Ormas Gerah Ingatkan KPK Jangan Jadi Alat Kekuasaan Kelompok Tertentu

Kamis, 15 April 2021 - 16:57 WIB
loading...
Ormas Gerah Ingatkan...
Ketua Umum Gerakan Reformasi Hukum (Gerah) Tantan Taufiq Lubis. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Reformasi Hukum (Gerah) Tantan Taufiq Lubis menilai pemberantasan korupsi di Indonesia seperti menggarami lautan. Sebab, korupsi itu dilakukan secara sistematik.

"Upaya pemberantasan korupsi saat ini dapat diilustrasikan bagaikan upaya menggarami lautan sepertinya akan sia-sia belaka," ujarnya, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Soal Dugaan Korupsi Sepatu, Pejabat Damkar Depok Penuhi Panggilan Polrestro Depok

Pasalnya, saat ini masalah korupsi di Indonesia merupakan tuntutan hadirnya demokrasi sehingga membuat orang berlomba-lomba mengambil kesempatan ikut serta dalam hajatan politik merebut kekuasaan. Imbasnya banyak yang menjadikan hal itu sebagai investasi politik.

"Dengan pendekatan investasi, maka perebutan kekuasaan itu harus memiliki return of investment atau mengembalikan investasi itu sendiri," katanya.

Karena itu, tak mengherankan di era demokrasi saat ini rakyat yang bisa memilih pemimpinnya sendiri menjadi pragmatis. Tak heran pemodal yang paling diuntungkan baik secara langsung mencalonkan dirinya maupun mencari wayang untuk dicalonkan sebagai kandidat kepala daerah.

"Terlepas dari siapapun yang akan dicalonkan, tapi return atau pengembalian investasi itu harus dapat dilakukan tentunya harus berlipat-lipat," ujar Tantan.
Baca juga: Bongkar Dugaan Korupsi Damkar Depok, Tjahjo Kumolo: ASN Boleh Laporkan Atasan dan Dilindungi

Dia melihat sesungguhnya korupsi itu terjadi secara masif akibat dari keberadaan sistem politik yang mendorong terjadinya kegiatan untuk menyalahgunakan jabatan guna pengembalian investasi politik.

Kondisi demikian membuat pemberantasan korupsi dangan cara partial seperti saat ini dinilainya tak efektif selama sistem yang koruptif tak ditangani.

"Aparat penegak hukum hanya akan menangkap mereka yang ketahuan semata, padahal hampir semua akibat penerapan sistem itu diduga berpotensi melakukan hal yang sama," ungkap Tantan.

Terlebih, situasi ini akan membuat mudahnya kekuasaan melakukan politisasi hukum yang pada akhirnya melahirkan penegakan hukum yang tebang pilih sesuai selera subjektivitas. "Kita harus menjaga dan menjauhkan KPK agar tidak menjadi pembunuh bayaran dalam kontestasi demokrasi dan proses berbangsa dan bernegara," ucapnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya...
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi di Indonesia
Hasto PDIP Didakwa Suap...
Hasto PDIP Didakwa Suap Rp600 Juta ke Komisioner KPU Wahyu Setiawan
Kadis Budparekraf Sumut...
Kadis Budparekraf Sumut Ditahan Terkait Korupsi Penataan Situs Sejarah Senilai Rp817 Miliar
Respons Ridwan Kamil...
Respons Ridwan Kamil usai Rumahnya Digeledah KPK terkait Dugaan Korupsi Bank BJB
Rumah Ridwan Kamil di...
Rumah Ridwan Kamil di Bandung Sepi Usai Digeledah KPK terkait Dugaan Korupsi Bank BJB
Mantan Gubernur Bengkulu...
Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Ditahan terkait Kasus Korupsi Izin Kebun Sawit
KPK Geledah Kantor Dinas...
KPK Geledah Kantor Dinas PUPR dan PBJ Musi Banyuasin, Sita Barang Bukti Elektronik
Pj Bupati Akui Tata...
Pj Bupati Akui Tata Kelola Pelayanan Publik di Kabupaten Mimika Masih Kurang Baik
Datangi KPK, Pegiat...
Datangi KPK, Pegiat Antikorupsi JeJAK Sumut Sebut Kabupaten Langkat Darurat Korupsi
Rekomendasi
Dukung BI, QRIS Tap...
Dukung BI, QRIS Tap Bisa Dipakai lewat Wondr by BNI
Bukan Lagi AS, 8 Alasan...
Bukan Lagi AS, 8 Alasan Rusia Menganggap Inggris Adalah Musuh Utamanya
Ustaz Taufiqurrahman...
Ustaz Taufiqurrahman hingga Syakir Daulay Bakal Isi Acara RCTI+ Supershow Ramadan di Kota Wisata Cibubur Besok
Berita Terkini
IAI Gelar Sosialisasi...
IAI Gelar Sosialisasi Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur
4 jam yang lalu
Banjir Meluas, 7 Kecamatan...
Banjir Meluas, 7 Kecamatan di Muarojambi Terendam
6 jam yang lalu
Reses di 6 Lokasi, Anggota...
Reses di 6 Lokasi, Anggota DPRD dari Partai Perindo Komitmen Wujudkan Aspirasi Warga
6 jam yang lalu
Dirlantas Polda Banten...
Dirlantas Polda Banten Terapkan Ganjil Genap di Tol Tangerang-Merak saat Mudik Mulai 27 Maret
6 jam yang lalu
Sanitasi Rusak, Siswa...
Sanitasi Rusak, Siswa SDN Babakan Kencana Sukabumi Semringah Dibantu MNC Peduli dan MNC Bank
8 jam yang lalu
Kapten Muljono: Legenda...
Kapten Muljono: Legenda Penerbang Tempur Indonesia yang Menggetarkan Nyali Penjajah
10 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Terancam setelah...
5 Negara Terancam setelah Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved