Partai Ummat Fokus Penuhi Syarat Kemenkumham-KPU, Pusat Pegang Kendali
loading...
A
A
A
BANDUNG - Partai Ummat tengah fokus berjuang untuk memenuhi syarat di Kementerian Hukum dan HAM
(Kemenkumham) dan berupaya lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dengan kondisi tersebut, arah kendali termasuk konsolidasi di tubuh partai besutan Amien Rais tersebut sepenuhnya berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat.
Baca juga: Waketum Partai Ummat Ungkap Kedekatan Emosional dan Historis Amien Rais dengan Warga Muhammadiyah
"Semua konsolidasi berada dalam pengendalian pusat langsung. Kami masih berjuang untuk memenuhi syarat di Kemenkumham dan berupaya lolos verifikasi KPU. Dinamika yang dianggap kurang sejalan dan tidak sesusai atau belum penting untuk dilakukan tentu tidak kami lakukan," tegas Person in Charge (PIC) Partai Ummat Jawa Barat, Uum Syarif Usman dalam keterangan resminya, Rabu (5/5/2021).
Baca juga: Dengan Tangan Kosong, Pria Ini Selamatkan Perawat Cantik yang Dibakar Orang Tak Dikenal
Uum menjelaskan, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Ummat yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu, juga telah disepakati bahwa pembentukan pengurus Partai Ummat di daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dipilih lewat musyawarah Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat (TPPPU) yang dibentuk oleh PIC.
Penetapan ketua berdasarkan musyawarah TPPPU di setiap tingkatan tersebut menurut Uum merupakan salah satu langkah Partai Ummat agar cepat mendapatkan legalitas dan terdaftar sebagai partai politik di Kemenkumham.
"Jadi siapapun yang dipercaya saat ini di tahap awal sebagai pimpinan partai, lebih sebagai amanat tim untuk mengantarkan ke tahap pendirian partai. Semua mendapat pengesahan dengan SK DPP langsung," jelasnya.
Oleh karenanya, Uum menegaskan, Partai Ummat pun belum akan melaksanakan kontestasi pemilihan ketua dan pengurus wilayah lewat jalur demokrasi.
"Kontestasi pemilihan ketua pengurus partai di wilayah akan menggunakan sistem demokrasi jika Partai Ummat telah ditetapkan sebagai salah satu kontestan politik dalam pemilu," jelasnya.
Kondisi tersebut, kata Uum, menjadikan penetapan ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Jabar pun dilakukan melalui musyawarah TPPPU yang telah menetapkan Sanusi Uwes sebagai Ketua DPW Partai Ummat Jabar.
"Prof Sanusi Uwes jadi ketua DPW Jawa Barat bukan karena kontestasi atau keinginan pribadinya. Tetapi dorongan dari TPPPU yang memandang Prof Sanusi Uwes lebih tepat jadi figur pimpinan partai di tahap pertama," ungkap Uum.
Mekanisme partai yang dijelaskan Uum tersebut sekaligus mematahkan kengototan mantan Bupati Bandung, Deden Rukman Rumaji yang berambisi menjadi ketua DPW Partai Ummat Jabar. Menurut dia, tidak ada rivalitas antartokoh dalam pemilihan ketua DPW Partai Ummat Jabar.
"Kontestasi 7 calon ketua itu tidak ada, hanya sebatas pemilihan atas pemusyawaratan TPPU yang mempercayakan seseorang untuk menjabat sebagai ketua. Penetapannya tetap di pusat. Jadi tidak ada rivalitas," tegas Uum.
Agar proses legalisasi partai di Kemenkumham tidak terhambat, Uum berharap semua yang ikut dalam gerbong Partai Ummat di Jabar lebih fokus berjuang, agar Partai Ummat bisa memenuhi legalitas dari Kemenkumham dan verifikasi KPU.
"Alhamdulilah tidak ada gejolak atau dinamika yang dirasa menggangu perjalanan Partai Ummat. Semua bisa menerima penetapan kepemimpinan Partai Ummat," tandasnya.
Untuk diketahui, mantan bupati Bandung periode 2010-2015 Deden Rukman Rumaji mengaku, akan bergabung dengan Partai Ummat bentukan Amien Rais. Bahkan, mantan ketua PAN Kota Bandung ini juga menyatakan siap maju dalam persaingan pemilihan ketua DPW Partai Ummat Jabar.
"Saya ini fans Pak Amien sejak jaman reformasi dan saya siap ikut beliau di partai yang beliau dirikan dan saya siap bersaing menjadi ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat," ungkap Deden di Bandung, Selasa (4/5/2021).
Deden berharap, Amien Rais selaku pendiri Partai Ummat bisa memilih ketua DPW Partai Ummat Jabar secara dengan transparans. Selain Deden, ada 6 orang lain yang menjadi kandidat ketua DPW Partai Ummat Jabar.
Saat ini, kata dia, sudah ada atau komite yang dipersiapkan untuk pemilihan ketua DPW Partai Ummat di berbagai masing-masing provinsi di Indonesia, termasuk Jabar.
Deden selaku politisi senior di Jabar merasa pantas untuk mengisi jabatan tersebut. Dia pun mengaku siap bersaing dengan sejumlah nama dari kalangan akademisi dan politisi lain seperti Sanusi Uwes, Benyamin Haris, Yani Safei, Daniel yang merupakan mantan direktur RS Muhammdiyah, Uum Syarif Usman serta Rijal Fadilah yang merupakan mantan anggota DPRD Jabar.
"Jadi, ada 7 calon ketua DPW, dalam proses rekruitmen saya melihat penentuannya memang belum transparans, jadi saya memohon kepada Pak Amien Rais agar proses pengangkatan ketua DPW Partai Ummat Jabar dilaksanakan melalui proses fit and proper test," katanya.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
(Kemenkumham) dan berupaya lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dengan kondisi tersebut, arah kendali termasuk konsolidasi di tubuh partai besutan Amien Rais tersebut sepenuhnya berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat.
Baca juga: Waketum Partai Ummat Ungkap Kedekatan Emosional dan Historis Amien Rais dengan Warga Muhammadiyah
"Semua konsolidasi berada dalam pengendalian pusat langsung. Kami masih berjuang untuk memenuhi syarat di Kemenkumham dan berupaya lolos verifikasi KPU. Dinamika yang dianggap kurang sejalan dan tidak sesusai atau belum penting untuk dilakukan tentu tidak kami lakukan," tegas Person in Charge (PIC) Partai Ummat Jawa Barat, Uum Syarif Usman dalam keterangan resminya, Rabu (5/5/2021).
Baca juga: Dengan Tangan Kosong, Pria Ini Selamatkan Perawat Cantik yang Dibakar Orang Tak Dikenal
Uum menjelaskan, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Ummat yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu, juga telah disepakati bahwa pembentukan pengurus Partai Ummat di daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dipilih lewat musyawarah Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat (TPPPU) yang dibentuk oleh PIC.
Penetapan ketua berdasarkan musyawarah TPPPU di setiap tingkatan tersebut menurut Uum merupakan salah satu langkah Partai Ummat agar cepat mendapatkan legalitas dan terdaftar sebagai partai politik di Kemenkumham.
"Jadi siapapun yang dipercaya saat ini di tahap awal sebagai pimpinan partai, lebih sebagai amanat tim untuk mengantarkan ke tahap pendirian partai. Semua mendapat pengesahan dengan SK DPP langsung," jelasnya.
Oleh karenanya, Uum menegaskan, Partai Ummat pun belum akan melaksanakan kontestasi pemilihan ketua dan pengurus wilayah lewat jalur demokrasi.
"Kontestasi pemilihan ketua pengurus partai di wilayah akan menggunakan sistem demokrasi jika Partai Ummat telah ditetapkan sebagai salah satu kontestan politik dalam pemilu," jelasnya.
Kondisi tersebut, kata Uum, menjadikan penetapan ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Jabar pun dilakukan melalui musyawarah TPPPU yang telah menetapkan Sanusi Uwes sebagai Ketua DPW Partai Ummat Jabar.
"Prof Sanusi Uwes jadi ketua DPW Jawa Barat bukan karena kontestasi atau keinginan pribadinya. Tetapi dorongan dari TPPPU yang memandang Prof Sanusi Uwes lebih tepat jadi figur pimpinan partai di tahap pertama," ungkap Uum.
Mekanisme partai yang dijelaskan Uum tersebut sekaligus mematahkan kengototan mantan Bupati Bandung, Deden Rukman Rumaji yang berambisi menjadi ketua DPW Partai Ummat Jabar. Menurut dia, tidak ada rivalitas antartokoh dalam pemilihan ketua DPW Partai Ummat Jabar.
"Kontestasi 7 calon ketua itu tidak ada, hanya sebatas pemilihan atas pemusyawaratan TPPU yang mempercayakan seseorang untuk menjabat sebagai ketua. Penetapannya tetap di pusat. Jadi tidak ada rivalitas," tegas Uum.
Agar proses legalisasi partai di Kemenkumham tidak terhambat, Uum berharap semua yang ikut dalam gerbong Partai Ummat di Jabar lebih fokus berjuang, agar Partai Ummat bisa memenuhi legalitas dari Kemenkumham dan verifikasi KPU.
"Alhamdulilah tidak ada gejolak atau dinamika yang dirasa menggangu perjalanan Partai Ummat. Semua bisa menerima penetapan kepemimpinan Partai Ummat," tandasnya.
Untuk diketahui, mantan bupati Bandung periode 2010-2015 Deden Rukman Rumaji mengaku, akan bergabung dengan Partai Ummat bentukan Amien Rais. Bahkan, mantan ketua PAN Kota Bandung ini juga menyatakan siap maju dalam persaingan pemilihan ketua DPW Partai Ummat Jabar.
"Saya ini fans Pak Amien sejak jaman reformasi dan saya siap ikut beliau di partai yang beliau dirikan dan saya siap bersaing menjadi ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat," ungkap Deden di Bandung, Selasa (4/5/2021).
Deden berharap, Amien Rais selaku pendiri Partai Ummat bisa memilih ketua DPW Partai Ummat Jabar secara dengan transparans. Selain Deden, ada 6 orang lain yang menjadi kandidat ketua DPW Partai Ummat Jabar.
Saat ini, kata dia, sudah ada atau komite yang dipersiapkan untuk pemilihan ketua DPW Partai Ummat di berbagai masing-masing provinsi di Indonesia, termasuk Jabar.
Deden selaku politisi senior di Jabar merasa pantas untuk mengisi jabatan tersebut. Dia pun mengaku siap bersaing dengan sejumlah nama dari kalangan akademisi dan politisi lain seperti Sanusi Uwes, Benyamin Haris, Yani Safei, Daniel yang merupakan mantan direktur RS Muhammdiyah, Uum Syarif Usman serta Rijal Fadilah yang merupakan mantan anggota DPRD Jabar.
"Jadi, ada 7 calon ketua DPW, dalam proses rekruitmen saya melihat penentuannya memang belum transparans, jadi saya memohon kepada Pak Amien Rais agar proses pengangkatan ketua DPW Partai Ummat Jabar dilaksanakan melalui proses fit and proper test," katanya.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
(shf)