Bobby Nasution dan Kementerian PUPR Tinjau Pembangunan Pasar Aksara Beronsep Green Building
loading...
A
A
A
MEDAN - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) RI Ditjen Cipta Karya Diana Kusumastuti melihat progress pembangunan Pasar Aksara di Jalan Masjid, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Menurut Diana, progress pembangunan Pasar Aksara telah mencapai 50 persen dan sesuai Perpres Nomor 64 Tahun 2018. Diana menjelaskan, usulan pembangunan Pasar Aksara ini telah dilakukan sejak 2018 dan Kementerian PUPR sudah menyusun perencanaannya.
“Pasar Aksara yang dibangun ini nantinya akan menjadi bangunan dengan green building. Untuk itu, pasar ini harus terus dijaga agar pada pelaksanaan dan operasionalnya nanti tetap green building. Kita targetkan, pembangunan Pasar Aksara selesai tahun ini,” ujarnya.
Diakui Diana, lahan Pasar Aksara yang dibangun ini terbilang sempit. Namun, pembangunannya harus tetap dilaksanakan karena lahan lama eks Pasar Aksara tidak bisa digunakan waktu itu. "Kemudian, kita diberi lahan ini atas pemilihan wali kota sebelumnya," tuturnya.
Walaupun Pasar Aksara ini milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan, kata Diana, namun lokasinya berada di kawasan Deli Serdang, setelah ada koordinasi yang baik antara Pemko Medan dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
“Nilai proyeknya sekitar Rp94 miliar dan pengerjaannya dilakukan multi years. Pembangunannya sudah dilakukan sejak 2020 dan akan dilakukan sampai 2021. Ditargetkan, September tahun ini, insya Allah selesai,” ujarnya optimis.
Peninjauan Pasar Aksara yang tengah dibangun ini juga diikuti Wakil Wali Kota Aulia Rachman, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan Benny Iskandar. Setibanya di lokasi, Bobby Nasution dan Diana serta rombongan, usai memakai perlengkapan kerja seperti helm dan rompi, selanjutnya meninjau seluruh bangunan pasar yang berlantai tiga tersebut.
Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mengakui, lahan Pasar Aksara yang tengah dibangun ini agak sedikit sempit dan akses menuju pasar juga sempit sehingga dikeluhkan para pedagang. Diharapkan, usai pembangunan pasar dilakukan, para pedagang dapat pindah. Apalagi, kondisi lokasi penampungan saat ini kurang baik.
Selesai dibangun nanti, kata Bobby Nasution, Pasar Aksara dapat menampung 859 pedagang, sedangkan jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Aksara yang lama sebanyak 819 pedagang. “Jadi, masih ada sisa untuk menampung pedagang lainnya. Apabila, ada penambahan pedagang, tentunya kita lebih prioritaskan pedagang yang lama,” katanya.
Berhubung bangunan Pasar Aksara yang baru merupakan green building, kata Bobby, maka penempatan para pedagang nantinya harus mengikuti standar-standar tertentu, sehingga bangunan Pasar Aksara tetap green building. CM
Menurut Diana, progress pembangunan Pasar Aksara telah mencapai 50 persen dan sesuai Perpres Nomor 64 Tahun 2018. Diana menjelaskan, usulan pembangunan Pasar Aksara ini telah dilakukan sejak 2018 dan Kementerian PUPR sudah menyusun perencanaannya.
“Pasar Aksara yang dibangun ini nantinya akan menjadi bangunan dengan green building. Untuk itu, pasar ini harus terus dijaga agar pada pelaksanaan dan operasionalnya nanti tetap green building. Kita targetkan, pembangunan Pasar Aksara selesai tahun ini,” ujarnya.
Diakui Diana, lahan Pasar Aksara yang dibangun ini terbilang sempit. Namun, pembangunannya harus tetap dilaksanakan karena lahan lama eks Pasar Aksara tidak bisa digunakan waktu itu. "Kemudian, kita diberi lahan ini atas pemilihan wali kota sebelumnya," tuturnya.
Walaupun Pasar Aksara ini milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan, kata Diana, namun lokasinya berada di kawasan Deli Serdang, setelah ada koordinasi yang baik antara Pemko Medan dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
“Nilai proyeknya sekitar Rp94 miliar dan pengerjaannya dilakukan multi years. Pembangunannya sudah dilakukan sejak 2020 dan akan dilakukan sampai 2021. Ditargetkan, September tahun ini, insya Allah selesai,” ujarnya optimis.
Peninjauan Pasar Aksara yang tengah dibangun ini juga diikuti Wakil Wali Kota Aulia Rachman, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan Benny Iskandar. Setibanya di lokasi, Bobby Nasution dan Diana serta rombongan, usai memakai perlengkapan kerja seperti helm dan rompi, selanjutnya meninjau seluruh bangunan pasar yang berlantai tiga tersebut.
Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mengakui, lahan Pasar Aksara yang tengah dibangun ini agak sedikit sempit dan akses menuju pasar juga sempit sehingga dikeluhkan para pedagang. Diharapkan, usai pembangunan pasar dilakukan, para pedagang dapat pindah. Apalagi, kondisi lokasi penampungan saat ini kurang baik.
Selesai dibangun nanti, kata Bobby Nasution, Pasar Aksara dapat menampung 859 pedagang, sedangkan jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Aksara yang lama sebanyak 819 pedagang. “Jadi, masih ada sisa untuk menampung pedagang lainnya. Apabila, ada penambahan pedagang, tentunya kita lebih prioritaskan pedagang yang lama,” katanya.
Berhubung bangunan Pasar Aksara yang baru merupakan green building, kata Bobby, maka penempatan para pedagang nantinya harus mengikuti standar-standar tertentu, sehingga bangunan Pasar Aksara tetap green building. CM
(ars)