Usai Antar Menu Buka Puasa, Gadis SD di Lebak Babak Belur Dihajar Ayah Tiri

Senin, 03 Mei 2021 - 17:57 WIB
loading...
Usai Antar Menu Buka Puasa, Gadis SD di Lebak Babak Belur Dihajar Ayah Tiri
Yadi (29) tega menganiaya anak tirinya yang masih berusia 11 tahun. Foto/Ilustrasi
A A A
LEBAK - RM (11), siswi kelas empat di salah satu SD di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, menjadi korban penganiayaan oleh Yadi (29) yang tak lain merupakan ayah tirinya.



Akibat perbuatan pelaku, RM babak belur pada bagian mukanya. Bagian kepala RM mengalami luka akibat benturan benda tumpul. Tidak terima dengan perlakuan pelaku, keluarga korban yang diwakili oleh Rumanah (43) bibi korban, melaporkannya ke Polres Lebak, Senin (3/5/2021).



Dikatakan Rumanah, kasus penganiayaan tersebut berawal pada Kamis (29/4/2021) sore, dimana pelaku Yadi memerintahkan istrinya bernama Nurmah (27) agar segera membawakan menu buka puasa ke rumah orang tua Yadi. Karena Nurmah tengah sibuk untuk merapihkan rumah, maka yang mengantar menu buka puasa ke rumah orang tua Yadi yaitu RM.



"Rupanya Yadi tidak senang bila yang mengantarkan menu buka puasa ke rumah orang tuanya RM. Maka dari itu Yadi naik pitam, serta mendatangi RM. Setelah menemui RM, Yadi langsung menjambak rambut RM dan membenturkan wajah RM beberapa kali ke salah satu tiang di rumah Yadi," ungkap Rumanah kepada awak media di Polres Lebak.

RM yang berhasil ditemui saat akan memasuki ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lebak, mengatakan penganiayaan yang dilakukan ayah tirinya tersebut beberapa kali dilakukan.



"Sebelum kejadian pada Kamis, saya sering dianiaya ayah tiri saya. Namun, untuk penganiayaan terakhir gara-gara saya mengantarkan makanan buka puasa ke Nenek, wajah saya dibentur-benturkan ke tiang di rumah bapak tiri saya," kata RM.

Aiptu Ari Erwantoro, penyidik PPA pada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lebak mengatakan, kasus penganiayaan oleh bapak tiri terhadap anak perempuannya baru akan dilaporkan korban bersama perwakilan keluarganya.



Ari Erwantoro mengaku, pihaknya belum dapat menjelaskan terkait kronologis yang sebenarnya, karena korban dan perwakilan keluarganya baru tiba di ruangan unit. "Barusan, korban didampingi perwakilan keluarganya tiba di Unit PPA. Karena kasusnya baru akan dilaporkan, maka kamipun belum mengetahui kronologisnya," kata Ari.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)