BMKG: Hingga Jumat Besok, Lampung Masih Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca terkait hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi hingga Jumat 22 Mei 2020. Adapun beberapa wilayah yang berpotensi mengalami cuaca buruk adalah mulai dari Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung .
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, bahwa wilayah Lampung diharapkan dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri terkait prakiraan cuaca buruk tersebut, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. (Baca: 2 Warga Meninggal Dunia Akibat Angin Puting Beliung di Tulang Bawang Lampung)
"Sampai besok di Propinsi Lampung diprediksi masih berpotensi terjadi hujan lebat, disertai angin kencang, kilat petir,” kata Dwikorita, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (21/5/2020).
Selain Lampung kemudian Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Gorontalo juga diharapkan mewaspadai potensi cuaca buruk yang dapat terjadi di wilayah tersebut.
Selanjutnya cuaca buruk juga berpotensi terjadi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa bencana hidrometeorologi telah terjadi bertubi-tubi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak Selasa dini hari 19 Mei 2020.
"Bencana alam tersebut terjadi akibat pengaruh anomali cuaca dan peralihan pergantian musim atau pancaroba," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Kamis (21/5/2020).
Adapun rentetan bencana tersebut meliputi, abrasi pantai yang terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh pada Selasa 19 Mei 2020, dengan sedikitnya 26 KK/82 jiwa terdampak dan sebanyak 21 rumah terdampak.
Kemudian banjir bandang menerjang empat kelurahan di tiga kecamatan di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada Rabu 20 Mei 2020 pukul 08.15 WIB. Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lubuk Linggau, tinggi muka air pada saat kejadian mencapai 1,5 meter dan saat ini sudah berangsur-angsur surut.
Selanjutnya banjir juga merendam sedikitnya 1.042 unit rumah, 4 sarana pendidikan, 2 unit rumah ibadah, 1 sarana kesehatan, 3 unit perkantoran dan 175 hektar sawah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Selasa 19 Mei pukul 01.00 Wita. Pada laporan yang diterima hingga Rabu 20 Mei 2020 pukul 14.00 WIB, banjir bertahan dengan tinggi muka air kurang lebih 60 sentimeter.
Banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kecamatan Pahunga Lodu pada Rabu 20 Mei 2020 pukul 02.00 Wita. Banjir tersebut menyebabkan 2 unit rumah hanyut terbawa arus banjir, 44 unit rumah lainnya tergenang dan memaksa 230 jiwa mengungsi di Balai Desa Kaliuda.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, bahwa wilayah Lampung diharapkan dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri terkait prakiraan cuaca buruk tersebut, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. (Baca: 2 Warga Meninggal Dunia Akibat Angin Puting Beliung di Tulang Bawang Lampung)
"Sampai besok di Propinsi Lampung diprediksi masih berpotensi terjadi hujan lebat, disertai angin kencang, kilat petir,” kata Dwikorita, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (21/5/2020).
Selain Lampung kemudian Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Gorontalo juga diharapkan mewaspadai potensi cuaca buruk yang dapat terjadi di wilayah tersebut.
Selanjutnya cuaca buruk juga berpotensi terjadi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa bencana hidrometeorologi telah terjadi bertubi-tubi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak Selasa dini hari 19 Mei 2020.
"Bencana alam tersebut terjadi akibat pengaruh anomali cuaca dan peralihan pergantian musim atau pancaroba," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Kamis (21/5/2020).
Adapun rentetan bencana tersebut meliputi, abrasi pantai yang terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh pada Selasa 19 Mei 2020, dengan sedikitnya 26 KK/82 jiwa terdampak dan sebanyak 21 rumah terdampak.
Kemudian banjir bandang menerjang empat kelurahan di tiga kecamatan di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada Rabu 20 Mei 2020 pukul 08.15 WIB. Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lubuk Linggau, tinggi muka air pada saat kejadian mencapai 1,5 meter dan saat ini sudah berangsur-angsur surut.
Selanjutnya banjir juga merendam sedikitnya 1.042 unit rumah, 4 sarana pendidikan, 2 unit rumah ibadah, 1 sarana kesehatan, 3 unit perkantoran dan 175 hektar sawah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Selasa 19 Mei pukul 01.00 Wita. Pada laporan yang diterima hingga Rabu 20 Mei 2020 pukul 14.00 WIB, banjir bertahan dengan tinggi muka air kurang lebih 60 sentimeter.
Banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kecamatan Pahunga Lodu pada Rabu 20 Mei 2020 pukul 02.00 Wita. Banjir tersebut menyebabkan 2 unit rumah hanyut terbawa arus banjir, 44 unit rumah lainnya tergenang dan memaksa 230 jiwa mengungsi di Balai Desa Kaliuda.