Haul HOS Tjokroaminoto, Syarikat Islam Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (DPP/LT SI) menggelar acara doa bersama dan santunan anak yatim di depan Makam HOS Tjokroaminoto, Yogyakarta, Selasa (27/4/2021). Hal itu dalam rangka memperingati hari wafatnya (Haul) Haji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Tjokroaminoto).
"Rangkain acara haul dimulai dengan membaca Al-Quran, dan mengirimkan doa oleh para anggota SI dan peserta lainnya, lalu dilanjutkan dengan santunan 200 anak yatim. Namun, karena masih dalam pandemi COVID-19, santunan anak yatim diserahkan secara simbolis kepada 15 orang perwakilan," jelas Ketua Panitia Acara, Chandra Halim dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021). Baca juga: Berkah Ramadhan, PUAN Berbagi Santunan ke Anak Yatim dan Lansia
Peringatan haul tahun ini, tambah Chandra, diikuti oleh para pengurus Lajnah Tanfidziyah SI dan pengurus organisasi serumpun SI, di antaranya Sako Pramuka, Pertahanan Ideologi Sarikat Islam (PERISAI), Gerakan Tani Sarikat Islam (Gertasi), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Serikat Pelajar Mahasiswa Islam (Sepmi), Serikat Sarjana Mahasiswa Islam (Sesmi) dan Wanita Perisai.
"Haul ini pada hakikatnya mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah sekaligus mengenang keteladanan HOS Tjokroaminoto semasa hidupnya sebagai Guru Bangsa. Hal ini juga untuk mengingatkan kita dengan menghargai dan menghormati jasa, perjuangan beliau yg melahirkan tokoh-tokoh perjuang kemerdekaan di Republik ini," jelas Chandra.
Ketua Bidang Infrastruktur dan Organisasi DPP/LT SI ini mengatkan, HOS Tjokroaminoto adalah pahlawan nasional. Tjokroaminoto memimpin SI sejak 1914 hingga wafat pada 17 Desember 1934 bertepatan dengan 10 Ramadhan. Baca juga: Safari Ramadhan, BNI Wilayah 07 Beri Santunan ke Anak Yatim
Sementara itu, salah seorang keturunan HOS Tjokroaminoto dan merupakan Cicit HOS Tjokroaminoto, Aulia Takhim Tjokroaminoto, mengatakan, banyak keteladanan dan pegangan hidup yang diajarkan turun menurun di keluarga yang diajarkan oleh kakek buyutnya.
“Banyak keteladanan yang diajarkan oleh kakek buyut saya itu di keluarga. Beliau itu bijak dalam setiap tindakan dan tegas bersikap, serta tak pernah mengeluh dalam membesarkan organisasi,” kenang Aulia Takhim atau biasa dipanggil Willy Tjokroaminoto ini.
Sedangkan, di tempat terpisah, Ketua Umum LTSI, Hamdan Zoelva mengatakan, banyak hal yang bisa kita pelajari dari HOS Tjokroaminoto selain mengenang jasa besar almarhum bagi kemerdekaan bangsa dan negara, yakni diharapkan dapat memberi inspirasi bagi generasi kini untuk mengikuti jejaknya berjuang yang tulus bagi kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara.
"Sebagaimana HOS Tjokroaminoto yang telah mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga bagi kemajuan bangsa, ide HOS yang sangat luar bisa yang terus kita ingat yang belum tercapai pada saat sekarang ini adalah kemerdekaan sejati, yaitu kemerdekaan bangsa dalam bidang kemandiriannya ekonomi serta budaya bangsa yang tumbuh dari budaya bangsa sendiri. Tidak negara yang benar-benar merdeka tanpa memiliki kemandirian ekonomi," tutupnya.
"Rangkain acara haul dimulai dengan membaca Al-Quran, dan mengirimkan doa oleh para anggota SI dan peserta lainnya, lalu dilanjutkan dengan santunan 200 anak yatim. Namun, karena masih dalam pandemi COVID-19, santunan anak yatim diserahkan secara simbolis kepada 15 orang perwakilan," jelas Ketua Panitia Acara, Chandra Halim dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021). Baca juga: Berkah Ramadhan, PUAN Berbagi Santunan ke Anak Yatim dan Lansia
Peringatan haul tahun ini, tambah Chandra, diikuti oleh para pengurus Lajnah Tanfidziyah SI dan pengurus organisasi serumpun SI, di antaranya Sako Pramuka, Pertahanan Ideologi Sarikat Islam (PERISAI), Gerakan Tani Sarikat Islam (Gertasi), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Serikat Pelajar Mahasiswa Islam (Sepmi), Serikat Sarjana Mahasiswa Islam (Sesmi) dan Wanita Perisai.
"Haul ini pada hakikatnya mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah sekaligus mengenang keteladanan HOS Tjokroaminoto semasa hidupnya sebagai Guru Bangsa. Hal ini juga untuk mengingatkan kita dengan menghargai dan menghormati jasa, perjuangan beliau yg melahirkan tokoh-tokoh perjuang kemerdekaan di Republik ini," jelas Chandra.
Ketua Bidang Infrastruktur dan Organisasi DPP/LT SI ini mengatkan, HOS Tjokroaminoto adalah pahlawan nasional. Tjokroaminoto memimpin SI sejak 1914 hingga wafat pada 17 Desember 1934 bertepatan dengan 10 Ramadhan. Baca juga: Safari Ramadhan, BNI Wilayah 07 Beri Santunan ke Anak Yatim
Sementara itu, salah seorang keturunan HOS Tjokroaminoto dan merupakan Cicit HOS Tjokroaminoto, Aulia Takhim Tjokroaminoto, mengatakan, banyak keteladanan dan pegangan hidup yang diajarkan turun menurun di keluarga yang diajarkan oleh kakek buyutnya.
“Banyak keteladanan yang diajarkan oleh kakek buyut saya itu di keluarga. Beliau itu bijak dalam setiap tindakan dan tegas bersikap, serta tak pernah mengeluh dalam membesarkan organisasi,” kenang Aulia Takhim atau biasa dipanggil Willy Tjokroaminoto ini.
Sedangkan, di tempat terpisah, Ketua Umum LTSI, Hamdan Zoelva mengatakan, banyak hal yang bisa kita pelajari dari HOS Tjokroaminoto selain mengenang jasa besar almarhum bagi kemerdekaan bangsa dan negara, yakni diharapkan dapat memberi inspirasi bagi generasi kini untuk mengikuti jejaknya berjuang yang tulus bagi kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara.
"Sebagaimana HOS Tjokroaminoto yang telah mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga bagi kemajuan bangsa, ide HOS yang sangat luar bisa yang terus kita ingat yang belum tercapai pada saat sekarang ini adalah kemerdekaan sejati, yaitu kemerdekaan bangsa dalam bidang kemandiriannya ekonomi serta budaya bangsa yang tumbuh dari budaya bangsa sendiri. Tidak negara yang benar-benar merdeka tanpa memiliki kemandirian ekonomi," tutupnya.
(don)