Budidaya Perikanan di Pangandaran Tidak Terdampak Pandemi COVID-19

Minggu, 25 Juli 2021 - 07:14 WIB
loading...
Budidaya Perikanan di...
Plt Kepala Dinas Kelautan Perikanan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran Rida Nirwana memberikan bantuan benih ikan untuk dibudidaya kepada masyarakat. SINDOnews/Syamsul
A A A
PANGANDARAN - Dinas Kelautan Perikanan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran menyebutkan, salah satu komoditas yang tidak terdampak COVID-19 di antaranya budidaya perikanan. Setiap tahun hasil produksi budidaya perikanan di Kabupaten Pangandaran relatif mengalami kenaikan.

Plt Kepala Dinas Kelautan Perikanan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran Rida Nirwana mengatakan, hasil produksi budidaya perikanan tahun 2020 tercatat sebanyak 146.26 ton dengan nilai Rp3.543.248.500. "Rata-rata masyarakat di Kabupaten Pangandaran membudidayakan 10 jenis ikan," kata Rida.

Hasil produksi budidaya perikanan yang terekap di DKPKP Pangandaran pada tahun 2017 sebanyak 110.64 ton dengan nilai Rp3.161.319.855. Sedangkan pada tahun 2018 terdata sebanyak 89.61 ton dengan nilai Rp3.160.149.000. Sementara tahun 2019 terdata sebanyak 161.63 ton dengan nilai Rp3.748.611.000.

"Jika dibandingkan angka hasil produksi dan nilai produksi dari tahun 2017 sampai 2020 tergolong stabil," tambahnya.

Namun dari hasil produksi budidaya perikanan di Kabupaten Pangandaran saat ini belum bisa menutupi kebutuhan bisnis dipasaran. "Rata-rata budidaya perikanan di Kabupaten Pangandaran dijadikan prioritas kebutuhan pangan keluarga," jelas Rida.

Rida memaparkan, perikanan yang dibudidaya oleh masyarakat Pangandaran dari 10 jenis ikan di antaranya, gurame, mas, tawes, nila, lele lokal, lele sangkuriang, nilem, belut, sidat, gabus, sepat, udang galah, patin dan bawal. "Dari 10 jenis ikan tersebut yang menghasilkan angka produksi tertinggi jenis ikan nila," jelasnya.

Jumlah produksi yang dihasilkan dari ikan jenis nila tahun 2017 tercatat 34.47 ton dengan nilai Rp843.331.750. Sedangkan pada tahun 2018 tercatat sebanyak 24.76 ton dengan nilai Rp611.771.000. Baca: Musim Kemarau, Perhutani Bandung Utara Waspada Ancaman Kebakaran.

Sementara pada tahun 2019 tercatat sebanyak 81.60 ton dengan nilai Rp2.040.025.000. "Untuk data di tahun 2020 tercatat sebanyak 105.66 ton dengan nilai Rp2.665.898.000," terang Rida.

Rida menegaskan, hasil produksi tersebut salah satunya ada peran pemerintah baik berupa pembinaan dan penyuluhan. "Kami juga mensuport beberapa kelompok perikanan dengan cara pemberian benih ikan untuk dibudidayakan oleh masyarakat," pungkasnya. Baca Juga: Niat Kencan dengan 'Gadis Manado', Pemuda Ini Malah Dirampok 6 Remaja.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)