Kasus Terkonfirmasi COVID-19 di Kota Serang Meningkat Pasca Lebaran

Jum'at, 18 Juni 2021 - 19:01 WIB
loading...
Kasus Terkonfirmasi COVID-19 di Kota Serang Meningkat Pasca Lebaran
ilustrasi
A A A
SERANG - Angka kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Serang pasca lebaran Idul Fitri terus mengalami peningkatan. Data Dinas Kesehatan Kota Serang, terdapat lebih dari 20 pasien baru setiap hari masuk ke Rumah Sakit (RS) rujukan di Kota Serang.

Kepala Dinkes Kota Serang Muhammad Iqbal mengatakan, kebanyakan pasien COVID-19 yang masuk itu mereka yang sebelumnya telah melakukan bepergian ke Kota Bandung, Jawa Barat.

"Baik itu yang menjenguk anaknya, menghadiri nikahan sampai pada liburan, sehingga ketika pulang kemudian mengalami gejala," ujarnya, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Pasien COVID-19 Melonjak, RSUD Cililin Mesti Siapkan 50 Tabung Oksigen Tiap Hari

Atas terjadinya lonjakan kasus itu, lanjut Iqbal, pihaknya saat ini menghimbau kepada masyarakat Kota Serang agar tidak terlebih dahulu melakukan bepergian ke Kota Bandung demi keselamatan bersama.

"Karena baru sekarang-sekarang ini terjadi peningkatan, sebelumnya mah tidak. Mudah-mudahan bisa segera dikendalikan," harapnya.

Untuk kondisi Fasilitas Kesehatan (Faskes) rujukan pasien COVID-19 di Kota Serang sendiri, saat ini sudah terisi sekitar 65 persen. Dan angka itu masih sangat dinamis, karena untuk hari ini bsaja belum dilakukan pendataan.

Baca juga: Kasus COVID-19 Terus Melonjak, IDI Sarankan Pemerintah Lakukan Lockdown

"Mudah-mudahan saja ketika didata sore nanti tidak ada penambahan pasien baru," ucapnya. Diakui Iqbal, saat ini pihaknya sudah menyiapkan 7 RS rujukan untuk pasien Covid-19 dari total 12 RS yang ada di Kota Serang.

Ketujuh RS itu diantaranya Sari asih, dkt, Budi asih, RSUD Banten RSUD Kota Serang dan RS Bhayangkara. "Di RSUD Kota Serang masih ada 5 bad lagi yang kosong, mudah-mudahan sore ini tidak terjadi penambahan," ungkapnya.

Iqbal menambahkan, tidak semua pasien Covid-19 dilakukan perawatan di RS rujukan, melainkan hanya mereka yang butuh penanganan khusus, selebihnya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Kalau gejalanya ringan, isolasi mandiri kita lakukan dengan edukasi penanganan yang mudah mereka pahami," tuturnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3072 seconds (0.1#10.140)