Pengelolaan Dana CSR di Pidie Jaya Belum Menyasar Persoalan Lingkungan
loading...
A
A
A
PIDIE JAYA, ACEH - Penggelolaan danacorporate social responsibility (CSR) dari Perusahaan BUMD dan BUMN di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh belum menyasar persoalan lingkungan , kebersihan, dan pengelolaan sampah. Hal tersebut disampaikan Pendiri Komunitas Pidie Jaya Gleeh, Taufik Abdul Rahim pada sela-sela kegiatan rutin pembersihan sampah di Meureudu, Minggu, (28/3/2021).
Menurutnya, persoalan pengelolaan sampah, lingkungan dan kebersihan menjadi persoalan pelik yang terjadi di Pidie Jaya, Pemkab Pidie Jaya sejauh ini belum mampu mengelola sampah dengan serius. “Selama ini persoalan sampah dan lingkungan di Pijay belum sepenuhnya dapat terjawab atau tertangani dengan baik,” kata Taufik.
Diakuinya, seluruh persoalan tidak mungkin di jawab sendiri oleh pemerintah namun keterlibatan lembaga atau pihak lain sangat penting dalam menjaga sinergisitas pemkab dengan seluruh stakeholder Pijay. “Kami mengakui untuk menjawab persoalan ini bukan hanya pemerintah saja namun perlu kita bangun sinergisitas untuk menjawab masalah yang belum terselesaikan,” ujar Taufik
Pihaknya berharap kepada seluruh Stakeholder Pijay untuk terlibat dalam menjawab persoalan lingkungan dan sampah seperti halnya keterlibatan Pihak Swasta, BUMN serta BUMD dalam program yang bersinergi. “Kami berharap kedepan seluruh pihak di Pijay untuk bersinergi dalam Program CSR menyasar persoalan sampah dan lingkungan,” tambahnya
Seperti diketahui kata Taufik, di Pijay terdapat beberapa perusahaan Swasta dan BUMN-BUMD seperti Bank Aceh, PLN, BPJS Kesehatan, BPJS Tenaga Kerja, PT Pos Indonesia, PT, Telkomsel, Pertamina, Dealer Suzuki, Dealer Honda, Indomaret.
“Dengan banyaknya perusahaan yang membuka jaringannya di Pijay sehingga semakin jelas penggunaan Dana CSR di arahkan untuk menjawab persoalan lingkungan,” imbuhnya.
Menurutnya, persoalan pengelolaan sampah, lingkungan dan kebersihan menjadi persoalan pelik yang terjadi di Pidie Jaya, Pemkab Pidie Jaya sejauh ini belum mampu mengelola sampah dengan serius. “Selama ini persoalan sampah dan lingkungan di Pijay belum sepenuhnya dapat terjawab atau tertangani dengan baik,” kata Taufik.
Diakuinya, seluruh persoalan tidak mungkin di jawab sendiri oleh pemerintah namun keterlibatan lembaga atau pihak lain sangat penting dalam menjaga sinergisitas pemkab dengan seluruh stakeholder Pijay. “Kami mengakui untuk menjawab persoalan ini bukan hanya pemerintah saja namun perlu kita bangun sinergisitas untuk menjawab masalah yang belum terselesaikan,” ujar Taufik
Pihaknya berharap kepada seluruh Stakeholder Pijay untuk terlibat dalam menjawab persoalan lingkungan dan sampah seperti halnya keterlibatan Pihak Swasta, BUMN serta BUMD dalam program yang bersinergi. “Kami berharap kedepan seluruh pihak di Pijay untuk bersinergi dalam Program CSR menyasar persoalan sampah dan lingkungan,” tambahnya
Seperti diketahui kata Taufik, di Pijay terdapat beberapa perusahaan Swasta dan BUMN-BUMD seperti Bank Aceh, PLN, BPJS Kesehatan, BPJS Tenaga Kerja, PT Pos Indonesia, PT, Telkomsel, Pertamina, Dealer Suzuki, Dealer Honda, Indomaret.
“Dengan banyaknya perusahaan yang membuka jaringannya di Pijay sehingga semakin jelas penggunaan Dana CSR di arahkan untuk menjawab persoalan lingkungan,” imbuhnya.
(don)