Kisah Candi dan Benteng Kuno Lamuri yang Menjadi Masjid

Senin, 26 April 2021 - 05:05 WIB
loading...
Kisah Candi dan Benteng Kuno Lamuri yang Menjadi Masjid
Masjid Tuha Indrapuri masih berdiri kokoh sejak dibangun masehi, yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, masjid ini merupakan satu dari sejumlah peradaban Islam di Tanah Rencong, dulunya masjid ini adalah candi yang berupah fungsi menjadi masjid. Foto: iNe
A A A
Masjid Tuha Indrapuri yang terletak di Kabupaten Aceh Besar merupakan satu dari sejumlah peradaban islam di Tanah Rencong, pasalnya masjid bertingkat tiga ini dibangun atas bangunan candi yang sebelumnya dijadikan sebagai pura sekaligus benteng Kerajaan Hindu Lamuri.

Hingga kini, Masjid Tuha yang terletak di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar masih berdiri kokoh di usianya yang sudah ratusan tahun.

Kisah Candi dan Benteng Kuno Lamuri yang Menjadi Masjid



Saat memasuki kawasan masjid, Anda akan disuguhkan pemandangan rimbunnya pepohonan serta kokohnya dinding benteng bersegi empat dengan atap mengerucut, merupakan ciri khas masjid kala itu yang masih dipengaruhi budaya hindu.

Setelah menaiki belasan anak tangga sebelum tiba ke serambi masjid, maka para pengunjung akan disambut dua kolam di bagian depan dan airnya digunakan untuk membasuh kaki para jamaah yang hendak melaksanakan ibadah salat.

Bangunan utama masjid ini berkontruksi kayu dengan dinding beton serta disangga oleh tiang tiang kayu yang masih kokoh hingga sekarang.

Dari cerita turun temurun masjid kuno ini sebelumnya merupakan bekas candi atau kuil yang dibangun oleh masyarakat hindu yang berasal dari India, yang menetap di Aceh sekitar tahun 604 masehi.

Kisah Candi dan Benteng Kuno Lamuri yang Menjadi Masjid



Di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, bangunan candi itu dihancurkan serta dialihfungsikan untuk masjid.

Saat pembangunan masjid, Sultan Iskandar Muda mamasang 36 tiang penyangga bersama penopang atap. Dari tiang tersebut masih terlihat beragam bentuk ukiran khas masa kerajaan kuno. Disamping itu bentuk atap masjid ini menyerupai piramida dengan empat atap dari bawah hingga paling pucuk. Atap berbentuk piramida itu merupakan ciri khas masjid-masjid tradisional di Aceh.

Disebut-sebut empat tingkat ini memiliki makna khusus dalam dunia keislaman. Empat tingkat atap melambangkan empat tingkatan ilmu Islam, mulai syariat, tarekat, hakikat dan makrifat.

“Dulunya, benteng ini adalah kerajaan Hindu, umat Hindu yang berasal dari India yang lari ke Aceh dan diterima masyarakat Aceh, saat itu, didirikanlah 3 benteng yang juga dijadikan kerajaan, satu di antaranya, disini (Tuha) yang menjadi tempatnya ratu kala itu,” tutur Penjaga Masjid Tuha, Iswando.

Saat islam masuk di Aceh sekitar abad ke 7, yang kemudian menjadi pesat sehingga banyak umat Hindu kala itu yang masuk Islam. “Memasuki abad 12, Islam di Aceh sudah berkembang dan dibangunlah Masjid Raya Aceh yang pertama,” ujarnya.
Kisah Candi dan Benteng Kuno Lamuri yang Menjadi Masjid



Saat itu, ketika Islam sudah berkembang pesat di Tanah Rencong, maka para pemeluk Agama Hindu berkurang sementara sisanya memilih pindah ke Tanah Jawa dan menyerahkan benteng tersebut kepada umat Islam di Aceh.

“Waktu orang Aceh banyak masuk Islam, tidak ada lagi umat Hindu, sehingga benteng ini diserahkan kepada umat Islam. Jadi, tidak ada istilah peperangan, orang Hindu pindah pindah ke Pulau Jawa karena tidak ada lagi pengikut di sini. Sehingga tempat ini (Masjid Tuha) dijadikan sebagai tempat perkumpulan ulama-ulama Aceh,” ungkapnya.

Masjid Tuha, Indrapuri tersebut berjarak sekitar 24 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh dan masjid ini bisa dikunjungi dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Masjid ini berdiri di area 33.875 meter persegi. Jika dilihat bangunan benteng, terdapat tiga lantai dengan lantai terakhir paling pucuk ialah bangunan masjid kuno di atas Pura, Masjid Indrapuri.

Kini masjid tersebut banyak dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, tidak hanya untuk menjalankan ibadah salat, tetapi juga melihat napak tilas agama Hindu yang pernah berjaya yang digantikan oleh agama Islam, dan menjadi cikal bakal berkembang pesatnya agama Islam di wilayah yang lebih dikenal dengan Serambi Mekkah.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6005 seconds (0.1#10.140)