Lebaran Tak Perlu Kawatir, Stok Elpiji di Soloraya Aman
loading...
A
A
A
SOLO - Pertamina memastikan ketersediaan dan penyaluran elpiji di wilayah Soloraya aman dan cukup saat Lebaran. Pertamina memprediksi peningkatan konsumsi sebesar 2% selama Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri nanti.
Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah mengatakan, rata-rata harian normal penyaluran elpiji saat ini di Soloraya berkisar di angka 750 MT (Metric Ton) dan akan naik menjadi 763 MT.
“Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019 yang berkisar di angka 760 MT per hari,” ujar Johan Miftah, Selasa (19/5/2020).(Baca juga : Masak Opor Tak Perlu Khawatir, Stok LPG Dijamin Aman )
Untuk stok elpiji yang berada di Fuel Terminal Pertamina saat ini dalam kondisi aman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat hari raya nanti. Untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan permintaan elpiji khususnya ukuran 3 kg bersubsidi (PSO), Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan.
Masyarakat tidak tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan elpiji. “Jika nantinya terjadi lonjakan permintaan elpiji 3 kg bersubsidi, maka Pertamina bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan dengan tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,” terangnya
Elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sehingga Pertamina berharap kepada warga masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang baik dapat menggunakan elpiji non subsidi yaitu varian bright gas. Saat ini di wilayah Soloraya Pertamina memiliki lebih dari 9.501 pangkalan elpiji PSO dan 708 outlet Non PSO. Harga Eceran Tertinggi elpiji 3 kg bersubsidi per tabung sesuai aturan Pemerintah daerah adalah sebesar Rp15.500.
Harga diperuntukkan bagi agen dan pangkalan yang berada di wilayah dalam radius penyaluran Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE). Sedangkan wilayah yang berada jauh dari SPPBE akan ditambah dengan ongkos distribusi namun tidak lebih dari Rp17.000 per tabung. Bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET maka konsumen dapat melaporkannya ke aparat setempat atau melalui kontak Pertamina 135.
Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah mengatakan, rata-rata harian normal penyaluran elpiji saat ini di Soloraya berkisar di angka 750 MT (Metric Ton) dan akan naik menjadi 763 MT.
“Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019 yang berkisar di angka 760 MT per hari,” ujar Johan Miftah, Selasa (19/5/2020).(Baca juga : Masak Opor Tak Perlu Khawatir, Stok LPG Dijamin Aman )
Untuk stok elpiji yang berada di Fuel Terminal Pertamina saat ini dalam kondisi aman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat hari raya nanti. Untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan permintaan elpiji khususnya ukuran 3 kg bersubsidi (PSO), Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan.
Masyarakat tidak tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan elpiji. “Jika nantinya terjadi lonjakan permintaan elpiji 3 kg bersubsidi, maka Pertamina bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan dengan tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,” terangnya
Elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sehingga Pertamina berharap kepada warga masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang baik dapat menggunakan elpiji non subsidi yaitu varian bright gas. Saat ini di wilayah Soloraya Pertamina memiliki lebih dari 9.501 pangkalan elpiji PSO dan 708 outlet Non PSO. Harga Eceran Tertinggi elpiji 3 kg bersubsidi per tabung sesuai aturan Pemerintah daerah adalah sebesar Rp15.500.
Harga diperuntukkan bagi agen dan pangkalan yang berada di wilayah dalam radius penyaluran Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE). Sedangkan wilayah yang berada jauh dari SPPBE akan ditambah dengan ongkos distribusi namun tidak lebih dari Rp17.000 per tabung. Bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET maka konsumen dapat melaporkannya ke aparat setempat atau melalui kontak Pertamina 135.
(nun)