Bank Jatim Restrukturisasi Kredit Hingga Rp1,82 Triliun
loading...
A
A
A
SURABAYA - PT Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ) hingga Maret 2021 telah melaksanakan program restrukturisasi kredit senilai Rp1,82 triliun untuk 3.297 debitur. Restrukturisasi ini memberikan kemudahan pembayaran guna menghindari kredit macet, yang dapat merugikan debitur dan kreditur.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, pihaknya mendukung program restrukturisasi kredit yang dicanangkan pemerintah untuk memulihkan kondisi ekonomi yang sempat terkontraksi cukup dalam.
Baca juga: Larangan Mudik Diprediksi Dongkrak Kunjungan Desa Wisata
Selama triwulan IV 2020, ekonomi Jatim terkontraksi -2,64%. “Total outstanding kredit yang direstrukturisasi, setara dengan 4,37% dari total penyaluran pembiayaan,” katanya, Senin (19/4/2021).
Dia menambahkan, berbagai sektor ekonomi yang mendapatkan restrukturisasi ini di antaranya sektor usaha konstruksi, perdagangan besar dan eceran, sektor rumah tangga, sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, jasa kemasyarakatan sosial budaya dan hiburan, pertanian, kehutanan hingga perorangan.
“Pandemi COVID-19 berdampak pada hampir seluruh sektor usaha, tetapi ternyata kinerja penyaluran kredit kami tetap tumbuh,” ujarnya.
Baca juga: Mobil Anak Bupati Brebes Nyaris Dirampas, Pelaku Ditembak Polisi
Sepanjang 2020 tercatat, penyaluran kredit bank berkode saham BJTM itu mencapai Rp41,48 triliun atau tumbuh 8,16% dibandingkan dengan 2019. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi pada tahun lalu yakni Rp24,35 triliun atau tumbuh 5,42%. Lalu kredit komersial Rp10,33 triliun atau tumbuh 11,95% dan kredit UMKM Rp6,80 triliun.
“Selama tahun 2020, kami berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,49 triliun, naik 8,17% dibanding tahun sebelumnya,” pungkas Busrul. (l
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, pihaknya mendukung program restrukturisasi kredit yang dicanangkan pemerintah untuk memulihkan kondisi ekonomi yang sempat terkontraksi cukup dalam.
Baca juga: Larangan Mudik Diprediksi Dongkrak Kunjungan Desa Wisata
Selama triwulan IV 2020, ekonomi Jatim terkontraksi -2,64%. “Total outstanding kredit yang direstrukturisasi, setara dengan 4,37% dari total penyaluran pembiayaan,” katanya, Senin (19/4/2021).
Dia menambahkan, berbagai sektor ekonomi yang mendapatkan restrukturisasi ini di antaranya sektor usaha konstruksi, perdagangan besar dan eceran, sektor rumah tangga, sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, jasa kemasyarakatan sosial budaya dan hiburan, pertanian, kehutanan hingga perorangan.
“Pandemi COVID-19 berdampak pada hampir seluruh sektor usaha, tetapi ternyata kinerja penyaluran kredit kami tetap tumbuh,” ujarnya.
Baca juga: Mobil Anak Bupati Brebes Nyaris Dirampas, Pelaku Ditembak Polisi
Sepanjang 2020 tercatat, penyaluran kredit bank berkode saham BJTM itu mencapai Rp41,48 triliun atau tumbuh 8,16% dibandingkan dengan 2019. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi pada tahun lalu yakni Rp24,35 triliun atau tumbuh 5,42%. Lalu kredit komersial Rp10,33 triliun atau tumbuh 11,95% dan kredit UMKM Rp6,80 triliun.
“Selama tahun 2020, kami berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,49 triliun, naik 8,17% dibanding tahun sebelumnya,” pungkas Busrul. (l
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
(msd)