Daya Tampung Rumah Karantina Terbatas, Warga Lembata Tertahan di Flotim

Minggu, 24 Mei 2020 - 22:12 WIB
loading...
Daya Tampung Rumah Karantina Terbatas, Warga Lembata Tertahan di Flotim
Penjemputan warga Lembata di Pelabuhan Laut Lewoleba.
A A A
LEWOLEBA - Warga Lembata yang tertahan di Kabupaten Flores Timur akhirnya dijemput menggunakan kapal milik Pemda Lembata KM Banawa Nusantara 109. Kapal sandar pada Pukul 14.00 Wita dan diterima oleh Tim Gugus Tugas Kabupaten Flores Timur

Penjemputan warga Lembata ini menggunakan mekanisme pola kloter penjemputan. Hal itu disebabkan kapasitas rumah karantina yang berada di Kabupaten Lembata tidak mampu menampung warga Lembata yang tertahan di Kabupaten Flotim sebanyak 68 orang. Hal itu disampaikan Ketua Koordinator Karantina Gugus Tugas Kabupaten Lembata Apol Mayan, saat tiba di Pelabuhan Laut Larantuka, Jumat (22/5/2020).

"Kita memakai mekanisme penjemputan pola kloter karena kapasitas daya tampung di Rumah Karantina kita di Puskesmas Lewoleba yang berada di Desa Pada Kecamatan Nubatukan dan Puskesmas Meru di Desa Dolulolong Kecamatan Omesuri memiliki kapasitas tampung yang terbatas. Rumah Karantina di Desa Pada dengan daya tampung 45 orang dan saat ini telah menampung sebanyak 31 orang", jelas Apol.

"Rumah Karantina di Puskesmas Meru juga demikian memiliki daya tampung terbatas sebanyak 30 orang, dan lagi menampung sebanyak 18 orang", imbuh Apol.

Apol berharap agar warga Lembata yang hari ini belum dapat dijemput atau terdata dalam kloter pertama agar bersabar. "Satu atau dua hari ke depan pasti kami akan datang menjemput lagi. Namun warga yang dijemput hari ini harus telah mengantongi surat keterangan rapid test dari tim medis Gugus Tugas Kabupaten Flotim," ungkapnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata ini kepada Pemkab Flotim yang dengan tangan terbuka telah mengurus dan menampung warga Lembata hingga saat ini. "Ini bukan faktor kesengajaan Pemda Lembata untuk menelantarkan masyarakatnya. Tetapi ini hanya semata-mata untuk pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lembata," tegasnya.

Ia juga berharap agar seluruh masyarakat yang masih berada di luar Lembata agar mengurungkan niatnya untuk pulang ke Lembata. "Bukan karena Pemda Lembata melarang, tapi ini juga untuk melindungi sanak keluarga kita di Kabupaten Lembata agar terhindar dari bahaya virus Corona," tutup Apol.

Sementara itu, warga Lembata yang dijemput siang tadi, Yos (40), yang diwawancarai Tim Redaksi Kominfo saat sedang menggendong anaknya yang baru berusia 2 bulan itu mengatakan, ucapan terima kasih yang mendalam kepada Pemkab Lembata yang telah memberikan kebijakan untuk menerima warganya kembali di Kabupaten Lembata.

"Kurang lebih dua bulan saya dan keluarga tinggal di Larantuka menunggu dan berharap agar secepatnya berkumpul kambali bersama keluarga di Lembata, "jelasnya.

Proses penjemputan berjalan lancar dan tiba kembali di Pelabuhan Laut Lewoleba pada Pukul 20.30 Wita. Semua proses penjemputan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Perlu diinformasikan bahwa para pelaku perjalanan yang baru saja tiba itu, langsung dievakuasi oleh Tim Satgas ke Rumah Karantina yang disiapkan oleh Pemda Lembata. (tim kominfo lembata)
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0768 seconds (0.1#10.140)