Hamim Dorong Petani Bone Bolango Produksi Jeruk Nipis
loading...
A
A
A
SUWAWA - Kurangnya produksi jeruk nipis di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, membuat kebutuhan jeruk nipis di kabupaten tersebut harus dipasok dari Sulawesi Tengah dan derah lainnya.
Menyikapi hal tersebut Bupati Bone Bolango Hamim Pou mendorong para petani di Gorontalo dan Bone Bolango untuk membudidayakan tanaman jeruk nipis tersebut.
“Hari ini saya memantau ketersediaan produk maupun bahan pokok yang dijual oleh para pedagang di Pasar Jumat Kelurahan Tumbihe, Kabila, terutama rempah-rempah. Ternyata ada hal-hal yang sebenarnya kita punya peluang untuk menyiapkannya, tapi tidak cukup tersedia di Gorontalo, seperti jeruk,” katanya, Jumat (16/04/2021).
Dia mengatakan awalnya dia mengira jeruk nipis yang dijual di Pasar Jumat Kabila itu, berasal dari Gorontalo atau dari Bone Bolango, tapi setelah ditanyakan ke pedagangnya, ternyata didatangkan dari Sulawesi Tengah.
Padahal, kata Hamim, alam Gorontalo cocok untuk tanaman jeruk. Nyatanya justru ketersediaan jeruk nipis di sini kurang sekali. “Ini jeruk tidak cukup pasokan lokal, sehingga harus didatangkan dari Sulawesi Tengah. Tentu ini menjadi kesempatan bagi petani lokal untuk mulai melakukan budidaya tanaman jeruk di daerah ini,” ujarnya.
Menurutnya, di beberapa desa dan kecamatan di Gorontalo, khususnya di Bone Bolango, ia melihat ada yang sudah mulai membudidayakan jeruk tersebut. Seperti di Desa Boidu dan Desa Lomaya, Kecamatan Bulango Utara. Di wilayah itu, relatif ada yang memiliki areal untuk jeruk, tapi ini masih sangat kurang. Apalagi kebiasaan orang Gorontalo suka makan yang asam-asam yang diperoleh dari jeruk.
Karena itu Hamim berharap, petani lokal Bone Bolango memproduksi jeruk dan bawang untuk memenuhi kebutuhan lokal. ”Saya kira Gorontalo sudah banyak sekali bawang, tapi ternyata masih Harus didatangkan dari Minahasa Tenggara untuk dipasok ke Gorontalo. Kita juga perlu mengembangkan lebih banyak lagi menanam bawang di Gorontalo,” ucapnya. (CM)
Menyikapi hal tersebut Bupati Bone Bolango Hamim Pou mendorong para petani di Gorontalo dan Bone Bolango untuk membudidayakan tanaman jeruk nipis tersebut.
“Hari ini saya memantau ketersediaan produk maupun bahan pokok yang dijual oleh para pedagang di Pasar Jumat Kelurahan Tumbihe, Kabila, terutama rempah-rempah. Ternyata ada hal-hal yang sebenarnya kita punya peluang untuk menyiapkannya, tapi tidak cukup tersedia di Gorontalo, seperti jeruk,” katanya, Jumat (16/04/2021).
Dia mengatakan awalnya dia mengira jeruk nipis yang dijual di Pasar Jumat Kabila itu, berasal dari Gorontalo atau dari Bone Bolango, tapi setelah ditanyakan ke pedagangnya, ternyata didatangkan dari Sulawesi Tengah.
Padahal, kata Hamim, alam Gorontalo cocok untuk tanaman jeruk. Nyatanya justru ketersediaan jeruk nipis di sini kurang sekali. “Ini jeruk tidak cukup pasokan lokal, sehingga harus didatangkan dari Sulawesi Tengah. Tentu ini menjadi kesempatan bagi petani lokal untuk mulai melakukan budidaya tanaman jeruk di daerah ini,” ujarnya.
Menurutnya, di beberapa desa dan kecamatan di Gorontalo, khususnya di Bone Bolango, ia melihat ada yang sudah mulai membudidayakan jeruk tersebut. Seperti di Desa Boidu dan Desa Lomaya, Kecamatan Bulango Utara. Di wilayah itu, relatif ada yang memiliki areal untuk jeruk, tapi ini masih sangat kurang. Apalagi kebiasaan orang Gorontalo suka makan yang asam-asam yang diperoleh dari jeruk.
Karena itu Hamim berharap, petani lokal Bone Bolango memproduksi jeruk dan bawang untuk memenuhi kebutuhan lokal. ”Saya kira Gorontalo sudah banyak sekali bawang, tapi ternyata masih Harus didatangkan dari Minahasa Tenggara untuk dipasok ke Gorontalo. Kita juga perlu mengembangkan lebih banyak lagi menanam bawang di Gorontalo,” ucapnya. (CM)
(ars)