalan.
Ia juga memastikan bahwa panjang box culvert yang akan dikeruk itu sekitar 700 meter dari Babat Jerawat ke barat. Hasil dari pengerukan itu dibuang ke pembangunan tanggul di Sumberejo. “Dibuang ke tempat terdekat aja, di tanggul Sumberejo,” imbuhnya.
Erna juga memastikan bahwa kondisi saluran di tempat ini berbeda pada saluran box culvert yang dari sisi Giliraya sampai Tandes. Di saluran ini, yang banyak adalah sampah, sehingga Dinas PU Bina Marga dan Pematusan bekerjasama dengan DKRTH untuk membersihkan sampah-sampah itu.
“Biasanya, sampah di saluran ini sampai 200 dumptruk yang kita angkut,” katanya. Baca Juga: Dinkes Kota Cimahi Mulai Sasar Ibu Hamil untuk Divaksin COVID-19.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengecek langsung endapan lumpur di dalam box culvert tersebut. Karena ternyata memang banyak endapan lumpur, akhirnya dia pun meminta satgasnya untuk melakukan pengerukan di tempat tersebut.
Sejumlah satgas pun akhirnya memasuki box culvert yang luas tersebut. Bahkan, salah satu alat berat untuk mendorong lumpur pun dimasukkan.
Erna menuturkan, saluran box culvert yang dari Babat Jerawat ke sisi barat memang lebih banyak endapan lumpur. Sebab, lumpur dari saluran yang belum selesai bergeser ke sisi timur.
“Jadi, box culvert yang sudah dikonversi itu kan sangat dalam, dan yang belum dikerjakan itu ada sekitar 2 kilometer, sehingga kalau hujan, lumpur yang berasal dari saluran 2 kilometer itu bergeser ke timur, makanya banyak endapan lumpur di Babat Jerawat,” kata Erna.
Ia melanjutkan, pada saat pengerukan di tempat ini, ia mengaku membuka box khusus untuk mobilisasi alat berat, karena pada saat itu ada alat berat yang dimasukkan ke dalam box culvert.
“Setiap 200 meter di kontruksi box culvert itu, ada box yang atasnya bisa dibuka untuk mobilisasi alat berat, di situ kita bisa menurunkan alat berat untuk dimasukkan ke dalam,” jelasnya.
Makanya, ketika melihat pengerukan di tempat tersebut ada alat berat yang ada di bawah atau dimasukkan ke dalam box culvert. Alat ini berfungsi untuk mendorong endapan lumpur di dalam box culvert. “Jadi, lumpurnya didorong ke dekat box yang bisa dibuka itu, lalu alat berat yang ada di atas tinggal ambil dari tumpukan itu,” ucapnya. Baca: Mesin Mati saat di Tanjakan, Mobil Terperosok ke Jurang Tepi Jalan.
Ia juga memastikan bahwa panjang box culvert yang akan dikeruk itu sekitar 700 meter dari Babat Jerawat ke barat. Hasil dari pengerukan itu dibuang ke pembangunan tanggul di Sumberejo. “Dibuang ke tempat terdekat aja, di tanggul Sumberejo,” imbuhnya.
Erna juga memastikan bahwa kondisi saluran di tempat ini berbeda pada saluran box culvert yang dari sisi Giliraya sampai Tandes. Di saluran ini, yang banyak adalah sampah, sehingga Dinas PU Bina Marga dan Pematusan bekerjasama dengan DKRTH untuk membersihkan sampah-sampah itu.
“Biasanya, sampah di saluran ini sampai 200 dumptruk yang kita angkut,” katanya. Baca Juga: Dinkes Kota Cimahi Mulai Sasar Ibu Hamil untuk Divaksin COVID-19.
(nag)