Sekda Papua: Saya Akan Bantu Gubernur Enembe Jalankan Roda Pemerintahan
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Sekretaris Daerah (Sekda) Papua, Dance Yulian Flassy menegaskan akan membantu Gubernur Lukas Enembe dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah itu meski mendapat penolakan sejumlah pihak.
Sekda Papua menyebutkan, terkait penolakan kelompok pendukung Gubernur Papua, hal tersebut bisa langsung dikoordinasikan kepada Mendagri atau Dirjen Otda karena kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di Papua.
"Mungkin bisa langsung dikomunikasikan dengan kemendagri dan dirjen otda saja. Saya akan jalan dengan apa yang negara sudah tentukan, saya tidak punya prasangka yang lain-lain dan saya akan bantu Pak Gubernur Lukas Enembe untuk menjalankan roda pemerintahan di Papua,” tegasnya saat dihubungi melalu sambungan telephone.
Kelompok pendukung Lukas Enembe dan reaksi keras dari Gubernur Papua dengan meminta kepada presiden untuk mencopot dirinya dari jabatan sekda setelah Kementerian Dalam Negeri melalui Dirjen Otda menunjuk Sekda Papua, Dance Yulian Flassy sebagai Plh Gubenur tanpa mekanisme
Melalui Surat Gubernur Enembe secara tegas meminta Presiden membatalkan formulir Berita dari Kemendagri dan membatalkan SK pengangkatan Dance Yulian Flassy termasuk memproses pemberhentianya sebagai Sekda Papua.
“Ya.. itu permintaan beliau (Gubernur),” kata Juru Bicara Gubernur Papua, M Rifai Darus, saat konferensi Pers di Kantor Gubernur, Jumat (25/6/2021).
Permintaan Enembe tersebut, dituangkan dalam surat kepada Presiden Joko Widodo tertanggal 24 Juni 2021, dimana surat tersebut ramai beredar di media sosial, Jumat Siang.
Sekda Papua menyebutkan, terkait penolakan kelompok pendukung Gubernur Papua, hal tersebut bisa langsung dikoordinasikan kepada Mendagri atau Dirjen Otda karena kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di Papua.
"Mungkin bisa langsung dikomunikasikan dengan kemendagri dan dirjen otda saja. Saya akan jalan dengan apa yang negara sudah tentukan, saya tidak punya prasangka yang lain-lain dan saya akan bantu Pak Gubernur Lukas Enembe untuk menjalankan roda pemerintahan di Papua,” tegasnya saat dihubungi melalu sambungan telephone.
Kelompok pendukung Lukas Enembe dan reaksi keras dari Gubernur Papua dengan meminta kepada presiden untuk mencopot dirinya dari jabatan sekda setelah Kementerian Dalam Negeri melalui Dirjen Otda menunjuk Sekda Papua, Dance Yulian Flassy sebagai Plh Gubenur tanpa mekanisme
Melalui Surat Gubernur Enembe secara tegas meminta Presiden membatalkan formulir Berita dari Kemendagri dan membatalkan SK pengangkatan Dance Yulian Flassy termasuk memproses pemberhentianya sebagai Sekda Papua.
“Ya.. itu permintaan beliau (Gubernur),” kata Juru Bicara Gubernur Papua, M Rifai Darus, saat konferensi Pers di Kantor Gubernur, Jumat (25/6/2021).
Permintaan Enembe tersebut, dituangkan dalam surat kepada Presiden Joko Widodo tertanggal 24 Juni 2021, dimana surat tersebut ramai beredar di media sosial, Jumat Siang.
(nic)