Belasan Jamaah Tarawih di Malang Positif COVID-19, Warga Rapid Test Massal

Senin, 17 Mei 2021 - 15:28 WIB
loading...
Belasan Jamaah Tarawih di Malang Positif COVID-19, Warga Rapid Test Massal
Warga Perumahan Bukit dan Permata Hijau, Tlogomas, Kota Malang menjalani rapid test antigen usai puluhan jamaah tarawih positif COVID-19. Foto/Okezone/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Ditemukannya belasan jamaah salat tarawih di Perumahan Bukit dan Permata Hijau Kelurahan Tlogomas, Kota Malang , Jatim terkonfirmasi positif COVID-19 langsung direspons cepat. Tim gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes), kepolisian, TNI, kecamatan, dan kelurahan melakukan tracing dan pengetesan ke puluhan warga yang berkontak erat, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Positif COVID-19, 4 Jamaah Masjid Al Waqar Kota Malang Dikirim ke Rumah Sakit

Puluhan warga di empat RT dan dua RW di Perumahan Bukit dan Permata Hijau berdatangan ke Balai RW 9 Kelurahan Tlogomas. Mereka dilakukan menjalani rapid test antigen.

Baca juga: Ini Peranan Dua Janda Cantik yang Digerebek Polisi di Bangka Selatan

Hasilnya, ada tambahanempat orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Empat orang ini merupakan orang yang berkontak erat dengan 18 warga yang sebelumnya telah dinyatakan positif COVID-19 dan tengah menjalani isolasi di sejumlah fasilitas kesehatan milik Pemkot Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan, tes massal ini sebagai langkah preventif mengantisipasi adanya penyebaran virus ke orang lain namun tidak terdeteksi karena belum dilakukan pengetesan. Oleh karena itu, pihaknya telah meminta jajaran Kelurahan Tlogomas dan Kecamatan Lowokwaru untuk melakukan tracing dan testing pada hari ini.

"Hari ini dilaksanakan testing berdasarkan tracing yang sudah dilakukan itu awalnya hanya 30-an orang, tapi ini tambah. Kita tracing kita, tracing kita semakin kuat," kata Sutiaji kepada awak media.

Diharapkannya dengan tracing dan testing yang terus meluas penyebaran COVID-19 di Perumahan Bukit dan Permata Hijau ini bisa diputus, supaya juga tidak menyebar ke wilayah-wilayah lain.

"Harapannya testingnya semakin bagus harapannya kita mampu menyasar preventif supaya tidak ada penyebaran-penyebaran ke tempat yang lain," ungkap Sutiaji kembali.

Dia juga telah memerintahkan dinas kesehatan untuk menelusuri darimana awalnya 18 orang warga perumahan terkonfirmasi positif COVID-19, saat mengikuti salat tarawih pada pertengahan Ramadhan 1442 Hijriah lalu.

"Saya hanya minta puskesmas untuk mencari penyebab awalnya dari mana, apakah penyebab yang sakit pertama itu. Setelah di tracing sudah ketemu apa belum, karena ini menurut saya penting. Supaya tidak terjadi tranmisi penularan ke yang lain, sama dilaporkan jenisnya, jenis mutasinya, jenis mutasi yang mana, virusnya ini virus mana," terangnya.

Dari sana langkah antisipasi bisa dilakukan supaya tidak ada lagi klaster - klaster penyebaran yang berlebih kembali. Tak hanya itu, Sutiaji juga telah memerintahkan menutup aktivitas ibadah di Masjid Al Waqar selama 14 hari. Sambil dilakukan penutupan proses sterilisasi terus akan dilaksanakan oleh puskesmas dan BPBD.

"Saya tidak ingin ada klaster-klaster yang berlebihan, sehingga kebijakan dari pemerintah Alhamdulillah sudah dilaksanakan oleh masyarakat juga. Penutupan sementara tempat ibadah selama 14 hari, sambil sterilisasi ini juga harus dimaklumi dan dipahami ke seluruh masyarakat," paparnya.

"Kalau tempat ibadah di sini ditutup, harapan kami jangan berpindah ke tempat ibadah yang lain. Dikhawatirkan orang-orang ini akan membawa virus ke masyarakat yang lain, dan ini perlu pemahaman seluruh masyarakat. Saya mohon untuk menyadarkan orang-orang yang masih tetap ngotot melakukan itu," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2776 seconds (0.1#10.140)