Tambah Ruang Terbuka Hijau, 34 Taman Tematik Bakal Dibangun
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar berencana membangun 34 taman tematik dalam rangka menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Makassar.
Saat ini, luasan RTH tercatat masih sangat kecil, hanya sebesar 7,48% dari total luasan Kota Makassar yaitu 199,3 m².
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan dan Pemeliharaan RTH DLH Kota Makassar, Masri mengatakan masih melakukan pendataan lokasi-lokasinya. Khusus tahun ini, enam titik bakal menjadi sasaran pembangunan RTH.
Diantaranya median tengah Jalan Arief Rate, jalur hijau Jalan Ahmad Yani, Jalan Nusantara Baru, Jalan Penghibur, Jalan Penghibur Pasar Ikan dan Jalan Haji Bau.
"Median itu kita mau tata, sesuai dengan visi misi Pak Wali. Itu restorasi pedestarian dan jalur hijau, itu kita mau tata median tengah dan samping kanan kiri jalan, supaya lebih cantik," ujarnya.
Masri mengatakan, anggarannya telah dirampungkan, totalnya mencapai Rp4 miliar menggunakan APBD, termasuk di dalamnya anggaran pengawasan.
Selain itu, anggaran untuk sisa taman lainnya juga akan dipadukan bersama dengan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. Taman dengan skala pembangunan besar akan dialihkan ke APBD, sementara untuk skala kecil menengah akan ditangani CSR. Hal ini dilakukan untuk menghemat anggaran.
"Kalla juga mau bantu kita, playground taman bermain anak, terus titik nol pas tol ujung ada juga dari Pelindo mau dibantu. Jadi kita sisa persiapan tanah saja, administrasi CSR," ujarnya.
Pembangunan taman tematik dinilai cukup urgen lantaran beberpa lokasi terkesan kumuh, kehadiran taman selain memberikan penambahan RTH juga memberikan kesan estetik bagi tamu yang masuk ke Makassar.
Saat ini, luasan RTH tercatat masih sangat kecil, hanya sebesar 7,48% dari total luasan Kota Makassar yaitu 199,3 m².
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan dan Pemeliharaan RTH DLH Kota Makassar, Masri mengatakan masih melakukan pendataan lokasi-lokasinya. Khusus tahun ini, enam titik bakal menjadi sasaran pembangunan RTH.
Diantaranya median tengah Jalan Arief Rate, jalur hijau Jalan Ahmad Yani, Jalan Nusantara Baru, Jalan Penghibur, Jalan Penghibur Pasar Ikan dan Jalan Haji Bau.
"Median itu kita mau tata, sesuai dengan visi misi Pak Wali. Itu restorasi pedestarian dan jalur hijau, itu kita mau tata median tengah dan samping kanan kiri jalan, supaya lebih cantik," ujarnya.
Masri mengatakan, anggarannya telah dirampungkan, totalnya mencapai Rp4 miliar menggunakan APBD, termasuk di dalamnya anggaran pengawasan.
Selain itu, anggaran untuk sisa taman lainnya juga akan dipadukan bersama dengan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. Taman dengan skala pembangunan besar akan dialihkan ke APBD, sementara untuk skala kecil menengah akan ditangani CSR. Hal ini dilakukan untuk menghemat anggaran.
"Kalla juga mau bantu kita, playground taman bermain anak, terus titik nol pas tol ujung ada juga dari Pelindo mau dibantu. Jadi kita sisa persiapan tanah saja, administrasi CSR," ujarnya.
Pembangunan taman tematik dinilai cukup urgen lantaran beberpa lokasi terkesan kumuh, kehadiran taman selain memberikan penambahan RTH juga memberikan kesan estetik bagi tamu yang masuk ke Makassar.