Pelabuhan Ekspor Internasional Bakal Dibangun di Bantaeng
loading...
A
A
A
BANTAENG - Pelabuhan Ekspor Internasional akan dibangun di Kabupaten Bantaeng dengan investasi Rp3 Triliun, untuk menggaet investor asing.
Itu diketahui setelah Pemerintah Korea melalui perusahaan Eunhadan Co, ltd, menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk pembangunan pelabuhan ekspor tersebut di Grand Melia Hotel, Jakarta, (8/06/2021).
"Ini adalah kerja sama investasi G to G (government to government) antara Pemerintah Korea dengan Bantaeng . Pemerintah Korea menunjuk Eunhadan Co, Ltd sedangkan pemerintah Kabupaten menunjuk PT Bantaeng Sinergi Cemerlang (Perseroda),” kata Direktur PT Basic, Tony Pahlevy.
Perjanjian Kerja sama itu dilakukan bersama dengan CEO Eunhadan Co,. Ltd, YUN Jaeseong dan Division Directur Uenhadan Co,. ltd, KIM Seonghun bersama dengan Direktur PT Basic, Tony Pahlevy dan disaksikan oleh Bupati Bantaeng Ilham Azikin.
Dia mengatakan, bangunan pelabuhan ekspor internasional ini masuk dalam proyek strategis nasional. Nilai investasi dari pelabuhan ekspor ini mencapai Rp3 Triliun.
”Ini akan menjadi hub internasional. Tetapi untuk tahap pertama, kita persiapkan untuk tenant-tenant yang ada di Kawasan Industri Bantaeng," jelas dia.
Tony menambahkan, sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama ini, Eunhadan Co,. ltd akan melakukan kunjungan di Bantaeng pada Kamis, 10 Juni 2021. Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pimpinan OPD di Bantaeng .
"Kami akan memulai kegiatan ini dengan melakukan kunjungan kerja bersama pihak Eunhadan," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, Pemkab Bantaeng bersama Eunhadan akan melakukan persiapan sejumlah dokumen untuk memulai pembangunan itu. Salah satunya adalah Feasibility Study (FS) untuk kawasan itu.
”Dokumen-dokumen ini adalah syarat yang dibutuhkan sebelum pembangunan. Butuh waktu 8 sampai 12 bulan untuk pembuatannya. Memang agak lama, tetapi kita sudah memulainya," jelas dia.
Tony menambahkan, Korea melirik Bantaeng karena menganggap daerah ini adalah salah satu titik strategis untuk pembangunan pelabuhan ekspor internasional. Letaknya yang strategis, bisa mengakses banyak wilayah tujuan ekspor internasional.
Miliar
Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan, keberadaan pelabuhan internasional ini akan mendorong percepatan kawasan industri di Bantaeng. Dia berharap, pelabuhan ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Bantaeng dengan menambah jumlah tenaga kerja lokal di Bantaeng. Ilham Azikin mengaku, berharap pembangunan pelabuhan ekspor ini bisa tuntas sehingga masyarakat Bantaeng bisa merasakan manfaatnya. "Kita harapkan proyek strategis ini bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bantaeng," jelas dia.
Itu diketahui setelah Pemerintah Korea melalui perusahaan Eunhadan Co, ltd, menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk pembangunan pelabuhan ekspor tersebut di Grand Melia Hotel, Jakarta, (8/06/2021).
"Ini adalah kerja sama investasi G to G (government to government) antara Pemerintah Korea dengan Bantaeng . Pemerintah Korea menunjuk Eunhadan Co, Ltd sedangkan pemerintah Kabupaten menunjuk PT Bantaeng Sinergi Cemerlang (Perseroda),” kata Direktur PT Basic, Tony Pahlevy.
Perjanjian Kerja sama itu dilakukan bersama dengan CEO Eunhadan Co,. Ltd, YUN Jaeseong dan Division Directur Uenhadan Co,. ltd, KIM Seonghun bersama dengan Direktur PT Basic, Tony Pahlevy dan disaksikan oleh Bupati Bantaeng Ilham Azikin.
Dia mengatakan, bangunan pelabuhan ekspor internasional ini masuk dalam proyek strategis nasional. Nilai investasi dari pelabuhan ekspor ini mencapai Rp3 Triliun.
”Ini akan menjadi hub internasional. Tetapi untuk tahap pertama, kita persiapkan untuk tenant-tenant yang ada di Kawasan Industri Bantaeng," jelas dia.
Tony menambahkan, sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama ini, Eunhadan Co,. ltd akan melakukan kunjungan di Bantaeng pada Kamis, 10 Juni 2021. Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pimpinan OPD di Bantaeng .
"Kami akan memulai kegiatan ini dengan melakukan kunjungan kerja bersama pihak Eunhadan," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, Pemkab Bantaeng bersama Eunhadan akan melakukan persiapan sejumlah dokumen untuk memulai pembangunan itu. Salah satunya adalah Feasibility Study (FS) untuk kawasan itu.
”Dokumen-dokumen ini adalah syarat yang dibutuhkan sebelum pembangunan. Butuh waktu 8 sampai 12 bulan untuk pembuatannya. Memang agak lama, tetapi kita sudah memulainya," jelas dia.
Tony menambahkan, Korea melirik Bantaeng karena menganggap daerah ini adalah salah satu titik strategis untuk pembangunan pelabuhan ekspor internasional. Letaknya yang strategis, bisa mengakses banyak wilayah tujuan ekspor internasional.
Miliar
Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan, keberadaan pelabuhan internasional ini akan mendorong percepatan kawasan industri di Bantaeng. Dia berharap, pelabuhan ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Bantaeng dengan menambah jumlah tenaga kerja lokal di Bantaeng. Ilham Azikin mengaku, berharap pembangunan pelabuhan ekspor ini bisa tuntas sehingga masyarakat Bantaeng bisa merasakan manfaatnya. "Kita harapkan proyek strategis ini bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bantaeng," jelas dia.
(agn)