Bansos dan BLT Desa Disalurkan Langsung dari PT Pos ke Penerima
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berupaya mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah. Salah satu upayanya ialah melalui penyederhanaan prosedur.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirim dana ke extra account PT Pos. Nantinya, PT Pos akan menyalurkan dana tersebut langsung kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
(Baca: Pandemi Belum Berakhir, MUI Jabar Imbau Warga Salat Idul Fitri di Rumah)
Untuk mencairkan bansos tunai di Kantor Pos, penerima wajib membawa surat undangan dari Kemensos. Selain itu, mereka juga harus membawa KTP dan kartu keluarga (KK) sebagai bukti.
"Dengan demikian maka prosedurnya sudah terpotong. Selama ini PT Pos harus melalui Dirjen terkait, sekarang tidak karena dananya sudah siap di PT Pos. Silakan ambil setiap saat dan salurkan," ujarnya saat konferensi pers seusai rapat terbatas bersama Presiden melalui telekonferensi di Jakarta melalui rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (19/5).
(Baca: Selama 3 Bulan Warga Pangandaran Terdampak COVID-19 Bakal Terima BLT dari Dana Desa)
Hal yang sama juga berlaku pada penyaluran BLT Desa oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Muhadjir mengungkap sebanyak 53.156 desa atau 70,9% desa sudah menerima alokasi dana untuk BLT Desa, sedangkan sisanya 21.797 desa belum menerima dana.
Menurut dia, Menteri Keuangan telah menyanggupi akan memangkas prosedur agar dalam waktu yang tidak terlalu lama 21.797 desa tersebut memperoleh dana untuk disalurkan sebagai BLT Desa.
"Dari 53.156 desa, baru 12.829 yang menyalurkan BLT kepada KPM atau 17,11%. Mudah-mudahan menjelang dan awal Hari Raya sebanyak 70,9% desa yang dananya sudah ada disalurkan secepat mungkin," tutur Muhadjir.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirim dana ke extra account PT Pos. Nantinya, PT Pos akan menyalurkan dana tersebut langsung kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
(Baca: Pandemi Belum Berakhir, MUI Jabar Imbau Warga Salat Idul Fitri di Rumah)
Untuk mencairkan bansos tunai di Kantor Pos, penerima wajib membawa surat undangan dari Kemensos. Selain itu, mereka juga harus membawa KTP dan kartu keluarga (KK) sebagai bukti.
"Dengan demikian maka prosedurnya sudah terpotong. Selama ini PT Pos harus melalui Dirjen terkait, sekarang tidak karena dananya sudah siap di PT Pos. Silakan ambil setiap saat dan salurkan," ujarnya saat konferensi pers seusai rapat terbatas bersama Presiden melalui telekonferensi di Jakarta melalui rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (19/5).
(Baca: Selama 3 Bulan Warga Pangandaran Terdampak COVID-19 Bakal Terima BLT dari Dana Desa)
Hal yang sama juga berlaku pada penyaluran BLT Desa oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Muhadjir mengungkap sebanyak 53.156 desa atau 70,9% desa sudah menerima alokasi dana untuk BLT Desa, sedangkan sisanya 21.797 desa belum menerima dana.
Menurut dia, Menteri Keuangan telah menyanggupi akan memangkas prosedur agar dalam waktu yang tidak terlalu lama 21.797 desa tersebut memperoleh dana untuk disalurkan sebagai BLT Desa.
"Dari 53.156 desa, baru 12.829 yang menyalurkan BLT kepada KPM atau 17,11%. Mudah-mudahan menjelang dan awal Hari Raya sebanyak 70,9% desa yang dananya sudah ada disalurkan secepat mungkin," tutur Muhadjir.
(muh)