Gubernur Khofifah Resmikan Stasiun Pengisian Oksigen Gratis di Malang
loading...
A
A
A
MALANG - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan tempat pengisian oksigen gratis untuk pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di wilayah Malang Raya, di halaman Bakorwil Malang.
Pengisian ulang oksigen gratis beroperasi 24 jam. Tak hanya itu, ambulans yang sedang membutuhkan isi ulang oksigen juga dapat memperolehnya secara gratis.
Persyaratannya, masyarakat dapat terlebih dahulu mengisi formulir secara online, melalui website infocovid19.jatimprov.go.id.
Di website tersebut diharapkan bisa mencantumkan hasil PCR Test atau Swab Antigen bagi yang belum sempat menjalani PCR namun sudah membutuhkan supply oksigen.
Baca juga: Demi Beli Tabung Oksigen yang Kian Langka, 2 Anak Gadis Ini Pecah Celengannya
Setelah mengisi secara online, masyarakat yang sudah mendapatkan tiket, bisa datang ke stasiun pengisian di lokasi dan waktu yang telah ditentukan. Termasuk membawa bukti PCR Test atau swab Antigen serta tabung berukuran 1 m³.
Khofifah menjelaskan, bahwa stok oksigen saat ini dinilai cukup. Hanya kecepatan dari pemenuhan dari kebutuhan itu harus semuanya proaktif. Dia berharap akan lebih banyak lagi tempat pengisian oksigen gratis untuk pasien yang isoman.
“Hari ini kita punya stok oksigen masih cukup besar untuk didistribusikan secara gratis kepada masyarakat yang sedang isoman/ isoter. Bagi warga Malang Raya bisa memanfaatkan fasilitas isi ulang oksigen gratis sesuai syarat yang ada dengan membawa tabung kapasitas berukuran 1 m³," jelasnya, Senin (26/7/2021).
Khofifah menambahkan, pihaknya masih bisa menyiapkan tempat pengisian oksigen secara gratis untuk masyarakat yang sedang melakukan isoman/isoter di tempat lain. Namun yang perlu menjadi perhatian dan penting adalah adanya operator pengisian oksigen.
“Di tempat lain asal ada operatornya maka untuk segala sesuatunya nanti BPBD provinsi Jatim bisa segera menyiapkan isi ulang oksigen secara gratis lebih banyak bagi masyarakat,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Baca juga: Kurikulum PRESISI Mulai Diterapkan di SPN Polda Jatim
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pembukaan tempat pengisian oksigen gratis ini bukan hanya karena ketersediaan oksigennya saja, tetapi keberadaan operator yang harus dikoordinasikan dengan keagenan oksigen di daerah setempat.
“Jika ada yang punya jejaring butuh oksigen, yang terpenting operatornya. Insya Allah kita pada kondisi yang cukup untuk bisa memberikan supply oksigen. Karena ada CSR BUMN yang kita ingin dedikasikan lebih banyak untuk isi ulang oksigen gratis,” ujar Khofifah.
Ke depannya, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim mengusahakan pengisian ulang oksigen secara gratis juga diperuntukkan bagi pasien yang berada di tempat isolasi terpusat (isoter) Covid-19 dengan tabung oksigen ukuran 6 m3. Ini penting karena menurutnya yang melakukan Isoter belum tentu memiliki tabung oksigen atau silinder.
Khofifah kembali menjelaskan, secara bertahap stasiun pengisian oksigen gratis akan didirikan di beberapa kabupaten dan kota lainnya di Jatim. Beberapa hal teknis yang dibutuhkan untuk mendirikan stasiun pengisian oksigen, seperti kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) juga disiapkan. Dimana SDM yang dibutuhkan harus memiliki skill untuk mengoperasikan proses isi ulang oksigen.
"Oleh karena itu, bagi kabupaten dan kota lain yang sudah mengajukan, kami sedang berkoordinasi dengan tim teknis yang memiliki skill khusus untuk melakukan pengisian secara aman dengan SOP yang terjaga, seperti yang diberlakukan oleh distributor atau agen isi ulang oksigen," kata Khofifah.
Pengisian ulang oksigen gratis beroperasi 24 jam. Tak hanya itu, ambulans yang sedang membutuhkan isi ulang oksigen juga dapat memperolehnya secara gratis.
Persyaratannya, masyarakat dapat terlebih dahulu mengisi formulir secara online, melalui website infocovid19.jatimprov.go.id.
Di website tersebut diharapkan bisa mencantumkan hasil PCR Test atau Swab Antigen bagi yang belum sempat menjalani PCR namun sudah membutuhkan supply oksigen.
Baca juga: Demi Beli Tabung Oksigen yang Kian Langka, 2 Anak Gadis Ini Pecah Celengannya
Setelah mengisi secara online, masyarakat yang sudah mendapatkan tiket, bisa datang ke stasiun pengisian di lokasi dan waktu yang telah ditentukan. Termasuk membawa bukti PCR Test atau swab Antigen serta tabung berukuran 1 m³.
Khofifah menjelaskan, bahwa stok oksigen saat ini dinilai cukup. Hanya kecepatan dari pemenuhan dari kebutuhan itu harus semuanya proaktif. Dia berharap akan lebih banyak lagi tempat pengisian oksigen gratis untuk pasien yang isoman.
“Hari ini kita punya stok oksigen masih cukup besar untuk didistribusikan secara gratis kepada masyarakat yang sedang isoman/ isoter. Bagi warga Malang Raya bisa memanfaatkan fasilitas isi ulang oksigen gratis sesuai syarat yang ada dengan membawa tabung kapasitas berukuran 1 m³," jelasnya, Senin (26/7/2021).
Khofifah menambahkan, pihaknya masih bisa menyiapkan tempat pengisian oksigen secara gratis untuk masyarakat yang sedang melakukan isoman/isoter di tempat lain. Namun yang perlu menjadi perhatian dan penting adalah adanya operator pengisian oksigen.
“Di tempat lain asal ada operatornya maka untuk segala sesuatunya nanti BPBD provinsi Jatim bisa segera menyiapkan isi ulang oksigen secara gratis lebih banyak bagi masyarakat,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Baca juga: Kurikulum PRESISI Mulai Diterapkan di SPN Polda Jatim
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pembukaan tempat pengisian oksigen gratis ini bukan hanya karena ketersediaan oksigennya saja, tetapi keberadaan operator yang harus dikoordinasikan dengan keagenan oksigen di daerah setempat.
“Jika ada yang punya jejaring butuh oksigen, yang terpenting operatornya. Insya Allah kita pada kondisi yang cukup untuk bisa memberikan supply oksigen. Karena ada CSR BUMN yang kita ingin dedikasikan lebih banyak untuk isi ulang oksigen gratis,” ujar Khofifah.
Ke depannya, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim mengusahakan pengisian ulang oksigen secara gratis juga diperuntukkan bagi pasien yang berada di tempat isolasi terpusat (isoter) Covid-19 dengan tabung oksigen ukuran 6 m3. Ini penting karena menurutnya yang melakukan Isoter belum tentu memiliki tabung oksigen atau silinder.
Khofifah kembali menjelaskan, secara bertahap stasiun pengisian oksigen gratis akan didirikan di beberapa kabupaten dan kota lainnya di Jatim. Beberapa hal teknis yang dibutuhkan untuk mendirikan stasiun pengisian oksigen, seperti kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) juga disiapkan. Dimana SDM yang dibutuhkan harus memiliki skill untuk mengoperasikan proses isi ulang oksigen.
"Oleh karena itu, bagi kabupaten dan kota lain yang sudah mengajukan, kami sedang berkoordinasi dengan tim teknis yang memiliki skill khusus untuk melakukan pengisian secara aman dengan SOP yang terjaga, seperti yang diberlakukan oleh distributor atau agen isi ulang oksigen," kata Khofifah.
(msd)