49 Gempa Bumi Mayoritas Terjadi di Laut, BMKG Ingatkan Potensi Tsunami Laut Selatan Jawa Barat
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat agar lebih waspada atas potensi terjadinya tsunami di laut selatan Jawa Barat. Permintaan itu menyusul tingginya kejadian gempa bumi di laut selama bulan Juli 2021.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Klas I Bandung Teguh Rahayu, kejadian gempa bumi di Jawa Barat tercatat sebanyak 49 gempa bumi. Besaran magnitudo bervariasi antara 1.4 sampai 4.0 yang mayoritas terjadi di lautan.
"Secara lokasi pusat kejadian gempa bumi lebih dari separuhnya terjadi di laut atau sekitar 55% dari keseluruhan gempabumi yang terjadi. Sehingga wilayah pantai selatan Jawa Barat berpotensi terjadinya tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi," kata dia, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Bantu Pasien Isoman, Pemprov Jabar Buka Layanan Virtual Tabung Oksigen Gratis
Teguh menjelaskan, dari 49 kali gempa bumi, sebanyak 41 kejadian adalah gempa bumi dangkal (H
"Gempa bumi terjadi di darat yang disebabkan oleh aktivitas sesar ada sebanyak 15 kejadian. 4 diantara akibat aktivitas sesar Cimandiri dan 1 kejadian akibat sesar Garsela sedangkan 1 kejadian lagi akibat
sesar lokal di daerah Kota Banjar yang belum teridentifikasi," jelas dia.
Pada periode tersebut, tak terdeteksi adanya aktivitas sesar Lembang. Namun, kejadian gempa bumi beberapa sesar lainnya, kata dia, menandakan bahwa sesar yang ada di wilayah Jawa Barat adalah sesar aktif yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Klas I Bandung Teguh Rahayu, kejadian gempa bumi di Jawa Barat tercatat sebanyak 49 gempa bumi. Besaran magnitudo bervariasi antara 1.4 sampai 4.0 yang mayoritas terjadi di lautan.
"Secara lokasi pusat kejadian gempa bumi lebih dari separuhnya terjadi di laut atau sekitar 55% dari keseluruhan gempabumi yang terjadi. Sehingga wilayah pantai selatan Jawa Barat berpotensi terjadinya tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi," kata dia, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Bantu Pasien Isoman, Pemprov Jabar Buka Layanan Virtual Tabung Oksigen Gratis
Teguh menjelaskan, dari 49 kali gempa bumi, sebanyak 41 kejadian adalah gempa bumi dangkal (H
"Gempa bumi terjadi di darat yang disebabkan oleh aktivitas sesar ada sebanyak 15 kejadian. 4 diantara akibat aktivitas sesar Cimandiri dan 1 kejadian akibat sesar Garsela sedangkan 1 kejadian lagi akibat
sesar lokal di daerah Kota Banjar yang belum teridentifikasi," jelas dia.
Pada periode tersebut, tak terdeteksi adanya aktivitas sesar Lembang. Namun, kejadian gempa bumi beberapa sesar lainnya, kata dia, menandakan bahwa sesar yang ada di wilayah Jawa Barat adalah sesar aktif yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
(msd)