Kembangkan Pertanian di Bogor, Agree Terapkan Aplikasi Ini

Kamis, 20 Mei 2021 - 12:22 WIB
loading...
Kembangkan Pertanian di Bogor, Agree Terapkan Aplikasi Ini
Agree memperluas jaringan dengan membidik petani di Kabupaten Bogor. Foto istimewa
A A A
BANDUNG - Aplikasi agregator agribisnis karya Digital Next Business (DXB) PT Telkom Agree, membidik petani di Megamendung, Kabupaten Bogor, sebagai upaya pengembangan petani milenial. Masuknya Agree diharapkan memudahkan petani melakukan proses tanam hingga pemasaran.

Masuknya Agree dilakukan melalui kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pemkab Bogor, IPB, BNI, Mitra Bumdes, Pupuk Indonesia Pangan (PIP), dan Bank BJB. Kerja sama ini membidik ribuan petani di Bogor.

Menurut Squad Leader Agree Kasiono, pihaknya menyediakan layanan dalam mendata petani beserta offtaker (pembeli), kemudian menghubungkan dengan perbankan guna peroleh dukungan permodalan. Offtaker seperti BUMDes dan Pupuk Indonesia bukan sekedar membeli hasil tani, namun sekaligus mendampingi petani dari proses pra tanam hingga pascapanen, termasuk menyediakan sarana produksi pertanian pangan.

“Offtaker bisa memonitor proses budidaya di aplikasi Agree berdasarkan data yang diinput oleh petani, seperti kapan tanam, kapan kasih pupuk, kapan panen, menyerap hasil panen dan banyak lagi," katanya di sela-sela kegiatan bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan bagi Petani Milenial dan UMK” di Kabupaten Bogor, sebagaimana keterangan resminya.

Menurut dia, kegiatan tersebut juga meluncurkan program Agree Hero dimana para milenial bisa bargabung untuk mendigitalkan petani dan offtaker. Hal ini selaras dengan program Gubernur Jabar Ridwan Kamil, yang mana petani dari kalangan milenial menjadi penyokong digitalisasi pertanian tersebut.

"Dengan terhubung secara digital ke offtaker, maka petani bisa mendapatkan kepercayaan dari perbankan yakni BNI dan BJB, pendampingan usaha, pasokan benih dan sarana produksi pertanian. Ujung-ujungnya bisa memperoleh harga jual yang adil dan lebih baik dari sebelumnya," katanya.

Platform Agree ini memungkinkan pemangku kepentingan seperti petani, off taker, pasar, penyedia saprotan, pembeli, pemodal, dst untuk dapat saling terhubung melalui platform digital. Saat ini, Agree sudah memiliki beberapa fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, penjualan dan peningkatan wawasan ( agree knowledge).

"Bahkan, sekarang Agree sudah berhasil diadopt di berbagai sentra pertanian yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lainnya.Dengan memberikan sentuhan digital kepada sektor pertanian diharapkan proses budidaya pertanian menjadi lebih mudah dikelola, efektif, dan efisien sehingga meningkatkan kuantitas dan kualitas pertanian Indonesia," katanya.

Kadis Pertanian Kabupaten Bogor Sity Nurianti menyampaikan belasan ribu data petani serta data lahan di dinas-nya bisa menjadi data awal untuk diinputkan di platform Agree sebagai langkah awal digitalisasi.

Erdiriyo, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah menambahkan, pihaknya berharap sinergi dan kolaborasi program melalui digitalisasi pada ekosistem pertanian dapat mengangkat harkat hidup dan tingkat ekonomi petani serta memudahkan pengembangan layanan pertanian secara terpadu.

Dia menjelaskan, indeks inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 81,4 persen pada 2020, lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 76,19 persen. Hal ini sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024.

Dari struktur lapangan kerja pada Agustus 2020, sebanyak 29,76 persen pekerja bekerja di sektor pertanian. Namun, hanya sekitar 8 persen yang merupakan petani muda (generasi milenial). Padahal jika dilihat dari struktur umur, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial (25,87persen) dan generasi Z (27,94 persen).

(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1991 seconds (0.1#10.140)