PKS Sulsel Jaring Bakal Calon Kepala Daerah Lebih Awal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah (bacakada) sejak dini. Mereka berencana mulai mencari figur pemimpin tahun depan.
"Kita akan mulai menjaring dan menyeleksi bacakada mulai pada 2022. Sebanyak 50 bacakada akan direkrut dan dipersiapkan maju bertarung dalam Pilkada 2024 ," kata Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid.
Amri mengatakan, PKS memiliki alasan tertentu kenapa partainya terbilang cepat melakukan penjaringan bacakada. Salah satu alasannya ialah ingin menyiapkan kader terbaik yang benar-benar ditempa oleh PKS .
" PKS adalah partai kader dan semua pengurus bekerja. Kita ingin melakukan penokohan dengan proses leadership yang baik, sehingga ada komitmen secara internal yang terbangun sebagai kader," ujarnya.
Menurutnya, perekrutan bacakada dengan jenjang waktu yang lama akan menggaransi kualitas calon pemimpin. Selain itu, jika berhasil duduk sebagai kepala daerah, kader yang bersangkutan bisa menjaga komitmen dan tak mudah berganti kartu tanda anggota (KTA).
"Perekrutan ini mungkin akan membuat kader lebih kokoh dan stabil. Dan tentu saja tidak mudah gonjang-ganjing dengan partai yang lain," pungkasnya.
Maka dari itu, PKS ingin bergerak cepat dan lebih dulu dibanding partai lain dalam menjaring bacakada, apalagi kabupaten/kota yang akan berpilkada pada 2024 hampir semuanya di Sulsel .
"Jadi kita punya banyak waktu untuk menggodok tokoh yang kita rekrut. Dan bisa dipersiapkan untuk menjadi pemimpin daerah," ungkapnya.
Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel Arfianto mengungkapkan, penjaringan bacakada dilakukan sejak dini untuk menghindari pekerjaan yang padat jelang 2024. Alasannya, pada 2024 merupakan tahun yang sangat padat dengan agenda politik.
"Biasanya kan setahun sebelum pilkada kita melakukan penjaringan, misalnya tahun 2020 penjaringannya 2019. Tapi ini dilakukan tahun 2022, agar pekerjaan tidak padat di 2023," jelasnya.
Diakui Anto, penjaringan bacakada yang dilakukan PKS juga bersifat terbuka, siapa pun bisa mengikuti prosesnya, dengan mengikuti peraturan organisasi partai.
"Penjaringannya internal dan eksternal. Siapa saja bisa ikut, baik itu kader dari partai lain. Kita persilakan untuk ikut masuk penjaringan," ujar mantan ketua DPD PKS Kepulauan Selayar ini.
"Kita akan mulai menjaring dan menyeleksi bacakada mulai pada 2022. Sebanyak 50 bacakada akan direkrut dan dipersiapkan maju bertarung dalam Pilkada 2024 ," kata Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid.
Amri mengatakan, PKS memiliki alasan tertentu kenapa partainya terbilang cepat melakukan penjaringan bacakada. Salah satu alasannya ialah ingin menyiapkan kader terbaik yang benar-benar ditempa oleh PKS .
" PKS adalah partai kader dan semua pengurus bekerja. Kita ingin melakukan penokohan dengan proses leadership yang baik, sehingga ada komitmen secara internal yang terbangun sebagai kader," ujarnya.
Menurutnya, perekrutan bacakada dengan jenjang waktu yang lama akan menggaransi kualitas calon pemimpin. Selain itu, jika berhasil duduk sebagai kepala daerah, kader yang bersangkutan bisa menjaga komitmen dan tak mudah berganti kartu tanda anggota (KTA).
"Perekrutan ini mungkin akan membuat kader lebih kokoh dan stabil. Dan tentu saja tidak mudah gonjang-ganjing dengan partai yang lain," pungkasnya.
Maka dari itu, PKS ingin bergerak cepat dan lebih dulu dibanding partai lain dalam menjaring bacakada, apalagi kabupaten/kota yang akan berpilkada pada 2024 hampir semuanya di Sulsel .
"Jadi kita punya banyak waktu untuk menggodok tokoh yang kita rekrut. Dan bisa dipersiapkan untuk menjadi pemimpin daerah," ungkapnya.
Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel Arfianto mengungkapkan, penjaringan bacakada dilakukan sejak dini untuk menghindari pekerjaan yang padat jelang 2024. Alasannya, pada 2024 merupakan tahun yang sangat padat dengan agenda politik.
"Biasanya kan setahun sebelum pilkada kita melakukan penjaringan, misalnya tahun 2020 penjaringannya 2019. Tapi ini dilakukan tahun 2022, agar pekerjaan tidak padat di 2023," jelasnya.
Diakui Anto, penjaringan bacakada yang dilakukan PKS juga bersifat terbuka, siapa pun bisa mengikuti prosesnya, dengan mengikuti peraturan organisasi partai.
"Penjaringannya internal dan eksternal. Siapa saja bisa ikut, baik itu kader dari partai lain. Kita persilakan untuk ikut masuk penjaringan," ujar mantan ketua DPD PKS Kepulauan Selayar ini.
(agn)