Demo Damai di PT EUP Mendadak Ricuh Gara-gara Penampakan Oknum Anggota DPRD di Perusahaan
loading...
A
A
A
DUMAI - Demo damai ratusan massa Aliansi Perjuangan Hak Rakyat (APHR) Kota Dumai di PT Energi Unggul Persada (EUP) mendadak ricuh, setelah massa mengetahui ada oknum anggota DPRD di dalam perusahaan, Senin (22/3/2021). Kericuhan adu mulut terjadi setelah massa mempertanyakan keberadaan salah seorang anggota DPRD Kota Dumai berinisal U di perusahaan saat berlangsungnya unjuk rasa.
Kericuhan yang berkepanjangan berhasil dicegah oleh aparat Kepolisian agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Sebelumnya demo ratusan massa APHK tersebut terkait sengketa lahan dimana tanah pemakaman dan tanah milik warga diklaim perusahaan merupakan miliknya.
Dalam orasinya massa silih berganti mempertanyakan pihak perusahaan tentang atas dasar apa memiliki lahan tersebut terutma lahan pemakaman umum yang luasanya mencapai ratusan hektare tersebut.
Koordinator Aksi Edi Zulfan mengatakan, kedatangan ratusan massa dari APHK Kota Dumai ke PT Energi Unggul Persada ini tidak lain mempertanyakan dan menuntut masalah lahan milik masyarakat Sungai Sembilan yang dikuasai oleh perusahaan.
“Lahan pemakaman umum milik warga dicaplok. Lebih fatal lagi pihak perusahaan menutup anak sungai secara sepihak. Padahal sungai tersebut merupakan aliran dari rumah warga ke laut sehingga dampaknya terhadap warga menimbulkan banjir jika hujan atau air laut pasang, “ kata Edi Zulfan.
Setelah mendapat penjelasan dari pihak camat dan kepolisian bahwa tuntutan pendemo akan disampaikan kepada wali kota dan DPRD Dumai dalam waktu dua hari massa akhirnya membubarkan diri.
Baca juga: Unjuk Rasa Ricuh, Massa Pendemo di Kendari Dipukul Mundur
Namun jika tuntutan massa tidak direspon mereka akan menurunkan massa lebih besar dan akan memblokade semua aset PT EUP yang ada di Kota Dumai.
Kericuhan yang berkepanjangan berhasil dicegah oleh aparat Kepolisian agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Sebelumnya demo ratusan massa APHK tersebut terkait sengketa lahan dimana tanah pemakaman dan tanah milik warga diklaim perusahaan merupakan miliknya.
Dalam orasinya massa silih berganti mempertanyakan pihak perusahaan tentang atas dasar apa memiliki lahan tersebut terutma lahan pemakaman umum yang luasanya mencapai ratusan hektare tersebut.
Koordinator Aksi Edi Zulfan mengatakan, kedatangan ratusan massa dari APHK Kota Dumai ke PT Energi Unggul Persada ini tidak lain mempertanyakan dan menuntut masalah lahan milik masyarakat Sungai Sembilan yang dikuasai oleh perusahaan.
“Lahan pemakaman umum milik warga dicaplok. Lebih fatal lagi pihak perusahaan menutup anak sungai secara sepihak. Padahal sungai tersebut merupakan aliran dari rumah warga ke laut sehingga dampaknya terhadap warga menimbulkan banjir jika hujan atau air laut pasang, “ kata Edi Zulfan.
Setelah mendapat penjelasan dari pihak camat dan kepolisian bahwa tuntutan pendemo akan disampaikan kepada wali kota dan DPRD Dumai dalam waktu dua hari massa akhirnya membubarkan diri.
Baca juga: Unjuk Rasa Ricuh, Massa Pendemo di Kendari Dipukul Mundur
Namun jika tuntutan massa tidak direspon mereka akan menurunkan massa lebih besar dan akan memblokade semua aset PT EUP yang ada di Kota Dumai.
(sms)