New Normal, Para Orang Tua Keberatan Sekolah Dibuka Kembali
loading...
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau yang akan menerapkan new norma l per 1 Juni mendatang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama ibu-ibu yang belum mau mengizinkan anak-anaknya masuk sekolah.
Retty, seorang wali murid di Kota Lubuklinggau, mengatakan bahwa ia sangat tidak setuju anak-anak sudah akan masuk sekolah per 1 Juni nanti, terutama di tingkat sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK). Seusia mereka belum mengerti tentang protokol COVID-19.
Apalagi sekarang ini Kota Lubuklinggau sudah menjadi daerah pandemi. Jadi untuk sementara ini biarkan anak-anak sekolah dari rumah melalui cara online, agar memutuskan mata rantai COVID-19.
“Saya dan bapaknya anak-anak sudah sepakat untuk tidak mengizinkan anak-anak sekolah sampai wabah COVID-19 benar-benar nihil. Bagi saya kesehatan anak-anak lebih berharga daripada nilai rapor,” ungkap Retty yang anaknya bersekolah di SD Alam Insan Mulia.
Hal senada juga disampaikan oleh Nekno Ani, wali murid lainnya, yang tetap tidak menyetujui sekolah akan dibuka per 1 Juni ini. Oleh karena itu ia baru akan menyuruh cucunya untuk masuk sekolah tahun ajaran baru nanti. ( Baca:Rentan Terinfeksi, Siswa Disarankan Tetap Belajar di Rumah )
Keberatan para orang tua juga juga tercermin di media sosial dengan beredarnya angket dan petisi yang menyatakan sekolah sebaiknya belum dibuka hingga penyebaran COVID-19 benar-benar pulih. Rata-rata angket itu diisi oleh ibu-ibu yang belum mengizinkan anaknya untuk masuk sekolah.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 di Kota Lubuklinggau, Yani Jinawar, mengatakan terkait dengan new normal, apabila sekolah akan mulai dibuka maka langkah yang diambil oleh pihak sekolah adalah dengan menyiapkan alat thermo gun di berapa titik.
Jadi setiap anak yang akan masuk ke lingkungan sekolah dicek suhu tubuhnya. Kemudian anak-anak diharuskan memakai masker sejak mulai dari rumah dan tidak boleh dilepas selama mengikuti pelajaran.
“Kita imbau dengan orang tua murid untuk mengingatkan anaknya agar memakai masker sejak dari rumah,” ujarnya.
Yani menambahkan, untuk pola belajar mengajar setiap kelas anak-anak akan belajar sesuai dengan protokol kesehatan, tetap menjaga jarak, selalu mencuci tangan sebelum masuk, dan setelah usai belajar.
“Kami akan menyiapkan tempat cuci tangan di setiap kelas, dan di dalam kelas anak-anak tidak boleh melepas masker selama mengikut pelajaran,” jelasnya.
Diketahui bahwa sebelumnya Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe menyampaikan, setelah selesai telaah, Kamis hari ini (28/5/2020) pihaknya akan melakukan rapat lintas sektoral membahas teknis pelaksanaan new normal.
"Setelah rapat dengan semua pihak nanti Sabtu dan Minggu, hasilnya akan kita sosialisasikan. Insya Allah Senin pola kehidupan baru akan dimulai," kata Nanan pada wartawan, Rabu (27/5/2020).
Retty, seorang wali murid di Kota Lubuklinggau, mengatakan bahwa ia sangat tidak setuju anak-anak sudah akan masuk sekolah per 1 Juni nanti, terutama di tingkat sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK). Seusia mereka belum mengerti tentang protokol COVID-19.
Apalagi sekarang ini Kota Lubuklinggau sudah menjadi daerah pandemi. Jadi untuk sementara ini biarkan anak-anak sekolah dari rumah melalui cara online, agar memutuskan mata rantai COVID-19.
“Saya dan bapaknya anak-anak sudah sepakat untuk tidak mengizinkan anak-anak sekolah sampai wabah COVID-19 benar-benar nihil. Bagi saya kesehatan anak-anak lebih berharga daripada nilai rapor,” ungkap Retty yang anaknya bersekolah di SD Alam Insan Mulia.
Hal senada juga disampaikan oleh Nekno Ani, wali murid lainnya, yang tetap tidak menyetujui sekolah akan dibuka per 1 Juni ini. Oleh karena itu ia baru akan menyuruh cucunya untuk masuk sekolah tahun ajaran baru nanti. ( Baca:Rentan Terinfeksi, Siswa Disarankan Tetap Belajar di Rumah )
Keberatan para orang tua juga juga tercermin di media sosial dengan beredarnya angket dan petisi yang menyatakan sekolah sebaiknya belum dibuka hingga penyebaran COVID-19 benar-benar pulih. Rata-rata angket itu diisi oleh ibu-ibu yang belum mengizinkan anaknya untuk masuk sekolah.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 di Kota Lubuklinggau, Yani Jinawar, mengatakan terkait dengan new normal, apabila sekolah akan mulai dibuka maka langkah yang diambil oleh pihak sekolah adalah dengan menyiapkan alat thermo gun di berapa titik.
Jadi setiap anak yang akan masuk ke lingkungan sekolah dicek suhu tubuhnya. Kemudian anak-anak diharuskan memakai masker sejak mulai dari rumah dan tidak boleh dilepas selama mengikuti pelajaran.
“Kita imbau dengan orang tua murid untuk mengingatkan anaknya agar memakai masker sejak dari rumah,” ujarnya.
Yani menambahkan, untuk pola belajar mengajar setiap kelas anak-anak akan belajar sesuai dengan protokol kesehatan, tetap menjaga jarak, selalu mencuci tangan sebelum masuk, dan setelah usai belajar.
“Kami akan menyiapkan tempat cuci tangan di setiap kelas, dan di dalam kelas anak-anak tidak boleh melepas masker selama mengikut pelajaran,” jelasnya.
Diketahui bahwa sebelumnya Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe menyampaikan, setelah selesai telaah, Kamis hari ini (28/5/2020) pihaknya akan melakukan rapat lintas sektoral membahas teknis pelaksanaan new normal.
"Setelah rapat dengan semua pihak nanti Sabtu dan Minggu, hasilnya akan kita sosialisasikan. Insya Allah Senin pola kehidupan baru akan dimulai," kata Nanan pada wartawan, Rabu (27/5/2020).
(ihs)