Nyaris Capai 91 Persen, BOR RS Rujukan COVID-19 Jabar Turun hingga 79,54 Persen
loading...
A
A
A
BANDUNG - Setelah sempat nyaris mencapai angka 91 persen, tingkat keterisian rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat turun hingga 79,54 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Minggu (18/7/2021), BOR rumah RS rujukan COVID-19 berada di angka 79,54 persen atau turun dibandingkan sebelum PPKM Darurat atau pada Jumat (2/7/2021) yang berada di angka 90,91 persen.
"Keterisian rumah sakit konsisten mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diberlakukan," ungkap Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, Senin (19/7/2021).
Meski begitu, Daud menekankan bahwa penurunan BOR harus disertai dengan penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M, agar pandemi COVID-19 dapat segera kembali mereda.
"Kabar baik ini harus disertai dengan peningkatan kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes, supaya BOR ini bisa terus turun hingga 30 persen seperti sebelum libur Lebaran," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa penurunan BOR tidak lepas dari upaya yang dilakukan semua pihak. Setidaknya, kata dia, ada tiga strategi yang diambil Pemprov Jabar dalam menekan BOR rumah sakit rujukan COVID-19.
"Pertama adalah pemanfaatan ruang isolasi desa supaya yang OTG dan gejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. Kedua, menaikkan tempat tidur untuk COVID-19 dari jatah pasien umum," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, Jumat (16/7/2021).
Strategi yang ketiga, yakni memindahkan pasien COVID-19 yang mau sembuh setelah mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit ke pusat pemulihan, seperti hotel dan gedung negara. Baca: Pukul Mundur Massa yang Demo di Mapolresta Sorong, 15 Orang Ditangkap.
Kang Emil pun mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk terus memperkuat kedisiplinan penerapan prokes 5M. Kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes amat penting untuk mencegah penularan COVID-19.
"Harus bisa seperti sebelum Lebaran, di mana keterisian RS COVID-19 bisa di bawah 30 persen. Kuncinya jaga prokes, karena prokes ibarat kita pake helm untuk kurangi potensi kecelakaan lalu lintas," katanya. Baca Juga: Terekam Video Amatir Harimau Sumatera Berkeliaran di Kawasan APP Grup Bikin Cemas Warga.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Minggu (18/7/2021), BOR rumah RS rujukan COVID-19 berada di angka 79,54 persen atau turun dibandingkan sebelum PPKM Darurat atau pada Jumat (2/7/2021) yang berada di angka 90,91 persen.
"Keterisian rumah sakit konsisten mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diberlakukan," ungkap Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, Senin (19/7/2021).
Meski begitu, Daud menekankan bahwa penurunan BOR harus disertai dengan penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M, agar pandemi COVID-19 dapat segera kembali mereda.
"Kabar baik ini harus disertai dengan peningkatan kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes, supaya BOR ini bisa terus turun hingga 30 persen seperti sebelum libur Lebaran," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa penurunan BOR tidak lepas dari upaya yang dilakukan semua pihak. Setidaknya, kata dia, ada tiga strategi yang diambil Pemprov Jabar dalam menekan BOR rumah sakit rujukan COVID-19.
"Pertama adalah pemanfaatan ruang isolasi desa supaya yang OTG dan gejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. Kedua, menaikkan tempat tidur untuk COVID-19 dari jatah pasien umum," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, Jumat (16/7/2021).
Strategi yang ketiga, yakni memindahkan pasien COVID-19 yang mau sembuh setelah mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit ke pusat pemulihan, seperti hotel dan gedung negara. Baca: Pukul Mundur Massa yang Demo di Mapolresta Sorong, 15 Orang Ditangkap.
Kang Emil pun mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk terus memperkuat kedisiplinan penerapan prokes 5M. Kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes amat penting untuk mencegah penularan COVID-19.
"Harus bisa seperti sebelum Lebaran, di mana keterisian RS COVID-19 bisa di bawah 30 persen. Kuncinya jaga prokes, karena prokes ibarat kita pake helm untuk kurangi potensi kecelakaan lalu lintas," katanya. Baca Juga: Terekam Video Amatir Harimau Sumatera Berkeliaran di Kawasan APP Grup Bikin Cemas Warga.
(nag)