Aktivis HAM Papua Kecam Pembunuhan Guru, Harus Segera Ada Tim Investigasi

Minggu, 11 April 2021 - 22:26 WIB
loading...
A A A
“Kok mereka ditembak ? Menurut saya adanya guru maka kita bisa menjadi pintar dan menjadi orang-orang hebat di tanah ini, untuk membangun Papua. Seharusnya guru diberikan kebebasansehingga bebas menjalani tugas dan tangung jawab merekasebagai guru, oleh karena itu mereka harus bebas, dihargai dan dihormati oleh semua orang, termasuk OPM, kedatangan mereka di Beoga, mereka ingin membangun sumber daya manusia, pendidikan di Tanah Papua lebih khusus Kabupaten Puncak Ilaga,” bebernya.

Tanpa guru, tegas Theo, pendidikan di Papua tidak bisa maju, tidak akan ada kaum intelektual, pejabat dan sebagainya tanpa kehadiran guru.“Semua orang punya kewajiban untuk menjaga dan melindungi mereka, sekali pun mereka adalah masyarakat Non Papua, sehingga hubungan masyarakat asli Papua dan warga non Papua memiliki hubungan yang sangat harmonis dan membangun beradaban di Tanah Papua,"ucapnya.



Menurutnya, aksi brutal OPM sangat merugikan anak-anak sekolah, karena tanpa guru sekolah tidak akan berjalan dengan lancar, semua murid akan menjadi bodoh karena tidak belajar dengan baik.“Seharusnya guru-guru tidak perlu ditembak dan menurut saya, tindakan ini, tindakan tidak manusiawi,” tegasnya lagi.

Kata Theo, aksi penembakan kedua guru tersebut malah mencederai perjuangan OPM atau TPNPB, yang selama ini mencari perhatian dan dukungan dunia internasional. “Menurut saya kalau misalnya itu betul dilakukan oleh OPM atau TPNPB, sangat menciderai perjuangan merekayang selama ini berjuang untukPapua Merdeka di mata Internasional. Seluruh tindakan ini harus dipertangungjawabkan secara hukum sesuai undang-undang yang berlaku,"katanya.

Menurutnya, pelaku penembakan terhadap kedua guru tersebut harus ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku, karena tindakan yang dilakukan adalah tindakan melanggar hukum dan menghilangkan nyawa orang.Polda Papua harus mempersiapkan langka-langka hukum,"pungkasnya.
(nic)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)