Berobat Ringan ke Puskesmas, 5 Pekerja Bangunan PLBN Napan Malah Ketahuan Kena COVID-19
loading...
A
A
A
TIMOR TENGAH UTARA - Sebanyak 5 pekerja bangunan di Pos Lintas Batas Negera (PLBN) di Desa Napan, Bikomi Utara, Timor Tengah Utara , Nusa Tenggara Timur (NTT) terpapar COVID-19. Mereka tak menduga terinfeksi lantaran bermaksud berobat ringan ke Puskesmas Napan yang tak jauh dari proyek PLBN karena mengalami sakit demam, panas, batuk dan pilek.
Baca juga: Sok Jagoan Pamer Todongkan Pistol Revolver, 2 Pemuda Ini Ngaku Punya Oknum Polisi
Saat diperiksa oleh tenaga medis, gejala sakit tersebut mirip dengan COVID-19. Lantaran Puskesmas Napan tidak memiliki alat rapid antigen, sehingga kelia orang yaang merupakan pelaku perjalan dari luar NTT akhirnya di bawa ke Rusunawa untuk dites rapid antigen.
Baca juga: Meninggal di Kos Akibat COVID-19, hingga 24 Jam Jenazah Warga Blitar Belum Dievakuasi
"Setelah menjalani pemeriksaan rapid antigen, ternyata kelimanya positif COVID-19," ungkap Jubir Satgas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Timur Tengah Utara, Kristo Ukat di Kefamenanu, Senin (5/7/2021).
Kristo menerangkan, setelah mengetahui lima pelaku perjalanan dari luar NTT itu positif, maka pihaknya pun melakukan tracing kepada rekan pekerja bangunan PLBN lainnya di Napan.
"Dari hasil Rapid itulah kemarin tim melakukan Tracking di PLBN, dari 20 orang yang dibawa ke Rusunawa, dan setelah menjalani pemeriksaan terdapat enam lagi yang positif COVIF-19. Sehingga total menjadi 11 orang dari Napan," tandasnya.
Ditambahkannya, saat ini mereka sudah menjalani isolasi di RS Darurat COVID-19 di Rusunawa, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan.
Selain, 11 orang tersebut, ada penambhan kasus positif COVID dari Kelurahan Sasi terdapat 2 orang dan Desa Oelami 1 orang. Sehingga keseluruhan orang yang terkonfirmasi COVID-19 di wilayah Kabupaten Timur Tengah Utara sebanyak 57 orang.
"Saat ini wilayah kita sudah masuk zona merah, diharapkan masyarakat tetap taat menjaga protokol kesehatan," tegasnya.
Kristo mengimbau perlu adanya pembatasan kegiatan-kegiatan masyarakat yang bersifat mengumpulkan banyak orang, karena tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan kasus.
"Tetap memperhatikan protokol COVID karena tren peningkatan kasus di NTT khususnya di Kabupaten Timor Tengah Utara selalu meningat setiap harinya," tegas Kristo.
Baca juga: Sok Jagoan Pamer Todongkan Pistol Revolver, 2 Pemuda Ini Ngaku Punya Oknum Polisi
Saat diperiksa oleh tenaga medis, gejala sakit tersebut mirip dengan COVID-19. Lantaran Puskesmas Napan tidak memiliki alat rapid antigen, sehingga kelia orang yaang merupakan pelaku perjalan dari luar NTT akhirnya di bawa ke Rusunawa untuk dites rapid antigen.
Baca juga: Meninggal di Kos Akibat COVID-19, hingga 24 Jam Jenazah Warga Blitar Belum Dievakuasi
"Setelah menjalani pemeriksaan rapid antigen, ternyata kelimanya positif COVID-19," ungkap Jubir Satgas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Timur Tengah Utara, Kristo Ukat di Kefamenanu, Senin (5/7/2021).
Kristo menerangkan, setelah mengetahui lima pelaku perjalanan dari luar NTT itu positif, maka pihaknya pun melakukan tracing kepada rekan pekerja bangunan PLBN lainnya di Napan.
"Dari hasil Rapid itulah kemarin tim melakukan Tracking di PLBN, dari 20 orang yang dibawa ke Rusunawa, dan setelah menjalani pemeriksaan terdapat enam lagi yang positif COVIF-19. Sehingga total menjadi 11 orang dari Napan," tandasnya.
Ditambahkannya, saat ini mereka sudah menjalani isolasi di RS Darurat COVID-19 di Rusunawa, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan.
Selain, 11 orang tersebut, ada penambhan kasus positif COVID dari Kelurahan Sasi terdapat 2 orang dan Desa Oelami 1 orang. Sehingga keseluruhan orang yang terkonfirmasi COVID-19 di wilayah Kabupaten Timur Tengah Utara sebanyak 57 orang.
"Saat ini wilayah kita sudah masuk zona merah, diharapkan masyarakat tetap taat menjaga protokol kesehatan," tegasnya.
Kristo mengimbau perlu adanya pembatasan kegiatan-kegiatan masyarakat yang bersifat mengumpulkan banyak orang, karena tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan kasus.
"Tetap memperhatikan protokol COVID karena tren peningkatan kasus di NTT khususnya di Kabupaten Timor Tengah Utara selalu meningat setiap harinya," tegas Kristo.
(shf)