SIG Serahkan Bantuan Pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Qur’an di Mojokerto

Kamis, 22 April 2021 - 05:31 WIB
loading...
SIG Serahkan Bantuan Pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Qur’an di Mojokerto
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya (kedua dari kanan) menyerahkan bantuan kepada Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah, Misbahul Huda (tiga dari kiri) untuk Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Ibnu Masud, Mojokerto.
A A A
MOJOKERTO - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ( SIG ) melalui program SIG-Peduli memberikan bantuan senilai Rp225 Juta untuk pembangunan dan pengadaan sarana prasarana Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al-Qur’an Ibnu Mas'ud, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Bantuan diserahkan oleh General Manager of CSR SIG, Edy Saraya, kepada Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah (YBSM), Misbahul Huda, di lokasi pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Qur’an Ibnu Mas'ud, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Tips Aman Berpuasa Bagi Ibu Hamil

Edy Saraya mengatakan, bantuan ini merupakan kepedulian perusahaan terhadap pendidikan dalam membentuk generasi muda yang Qurani. Ponpes ini diharapkan bisa mencetak para penghafal Al-Qur’an yang mumpuni dan berjiwa leadership tinggi.

“Menjadi kebanggan bagi kami karena bisa berkontribusi dalam pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Qur’an ini. Sungguh niat baik, dan ini sejalan dengan visi perusahaan maupun Kementerian BUMN dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” jelas Edy Saraya, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Peringatan Hari Kartini, Gubernur Khofifah: Perempuan Berperan Gerakkan Ekonomi Bangsa

Edy Saraya meyampaikan, kurikulum pendidikan di Ponpes bermuara pada penciptaan generasi Qurani yang unggul dan berdaya saing tinggi. Bukan hanya dari sisi skill, tapi juga menyangkut nilai-nilai dasar kemanusian,” imbuhnya.

Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah, Misbahul Huda mengatakan, jumlah Ponpes Tahfidz Al-Qur’an sudah banyak. Namun apa yang diajarkan di Ponpes Ibnu Mas'ud sedikit berbeda.

"Di sini santri tidak hanya dibentuk menjadi penghafal Al-Qur’an, melainkan juga dibekali dengan wawasan leadership dan entrepreneurship. Sehingga nanti kalau mereka lulus tidak harus kembali ke pondok menjadi pengajar," jelasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)