Cegah Penularan Covid-19, APD Juga Digelontor ke RS Non Rujukan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Penularan virus Corona ke tenaga medis harus diputus. Alat pelindung diri (APD) yang sudah datang di Surabaya terus disebar pada para tenaga kesehatan di semua rumah sakit se-Surabaya. Baik itu rumah sakit rujukan maupun non rujukan.
Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur, dr Dodo Anondo menuturkan, selama ini pihaknya bersama pemkot juga mendistribusikan APD ke rumah sakit non rujukan. Sedangkan untuk rumah sakit rujukan, biasanya pemkot yang memanggil masing-masing rumah sakit itu untuk mengambil APD di Balai Kota Surabaya.
“Artinya, Pemkot Surabaya memperhatikan juga rumah sakit non rujukan itu. Kecuali Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) karena memang tidak diperuntukkan untuk penanganan pandemi ini,” kata dr Dodo ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
Ia melanjutkan, untuk memastikan rumah sakit non rujukan telah menerima APD, Persi selalu melakukan pendataan dan memberikan tanda terima serta dilampirkan foto saat serah terima bantuan ke masing-masing rumah sakit.
“Semua kita data sama, ada bukti fotonya. Setiap hari kita menerima juga serta difoto,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebenarnya rumah sakit non rujukan juga sudah siap membantu rumah sakit rujukan dalam menampung dan merawat pasien COVID-19. Salah satunya adalah Rumah Sakit Darmo yang saat ini tengah menampung 14 pasien terkonfirmasi.
“RS Darmo itu sudah merawat 14 orang. Artinya, dukungan penuh untuk rumah sakit rujukan agar tidak melebihi kapasitas,” ungkapnya.
Rumah sakit non rujukan tersebut, juga sudah memiliki ruang isolasi khusus sehingga dipastikan dapat menampung dan merawat pasien COVID-19. “Mengingat persyaratan akreditasi itu harus memiliki ruang isolasi,” ucapnya.
Lihat Juga: Nobar Indonesia vs Uzbekistan, Pemkot-MNC Group Siapkan 9 Videotron di Balai Kota Surabaya
Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur, dr Dodo Anondo menuturkan, selama ini pihaknya bersama pemkot juga mendistribusikan APD ke rumah sakit non rujukan. Sedangkan untuk rumah sakit rujukan, biasanya pemkot yang memanggil masing-masing rumah sakit itu untuk mengambil APD di Balai Kota Surabaya.
“Artinya, Pemkot Surabaya memperhatikan juga rumah sakit non rujukan itu. Kecuali Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) karena memang tidak diperuntukkan untuk penanganan pandemi ini,” kata dr Dodo ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
Ia melanjutkan, untuk memastikan rumah sakit non rujukan telah menerima APD, Persi selalu melakukan pendataan dan memberikan tanda terima serta dilampirkan foto saat serah terima bantuan ke masing-masing rumah sakit.
“Semua kita data sama, ada bukti fotonya. Setiap hari kita menerima juga serta difoto,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebenarnya rumah sakit non rujukan juga sudah siap membantu rumah sakit rujukan dalam menampung dan merawat pasien COVID-19. Salah satunya adalah Rumah Sakit Darmo yang saat ini tengah menampung 14 pasien terkonfirmasi.
“RS Darmo itu sudah merawat 14 orang. Artinya, dukungan penuh untuk rumah sakit rujukan agar tidak melebihi kapasitas,” ungkapnya.
Rumah sakit non rujukan tersebut, juga sudah memiliki ruang isolasi khusus sehingga dipastikan dapat menampung dan merawat pasien COVID-19. “Mengingat persyaratan akreditasi itu harus memiliki ruang isolasi,” ucapnya.
Lihat Juga: Nobar Indonesia vs Uzbekistan, Pemkot-MNC Group Siapkan 9 Videotron di Balai Kota Surabaya
(msd)