Raung Knalpot Bus dan Pekik Kernet Hilang Dari Terminal Bus Terbesar di Indonesia

Minggu, 09 Mei 2021 - 12:38 WIB
loading...
Raung Knalpot Bus dan Pekik Kernet Hilang Dari Terminal Bus Terbesar di Indonesia
Kondisi Terminal Purabaya yang sepi di berbagai jalur keberangkatan bus baik KAP maupun AKDP. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Tak ada lagi suara raungan knalpot bus. Pekik kernet bus yang biasanya menghiasi hari di terminal yang juga dikenal dengan sebutan Bunggurasih itu, kini juga turut lenyap. Terminal Purabaya melompong , ditinggal bus dan keriuhan penumpangnya.



Puluhan jalur bus yang bisa mengantarkan penumpang ke berbagai kota di Indonesia, kini benar-benar tak ada lagi bus yang melintas. Adanya larangan mudik lebaran ke kampung halaman, berdampak besar terhadap kondisi Terminal Purabaya.



Jalur bus yang biasanya ramai oleh aktivitas penumpang dan bus, kini kosong melompong. "Tak pernah melihat Bunggurasih seperti ini. Sepi seperti bukan terminal," kata M. Arifin, salah satu pemilik kios makanan di sekitar terminal, Minggu (9/5/2021).



Kondisi paling sepi terlihat di jalur bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). sejak pagi sampai siang hari baru ada satu armada bus yang melintas. Bus-bus jurusan Semarang, Bandung, Jakarta, Cirebon, Yogyakarta, maupun Lampung tak terlihat sama sekali.

Sementara itu, di jalur bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) beberapa kali ada yang melintas. Itu pun sangat terbatas dan penumpang yang sedikit. Sementara di area tunggu penumpang tak ada yang bersandar. Demikian juga di kawasan pintu keluar terminal yang kerap diserbu penumpang untuk menghindari razia di dalam juga terlihat sepi.



Para calo yang biasanya bersemangat jelang Lebaran kini terlihat lesu. Mereka yang kerap kali berkumpul di puntu masuk bus dan lorong jalur pemberangkatan sudah tak terlihat lagi. Hanya ada satu dua orang calo yang masih duduk-duduk di sekitar tangga turun ke arah jalur pemberangkatan. "Nggak ada penumpang, mau teriak-teriak ke siapa kalau sepi begini," Sakat salah satu calo.

Kepala Sub Unit Terminal Purabaya, Imam Hidayat menuturkan, untuk bisa masuk dan naik bus dilakukan pengetatan. Petugas di terminal mengecek surat keterangan dari perusahaan sampai hasil rapid tes antigen.

Sementara itu, bus AKDP tetap diizinkan beroperasi di masa larangan mudik, dengan adanya stiker izin beroperasi yang yang dikeluarkan petugas penyekatan sebagai tanda boleh beroperasi.

Diperbolehkannya bus AKDP beroperasi , baru diputuskan setelah adanya koordinasi dengan Dinas Perhubungan Jatim. "Nggak kosong busnya, tapi harus sudah dapat stiker, baru beroperasi," ungkapnya.

Meskipun beroperasi, lanjutnya, bus AKDP hanya diperuntukkan bagi penumpang non-mudik. Selain itu, penumpang non-mudik juga tetap melalui proses skrining untuk bisa melakukan perjalanan menggunakan bus. Semua itu dilakukan guna memutus mata rantai penularan COVID-19.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)