1.000 Lebih Polisi Bersiaga di Obyek Vital dan Perbatasan Saat PSBB

Senin, 20 April 2020 - 15:14 WIB
loading...
1.000 Lebih Polisi Bersiaga...
Sebanyak 810 personel Polrestabes Makassar dan 390 personel Satker Polda Sulsel bersama unsur TNI dan Pemda telah disiapkan untuk mengamankan PSBB. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Sebanyak 810 personel Polrestabes Makassar dan 390 personel Satker Polda Sulsel bersama unsur TNI dan Pemda telah disiapkan untuk mengamankan PSBB. Mereka nantinya akan disiagakan di beberapa objek vital termasuk minimarket, serta daerah perbatasan.

"Iya kita akan jaga diperbatasan tiap-tiap masuk dan keluar. Yang gede-gede itu kita (Polrestabes) dibantu Polda, yang kecil-kecil nanti Polsek, Koramil, dan Kecamatan, pintu keluar kecil-kecil. Terus objek vital, tentara batalion, PLN, Alfamart dan Indomaret itu masuk objek vital, itu kita patroli," ungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono kepada SINDOnews, Senin (20/04/2020).

Sementara untuk pasar tradisional bakal dilakukan pemberantasan jam operasional, "Pasar dibatasi jamnya sementara sampai jam 12, tetap ada pengawasan karena sangat rentan terjadi nya penularan di pasar," tambahnya.

Perwira menengah polisi berpangkat tiga bunga ini menyebutkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan tokoh agama dan lembaga keagamaan untuk menutup tempat ibadah selama proses PSBB di Kota Makassar diterapkan.

"Rumah ibadah sementara ditutup, masjid dan gereja dan rumah ibadah lainnya ditutup sesuai aturan. Kalau misalkan maksa dibuka nanti kita isolasi, kan hanya sampai 14 hari saja. Sudah ada koordinasi, dan sosialisasi melalui MUI, NU, Muhammadiyah, para ustadz, pendeta, Uskup terus kemudian para pengurus masjid langsung dikoordinir para ustadnya," jelasnya.

Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, Yudhiawan menuturkan personelnya bakal turun membagi-bagikan sembako. Terkait jumlahnya sembako sesuai kebijakan pemerintah kota.

"Pembagian sembako, dari Polrestabes sudah ini ada lagi, bertahap. Tetap akan dilakukan (penyebaran) yah warga yang menurut data kurang mampu. Tidak semua dicover, yang orang kaya tidaklah. Hanya seperti yang buruh harian, pekerja pabrik yang sementara dirumahkan, pekerja hotel nanti ada datanya, semuanya akan ke rumah-rumah mereka," pungkasnya.
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)