Angka Kematian COVID-19 di Majalengka Capai 288 Orang, Ini Penyebabnya
loading...
Angka kematian dengan status terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar) per Selasa (5/6/2021) sebanyak 288 orang. Foto ilustrasi SINDOnews
A
A
A
MAJALENGKA - Angka kematian dengan status terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat per Selasa (5/6/2021) sebanyak 288 orang. Dibanding dengan kasus kesembuhan, angka kematian itu jauh lebih kecil. Pada periode yang sama, angka kesembuhan mencapai angka 3182.
Sekretaris Dinas Kesehatan Majalengka Agus Susanto mengatakan, sampai saat ini, pasien dengan status terkonfirmasi positif tersebar di berbagai RS. Selain di RS wilayah Kabupaten Majalengka, ada juga yang dirawat di RS luar kabupaten.
“Kematian COVID-19 itu kan ada yang dirawat di 2 RS Kabupaten Majalengka, juga ada yang di luar. Proporsinya hampir 50:50 nih kematiannya,” kata dia.
Dari hasil evaluasi yang dilakukannya, setidaknya ada dua kemungkinan yang menyebabkan angka kematian warga Majalengka sebanyak itu. Faktor tersebut, jelas dia, baik dari sisi penanganan maupun dari internal warga yang terkonfirmasi itu sendiri.
“Apakah adanya keterlamabatan masyarakat untuk merujuk, nunggu parah. Apakah dari sisi penanganan kasus dan penata laksanaan (di RS),” kata Agus.
Dari hasil evaluasinya, jelas dia, pananganan pasien di RS, terbilang cukup baik. Penanganan tenaga medis dinilai sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). “Setelah kami lihat, saya kira penanganan sesuai SOP. Kemungkinannya dirujuk setelah parah,” papar dia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Majalengka Agus Susanto mengatakan, sampai saat ini, pasien dengan status terkonfirmasi positif tersebar di berbagai RS. Selain di RS wilayah Kabupaten Majalengka, ada juga yang dirawat di RS luar kabupaten.
“Kematian COVID-19 itu kan ada yang dirawat di 2 RS Kabupaten Majalengka, juga ada yang di luar. Proporsinya hampir 50:50 nih kematiannya,” kata dia.
Dari hasil evaluasi yang dilakukannya, setidaknya ada dua kemungkinan yang menyebabkan angka kematian warga Majalengka sebanyak itu. Faktor tersebut, jelas dia, baik dari sisi penanganan maupun dari internal warga yang terkonfirmasi itu sendiri.
“Apakah adanya keterlamabatan masyarakat untuk merujuk, nunggu parah. Apakah dari sisi penanganan kasus dan penata laksanaan (di RS),” kata Agus.
Dari hasil evaluasinya, jelas dia, pananganan pasien di RS, terbilang cukup baik. Penanganan tenaga medis dinilai sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). “Setelah kami lihat, saya kira penanganan sesuai SOP. Kemungkinannya dirujuk setelah parah,” papar dia.
(don)
Explore More